Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Inovasi Ajep Papa dan Papa Joss Padangpariaman Dipelajari DPMPTSP Bukittinggi

25 Oktober 2018 | 25.10.18 WIB Last Updated 2018-10-25T03:58:36Z
Kabid Penanaman Modal DPMPTP Padangpariaman Jon Eka Putra menerima studi tiru dari DPMPTSP Kota Bukittinggi di Ruang Layanan DPMPTP, Pariaman. Foto: Hendra
Pariaman - DPMPTP Kabupaten Padangpariaman menerima studi tiru dari DPMPTSP Kota Bukittinggi. Rombongan sebanyak tiga orang ini terdiri dari Kasi Pelayanan Perizinan Irwansyah, Kasi Pengawasan dan Pengaduan Tavif Dwi Pantoro dan staf Armi Angga Saputra. 

Studi tiru tersebut diterima oleh Kepala Bidang Penanaman Modal Jon Eka Putra didampingi Kasi Regulasi Suryadi dan Kasi Data Informasi Aflizaldi. Dipilihnya Padangpariaman sebagai lokus studi tiru sangat beralasan karena diketahui DPMPTP Padangpariaman adalah yang terbaik di Sumbar.

“Kunjungan ini untuk sharing informasi mengenai kebijakan perizinan, SDM, sarana dan prasarana, pengaduan, pemanfaatan teknologi dan inovasi yang dilahirkan untuk kemudahan berusaha. Jadi bisa kami replika untuk diterapkan di Bukittinggi," kata Irwansyah.

Seusuai aturan terbaru, kata Irwansyah, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Online Single Submission, dinilainya Padangpariaman sudah lebih dahulu dalam penerapannya sekaligus ada inovasi yang diberi nama Papa Joss atau Padangpariaman Jemput Online Single Submission.

"Tahun lalu di Padangpariaman ada AJEP PAPA. Tahun ini diluncurkan pula inovasi Papa Joss. Artinya, tiada hari tanpa berinovasi di Padangpariaman. Ini sangat menarik, jadi kita ingin mengetahui langsung manfaat dari inovasi tersebut," ungkapnya.

Kabid Penanaman Modal Jon Eka Putra membenarkan bahwa inovasi Antar Jemput Perizinan (AJEP PAPA) layak ditiru dan diterapkan untuk percepatan layanan. Inovasi ini sukses dilakukan dan diapresiasi Pemprov Sumbar dan masyarakat Padangpariaman.

AJEP, kata Jon Eka Putra, inovasi yang lahir di awal tahun 2018 karena rendahnya minat pelaku usaha dan masyarakat datang ke kantor untuk mengurus IMB. Hal ini disebabkan jarak tempuh yang jauh, biaya transportasi dan lamanya pengurusan. Maka diambil kebijakan untuk mengantar dan menjemput berkas permohonan perizinan ke rumah dan ke perusahaan kemudian diproses hingga selesai.

"Jadi tinggal tunggu di rumah atau di perusahaan saja, petugas kami yang bergerak jemput dan antar kembali. Biaya gratis dan tanpa imbalan apapun karena sudah ada kami siapkan anggarannya," kata jebolan APDN itu.

Untuk anggaran, lanjutnya, sudah disiapkan sebesar Rp25 juta per tahun untuk operasional AJEP. Namun hasilnya luar biasa, dari Rp1,5 miliar target Retribusi IMB pada 2018, telah terealisasi 115% pada Oktober ini. Artinya terjadi kenaikan retribusi yang signifikan yakni Rp900 juta di 2017 dan sekarang sudah Rp1,6 miliar lebih.

"AJEP ini representasi bahwa kita adalah pelayan masyarakat. Sebagaimana sering disampaikan Bapak Bupati," tambahnya

Sementara Kasi Regulasi Suryadi membenarkan bahwa masyarakat semakin mudah dalam mengurus administrasi perizinan. Inovasi AJEP menegaskan pelayanan yang cepat, syarat mudah, transparan dan berbasis teknologi informasi.

Ke depan, kata Suryadi, Ajep akan dikembangkan dengan membangun aplikasi Ajep yang berbasis GPS (Global Positioning System) seperti Go-jek, Grab atau sejenisnya.

"Jadi masyarakat banyak pilihan, bisa hubungi Ajep di 08116607788 dan memakai aplikasi Go-Ajep," ujar pria bergelar Datuak itu.

Fasilitas AJEP di antaranya satu unit mobil dan dua kendaraan roda dua. Tim AJEP dibagi dalam empat wilayah yang dipimpin oleh masing-masing kepala bidang dan didampingi dua anggota.

Adapun inovasi terbaru yaitu PAPA JOSS, kata Suryadi, bahwa suatu program di mana petugas perizinan melakukan pendampingan kepada perusahaan-perusahaan atau pelaku usaha untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Dan juga membantu dalam proses Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sesuai arahan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Papa Joss sudah jalan satu bulan. Kami membagi dalam empat tim. Satu tim terdiri dari tiga orang yang dipimpin seluruh Kabid di DPMPTP. Jadi kita turun seharian menyelesaikan NIB dan LKPM. Alhamdulillah diapresiasi oleh pelaku usaha," kata Suryadi. (Tim)
×
Berita Terbaru Update