Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tanaman di Ruang Terbuka Hijau Pariaman Kerap Hilang

31 Agustus 2018 | 31.8.18 WIB Last Updated 2018-08-31T05:14:35Z
Becak motor penyiram tanaman di RTH Pariaman menjangkau area pertamanan yang tidak bisa dilalui mobil. Foto/Eri
Pariaman – Untuk menjaga dan merawat Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 15 titik Kota Pariaman, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pariaman berdayakan dua becak motor air untuk menyiram tanaman di RTH yang tidak terjangkau oleh mobil tangki air.

15 RTH tersebut adalah di Simpang Apar, Simpang Jati, Simpang Padusunan, Lapangan Merdeka, Pantai Gandoriah, Asean Youth Park, Taman Anas Malik, Rumah Tabuik Subarang dan Pasa, Simpang Tabuik, Pantai Cermin, Pantai Kata, Batas Kota Padang Biriak-biriak, serta Balairung Rumah Dinas Walikota dan Wakil Walikota.

Kepala DLH Kota Pariaman Adri, di Pariaman, Kamis (31/8), mengungkapkan bahwa Kota Pariaman merupakan satu-satunya daerah di Sumbar yang memiliki becak motor air untuk menjangkau RTH yang tidak bisa dilalui oleh mobil tangki air. Becak motor air ini ada sejak tahun 2018.

Setiap pagi dan sore - kedua becak motor air masing-masing kapasitas 900 liter dan satu mobil tangki air kapasitas 6000 liter - melakukan penyiraman pada semua RTH di Kota Pariaman termasuk taman-taman pada median jalan.

“RTH tersebut setiap hari dipelihara oleh 60 orang petugas pertamanan agar selalu indah dipandang. Bahkan kita sampai saat ini terus berupaya menciptakan RTH baru di wilayah Kota Pariaman,“ ungkapnya.
                                                          
PLT Kepala Seksi Pengelolaan Pertamanan Bidang Kebersihan dan Pertamanan Doni Saputra mengungkapkan bahwa 60% RTH di Kota Pariaman sudah memenuhi standar RTH. Standar RTH sendiri bisa dinilai dari keindahan, kenyaman, luas RTH, letak RTH, dan sebagainya.

“Pemilihan bunga pun sangat menentukan keindahan RTH. Di kota Pariaman pemilihan bunga dilihat dari tahan cuaca seperti melati mini, seluruh bonsai, dan tanaman hias lainnya. Kemudian kriteria lainnya murah meriah dan beraneka warna," sebutnya.

Salah satu kendala yang kerap ia temui di lapangan antara lain sejumlah tanaman yang hilang. Namun pihak DLH, kata dia, terus menanam kembali agar keindahan tetap terjaga. (Eri/OLP)
×
Berita Terbaru Update