Pariaman - Anggota DPRD Kota Pariaman dari Partai Persatuan Pembangunan, Mulyadi mengatakan bantuan alokasi khusus kepada Pemprov Sumatera Barat untuk subsidi biaya pendidikan pelajar SMA di Kota Pariaman menunggu MoU antara Pemko Pariaman dengan Pemprov Sumatera Barat.
MoU itu untuk menyekapati item biaya apa saja yang disubsidi Pemko Pariaman untuk pelajar dengan bantuan alokasi khusus. Bantuan keuangan ini harus jelas peruntukannya, apa saja yang disubsidi.
Peruntukan bantuan dana khusus alokasikan per setiap siswa, kemudian dikalkulasikan dengan jumlah seluruh siswa Kota Pariaman.
"Belum ada rincian apa saja item yang disubsidi oleh Pemko Pariaman. Kita menunggu hasil kesepakatan itu. Apakah yang subsidi itu biaya praktik komputer, atau biaya buku penunjang lain," katanya melalui sambungan telepon, Senin (7/1).
DPRD Kota Pariaman, lanjut dia telah menyetujui pengalokasian bantuan keuangan khusus kepada Pemprov Sumatera Barat sebesar Rp 5 miiliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pariaman tahun 2019.
"Kita telah anggarkan di APBD Kota Pariaman tahun 2019 ini," ulasnya.
Menurut Mulyadi, bantuan keuangan khusus ini dialokasikan untuk meringankan biaya pendidikan pelajar Kota Pariaman yang menempuh pendidikan di tingkat SMA dan SMK di Kota Pariaman.
"Yang menjadi sasaran bantuan keuangan khusus ini adalah pelajar asal Kota Pariaman saja, kita harapkan tentu bantuan keuangan ini tepat sasaran," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman Syafinal Akbar meminta dinas terkait selekasnya mengesekusi dana subsidi bagi pelajar Pariaman tersebut.
Ia menyebut DPRD mendukung penuh kebijakan sekolah gratis 12 tahun yang kembali diterapkan pemerintahan Genius-Mardison pasca kewenangan sekolah setingkat SLTA diambil alih oleh provinsi.
"Masyarakat sering bertanya ke kami, untuk itu kita minta dinas terkait menjabarkan mekanisme pembiayaannya kepada masyarakat," kata politisi Nasdem itu. (Nanda/OLP)
