Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Bedah 17 Visi-Misi GEMA] Sigi Program Pendidikan KPP dan KPP Plus

14 Februari 2018 | 14.2.18 WIB Last Updated 2018-02-14T14:07:13Z
Bedah visi paslon GEMA di GEMA Centre berlangsung selama dua jam dari pukul 14.35 WIB hingga pukul 16.35. FOTO/OLP
Pariaman ---- Pasangan calon walikota/wakil walikota Pariaman nomor urut (3) Genius Umar-Mardison Mahyuddin---disingkat GEMA---luncurkan 17 program unggulan yang terangkum dalam visi misi paslon tersebut di GEMA Centre, Desa Kampung Baru, Rabu (14/2).

17 program ini, 6 di antaranya akan melanjutkan program pemerintahan periode pasangan kepala daerah sebelumnya (2013-2018 Mukhlis-Genius) yang sudah terangkum dalam RPJMD Kota Pariaman tahap kedua.

6 program yang akan dilanjutkan oleh GEMA adalah magrib mengaji dan subuh mubarokah, program kesehatan gratis, pendidikan gratis 12 tahun, pembangunan gelanggang olahraga, bis sekolah gratis dan pembangunan masjid terapung.

Di antara 17 visi misi dalam program tersebut yang paling menarik untuk dibedah adalah bagaimana menggratiskan wajib belajar 12 tahun, sementara kewenangan tingkat SLTA/sederajat sudah diambil oleh pemerintah provinsi sejak tahun 2016 (?). GEMA dengan tim pemenangan bersama para pakar, sudah mendalami pelbagai regulasi untuk melahirkan program yang mereka sebut KPP dan KPP Plus guna menyiasati regulasi di ketiak provinsi.

"Untuk perbaikan mutu pendidikan dan agar tetap berjalannya program sekolah gratis hingga tingkat SLTA, kami membuat program Kartu Pariaman Pintar (KPP) dan KPP Plus. KPP dan KPP Plus punya fokus sasaran masing-masing," kata Genius Umar.

Program sekolah gratis 12 tahun atau bebas biaya sekolah hingga tingkat SLTA, jika terpilih, pihaknya akan membuat regulasi terbuka yang nantinya bisa diakses di website resmi Pemko Pariaman. Dalam website itu, setiap orang bisa melihat dengan jelas siapa saja warga Pariaman yang telah dicover oleh program kembar tersebut.

"Supaya tidak terjadi manipulasi data, supaya benar-benar berjalan dan tepat sasaran," ungkap doktor ilmu kebijakan publik dari IPB itu.

KPP dan KPP Plus juga dibuat bersifat aktif. Program bersifat opensource itu, kata Genius, juga mengcover visi misi unggulan lainnya, yakni Program Satu Keluarga Satu Sarjana (PSKSS). KPP dan KPP Plus, akan digodok secara total dan dilembagakan demi misi terfokus. KPP dan KPP Plus, selain bersumber dari dana APBD, tidak tertutup kemungkinan akan menghimpun dana dari para donatur yang peduli dunia kependidikan.

Jika KPP menjamin pelajar lulusan SLTP dari keluarga kurang mampu melanjutkan sekolah gratis ke jenjang SLTA, KPP Plus berkonsentrasi ke jenjang bangku kuliah. KPP Plus yang membidik 1 keluarga satu sarjana, dalam aplikasinya mirip dengan Program Kuliah Pemuda Desa (PKPD) rintisan Bupati Anas Malik yang masih berjalan dari tahun 1993 hingga 1995 masa kepemimpinan bupati setelahnya.

Dalam masa kepemimpinan Anas Malik, PKPD menguliahkan 3 pemuda di tiap desa di seluruh wilayah Padangpariaman yang kala itu mencakup Mentawai dan Kota Pariaman. Tujuan dari program tersebut untuk menaikan rata-rata pendidikan masyarakat Piaman Laweh saat itu yang sangat jauh tertinggal di banding kota/kabupaten tetangga.

"Saat ini pendidikan rata-rata Kota Pariaman adalah 11,5 tahun. Dengan KKP Plus kita bisa naikan menjadi 13,5 tahun yang artinya berdampak cepat pada perubahan sosial. Kota-kota maju indeks pendidikannya minimal 13,5 tahun," jelas Genius.

Program KPP Plus, sambung Genius, berjalan dengan mekanisme tertentu. Ia akan mendatangi setiap keluarga kurang mampu yang memiliki anak lulusan SLTA untuk dikuliahkan. Tidak hanya sampai di situ, untuk memperkuat program tersebut, pihaknya akan membuat MoU dengan sejumlah perguruan tinggi lokal, tingkat Sumbar, fakultas ternama di Indonesia dan hingga ke luar negeri.

"Kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi itu penting, agar kita bisa kuliahkan sesuai kemampuan anak-anak. Tidak mungkin anak sangat cerdas yang bisa diterima kuliah di ITB, UI, UGM dan luarnegeri tidak kita salurkan. Mereka adalah asset bagi daerah," tegasnya.

Pada bedah 17 visi misi unggulan pasangan GEMA mengundang insan pers itu, turut dihadiri oleh ketua Tim Relawan GEMA Zalman Zaunit, Ketua Umum Tim Pemenangan GEMA Mulyadi dan Sekretaris Priyaldi.

Mulyadi berkata, pihaknya menginginkan warga Pariaman menjadi pemilih yang lebih cerdas dalam Pilkada Pariaman 2018. Ia ingin GEMA dipilih karena program kerja yang ditawarkan kepada masyarakat, bukan oleh faktor lain.

"Karena GEMA menjual program yang sangat realistis dan bisa dijalankan. Program kita sangat rinci dan aplikatif, bukan janji muluk atau bujuk dan iming-iming. Dalam alam demokrasi yang kian matang, sudah menjadi kewajiban kami menjaga kualitas demokrasi itu," pungkasnya.

Berikut 17 visi misi paslon GEMA yang diluncurkan di GEMA Centre hari ini:

1. Lanjutkan program magrib mengaji dan subuh mubarokah.
2. Lanjutkan program kesehatan gratis
3. Lanjutkan program pendidikan gratis
4. KPP dan KPP Plus
5. Lanjutkan bis sekolah gratis
6. Lanjutkan pembangunan gelanggang olahraga
7. Program satu keluarga satu sarjana
8. Pembangunan masjid terapung Pariaman
9. Pembangunan Youth Centre
10. Pembangunan Pusat Pendidikan Alquran
11. Pengembangan pendidikan agama non formal MDA, MDW dan MDU
12. Program Pariaman sejahtera
13. Pengembangan wisata terpadu dengan UMKM
14. Pembangunan jalan sisi timur Pariaman
15. Kesejahteraan guru honor PAUD, TK, SD, SMP
16. Pengembangan water front city
17. Kesempatan kerja untuk keluarga miskin
(OLP)
×
Berita Terbaru Update