 |
| Foto: Nanda |
"Hanya ada daging sapi, ayam dan lokan. Tidak ada sate dengan daging babi," tegasnya saat makan sate di Pariaman, Kamis (7/2).
Jaminan itu disampaikannya menyusul ditemukannya pedagang sate yang menggunakan daging babi di Kota Padang awal Februari 2019 silam.
Menurutnya, kasus penemuan sate dengan daging babi di Kota Padang berimbas merosotnya pendapatan pedagang sate di Kota Pariaman. Penurunan omset pedagang sekitar 40-60 persen dari pendapatan di banding hari biasanya.
"Pedagang sate di sini terkena imbas, masyarakat atau wisatawan jadi ragu beli sate," lanjut dia.
Pemerintah, kata dia akan melakukan kampanye bahwa seluruh sate di Kota Pariaman dipastikan kehalalannya. Jika perlu, perlu keterangan halal dari MUI.
"Jika perlu, kita fasilitasi untuk serfitikasi halal dari MUI," kata dia.
Sate merupakan salah satu kuliner khas Pariaman yang menambah keragaman kuliner yang dapat dinikmati wisatawan saat berkunjung ke Kota Pariaman. Pariaman sebagai kota "halal tourism", juga harus memastikan kehalalan kulinernya.
"Kita akan upayakan semuanya disertifikasi," pungkasnya. (Nanda)
