Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kasih Padusi Minang bagi Para Jompo

1 Februari 2018 | 1.2.18 WIB Last Updated 2018-02-01T13:07:19Z
Suhatri Bur resmikan masjid yang dibangun Padusi Minang bagi para jompo. FOTO/ASM
2 x 11 Enam Lingkung ----- Kurang tujuh bulan, Masjid ar Raudah di komplek Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin selesai dibangun dan berdiri megah di tengah-tengah panti lanjut usia milik Dinas Sosial Sumatera Barat tersebut.

Masjid itu dibangun atas bantuan Kelompok Padusi Minang Jakarta, yang aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di seluruh wilayah Sumbar.

Kelompok Padusi Minang merupakan kelompok arisan wanita pengusaha dan isteri pejabat yang merantau di berbagai wilayah Indonesia. Mereka berasal dari 19 kabupaten/kota di Sumbar.

Dengan selesainya pembangunan masjid, hari Kamis (1/2) diresmikan penggunaannya oleh Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur bersama anggota Kelompok Padusi Minang yang sengaja datang dari Jakarta hari itu.

Dalam sambutannya, Suhatri Bur mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Padusi Minang yang sangat peduli dengan kebutuhan ibadah orang tua lanjut usia di PSTW Sabai Nan Aluih.

"Kami sangat apresiasi dengan usaha yang dilakukan Padusi Minang di Padangpariaman ini. Terima kasih banyak atas bantuan yang sangat berharga ini," ujarnya.

Mantan Ketua BAZNAS Padang Pariaman itu mendoakan semoga para anggota Padusi Minang dilimpahkan pahala dan terbuka pintu rejekinya sehingga lebih bisa membantu membangun masjid lainnya di Padangpariaman.

Terkait dengan banyaknya rumah ibadah di Padangpariaman namun sedikit pengunjungnya, ia tidak menampik.

"Untuk itulah kami dari pemerintah selalu berupaya mengimbau dan mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid. Jangan hanya berlomba-lomba memperindah masjid tapi lupa berlomba-lomba meramaikan masjid," katanya.

Suhatri Bur juga mengingatkan Kepala Panti untuk berkoordinasi dengan pemerintahan nagari, ninik mamak, alim ulama sekitar komplek panti guna membicarakan manajemen dan status masjid tersebut di kanagaraian Sicincin.

"Walau masjid ini berada di lingkungan panti, namun tetap menghormati kearifan lokal yang berlaku di Nagari Sicincin. Jangan sampai masjid telah selesai dibuat, terjadi silang sengketa mengenai status dan posisinya dalam lingkungan nagari. Untuk itu koordinasi dengan Nagari membicarakan keberadaan masjid termasuk soal shalat Jumat," katanya.

Panti yang dihuni 62 lansia laki-laki, 48 lansia perempuan itu merupakan UPT Dinas Sosial Sumbar dipimpin oleh Dharma Kesuma.

Dharma Kesuma mengatakan Allah telah menggerakkan hati ibu ibu Padusi Minang sehingga tergerak hatinya membangun masjid di panti itu.

"Kami salut cara kerja Padusi Minang. Pembangunan langsung dikontrol Padusi Minang melalui kontraktor pembangunan yang mereka percayai. Setiap kebutuhan masjid yang kami informasikan kepada Padusi Minang dengan cepat direspon dan dilaksanakan melalui kontraktornya sehingga dalam waktun singkat bangunan siap untuk digunakan," katanya.

Mery Syarif, Ketua Pembina Padusi Minang yang juga pemilik hotel yang baru diresmikan di Batusangkar itu, menjelaskan bahwa mereka siap membantu membangun masjid di Sumbar sepanjang dihubungi dan sanggup melaksanakannya.

"Membantu membangun masjid, insya Allah tidak sulit. Sekarang yang sulit itu mencari orang yang mau masuk masjid," katanya.

Pihaknya mengaku ikhlas membantu dan tidak ada tujuan tertentu. Ia mengatakan pihaknya tidak membangun masjid yang indah tetapi membangun masjid yang baik. Yang indah belum tentu baik.

"Tetapi yang baik insya Allah akan menjadi indah. Masjid ini kami persembahkan untuk bapak ibu kami di Panti Wreda," katanya haru.

Padusi Minang juga menyerahkan nasi kotak dan 120 buah sarung serta berjanji menggaji marbot (penjaga masjid) Rp1 juta per bulan. (ASM/*)
×
Berita Terbaru Update