Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tanggapan DPRD Tentang Proyeksi Anggaran Rp30 M Untuk Pulau Tangah

19 Januari 2018 | 19.1.18 WIB Last Updated 2018-01-19T03:40:17Z
Anggota Komisi III DPRD Kota Pariaman yang membidangi pariwisata, Hamdani. FOTO/istimewa
Pariaman ---- Anggota Komisi III DPRD Kota Pariaman Hamdani, memastikan segala bentuk penganggaran di DPRD di tahun politik 2018 akan berjalan sebagaimana biasanya. Pilkada dan kinerja dewan, kata Hamdani, merupakan dua hal yang mesti terpisah.

"Kita bekerja di dewan mewakili seluruh masyarakat Kota Pariaman. Bukan kepentingan politik, apalagi jika ada pihak-pihak tertentu mengait-ngaitkannya dengan kontestasi Pilwako Pariaman 2018," tegas Hamdani saat dihubungi via ponselnya, Jumat (19/1).

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya di DPRD selalu bekerja maksimal demi pembangunan di Kota Pariaman. Bahkan menurutnya, pihak dewan selalu mendukung visi misi Pemko Pariaman dalam membangun kepariwisataan.

"Kami menyadari potensi kita ada di pariwisata. Untuk itu semua pihak harus mempersiapkan diri, baik eksekutif dan legislatif maupun stake holder dan komponen masyarakat lainnya. Untuk membangun pariwisata tidak boleh setengah-setengah. Infrastruktur dan sumberdaya manusia saling kuat menguatkan," tuturnya.

Pihaknya telah mendengar saat ini Pemko Pariaman berniat membangun sejumlah infrastruktur penunjang wisata bahari di Pulau Tangah dengan proyeksi dana Rp30 miliar. Hamdani berkata, sebelum pengajuan anggaran di DPRD, pihaknya mengimbau agar TAPD Pemko Pariaman menyiapkan konsepnya dengan baik.

"Perlu kami garis bawahi, apapun bentuk pembangunan, asal membawa manfaat bagi masyarakat dan sesuai aturan yang berlaku, kami di dewan akan mendukungnya," sebut Hamdani.

Untuk anggaran sebesar Rp30 miliar, jelas Hamdani, penganggarannya harus secara bertahap. Tidak bisa langsung mengingat keterbatasan keuangan daerah. Di samping itu, jelas Hamdani, juga diperlukan dokumen penunjang mengingat sejumlah aturan tentang tata kelola pulau-pulau kecil yang tentunya memiliki ekosistem yang mesti dijaga.

"Itu pasti bertahap ya. Kita rasa TAPD menyadari hal tersebut. Kita harus lihat masterplannya. Konsepnya seperti apa, taman burungnya seperti apa, juga kolam pemandian, apakah air asin atau air tawar. Ini semua perlu konsep yang jelas dan terukur agar pembangunannya berjalan lancar dan membawa manfaat," imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah satu desitinasi baru yang akan dibenahi oleh Pemko Pariaman adalah Pulau Tangah. Dalam perencanaan, di pulau itu akan dibangun taman burung, pemandian air tawar, tempat bermain anak, yang dilengkapi dengan gazebo sebanyak 15 unit dan jalur pendestrian.

Walikota Pariaman Mukhlis Rahman mengungkapkan anggaran yang akan dihabiskan untuk Pulau Tangah---sesuai dengan masterplan yang telah dibuat---sekitar Rp30 miliar.

Di tahun anggaran 2017, kata Mukhlis, pihaknya telah membangun 15 unit gazebo dan pendestrian sepanjang 800 meter dengan menelan anggaran sekitar Rp1,1 miliar, ditambah bangunan dermaga apung bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI sebesar Rp1,7 miliar.

"Masih banyak pembangunan yang akan kita kerjakan untuk tahun-tahun berikutnya. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar memprioritaskan pembangunan Pulau Tangah dengan dukungan dana yang maksimal," sebutnya, Rabu (17/1). (OLP)
×
Berita Terbaru Update