 |
| Genius-Mardison bersama Forkopimda usai upacara Hari Pahlawan di Balaikota. Foto: Nanda |
Semangat perjuangan tersebut, sebut Genius, dapat diterapkan di era saat ini untuk memerangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan adalah masalah yang dihadapi secara nasional yang terjadi hingga ke daerah.
Mewujudkan Pariaman sejahtera dan mengentaskan kemiskinan bukan hanya oleh pemerintah saja. Namun seluruh komponen yang ada di daerah mesti terlibat dalam upaya tersebut.
"Tugas kita pada periodeisasi saat ini adalah mengisi kemerdekaan. Ada masalah kesejahteraan yang terjadi. Masih ada angka kemiskinan di daerah. Itulah persoalan yang kita hadapi saat ini. Momentum Hari Pahlawan ini adalah momen meneguhkan perjuangan kita bersama untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kita saat ini," ujarnya usai acara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa, Desa Rawang, Kota Pariaman, Sabtu (10/11).
Tidak hanya semangat juang yang bisa dicontoh, tapi juga kreatifitas dan kecerdikan pahlawan bisa motivasi bagi generasi "milenial" untuk melahirkan ide, gagasan yang menjadi solusi bagi permasalahan bangsa saat ini. Strategi perang dan kemampuan diplomasi yang dilakukan pejuang, sejatinya bentuk kreativitas yang harus diserap.
Dikatakannya, terkait dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan kemiskinan yang merupakan permasalahan Indonesia saat ini, hal tersebut bisa diselesaikan seiring dilakukan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang salah satunya dengan peningkatan kualitas pendidikan di Kota Pariaman.
Ia terus berkomitmen meningkatkan kualitas SDM Pariaman melalui sektor pendidikan generasi muda. Program pemerintah saat ini pun, dominan di bidang pendidikan. Salah satunya program satu rumah satu sarjana adalah upaya meningkatkan pendidikan masyarakat Pariaman.
"Kita sangat konsen memperbaiki kualitas SDM. Meningkatkan kualitas pendidikan adalah hulunya, hilirnya adalah sumberdaya manusia yang mampu bersaing, generasi yang solutif dan inovatif," kata dia. (Nanda)
