Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pariaman Akan Terapkan One Village One Community

16 Juli 2018 | 16.7.18 WIB Last Updated 2018-07-16T13:58:55Z
Kepala UPT BPP Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pariaman, Mulyadi ketika memberi penjelasan kepada Posluhdes
Pariaman ----- Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) mendukung terwujudnya program one village one community, atau satu desa akan memiliki satu komunitas untuk tanaman pertanian yang mereka kelola.

Untuk Kota Pariaman sendiri sudah terbentuk sebanyak 71 Posluhdes dan Posluhkel dengan tujuan kelembagaan non struktural yang akan merencanakan program pertanian yang sesuai dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa/kelurahan.

Kepala UPT-BPP (Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan Pertanian) Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pariaman Mulyadi, mengatakan bahwa Posluhdes itu sendiri merupakan ujung tombak pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian karena lokasinya berada di desa/kelurahan.

Pihaknya mengaku telah mengadakan pembekalan kepada pengurus Posluhdes tiap kecamatan yang ada di Kota Pariaman. Pembekalan itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan eksistensi pengurus dalam menyusun program penyuluhan pertanian di tingkat desa/kelurahan serta memudahkan penyuluh dalam menginventarisir permasalahan petani di lapangan.

“Kami terus menggandeng perangkat desa dan kelurahan untuk dapat menganggarkan sedikit dananya ke kegiatan pertanian. Dari 55 desa di Kota Pariaman baru 17 desa  yang mau memfasilitasi Posluhdes ini dengan menggunakan dana  desanya, mudah-mudahan desa-desa yang lain mau melirik peluang ini,” kata dia di Pariaman, Senin (16/7).

Pihaknya juga telah membantu beberapa desa dan kelurahan seperti Desa Pakasai Kecamatan Pariaman Timur dengan 200 bibit nangka mini untuk diolah menjadi keripik nangka. Desa Apa Kecamatan Pariaman Selatan 250 rumpun tanaman lidah buaya yang akan diolah menjadi nata de aloe vera.

Sedangkan di Kecamatan Pariaman Tengah sudah ditanam jahe di Desa Pauh Timur yang nantinya akan diolah menjadi permen jahe.

"Begitu juga dengan Kelurahan Ujungbatuang, Jalankerata dan Taratak akan kami jadikan sebagai kawasan tanaman buah lengkeng dan mangga,” janji dia.

Hasil produk pertanian one village one community tersebut sebelum dilempar ke pasaran, harus memiliki PIRT dari Dinas Perindagkop untuk kemasan dan pemasarannya, Dinas Kesehatan untuk higienis.

“Kalau semua itu sudah sikron barulah produk tersebut akan dipasarkan ke Bumdes atau ke tempat lainnya guna menambah pendapatan masyarakat desa,” pungkasnya. (Tim)
×
Berita Terbaru Update