Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Pilwako Pariaman] Panwas: Tensi Politik di Pariaman Tengah Paling Tinggi

16 Januari 2018 | 16.1.18 WIB Last Updated 2018-01-16T10:00:20Z
Panwaslu Pariaman bersama jajaran Panwascam petakan potensi konflik Pilwako Pariaman dan sosialisasikan Pilkada Badunsanak. FOTO/Nanda
Pariaman ---- Kecamatan Pariaman Tengah diprediksi menjadi wilayah dengan tensi politik tertinggi selama gelaran kampanye pemilihan walikota dan wakil walikota Pariaman 2018.

Pasalnya, lima bakal calon peserta alek demokrasi dikota Sala Lauk, itu berasal dari wilayah kecamatan sentral kota Pariaman ini. Interaksi kampanye dan sosialisasi dilakukan oleh bapaslon, berupaya menguasai atau unggul suara di wilayah ini.

Saat ini tiga bapaslon walikota dan wakil walikota Pariaman 2018 telah mendaftar ke KPU Kota Pariaman pada 8-10 Januari 2018 silam. Ketiga bapaslon itu pun telah melalui rangkaian pemeriksaan kesehatan, psikologi dan pemeriksaan narkoba.

Genius Umar bakal calon walikota Pariaman merupakan putra daerah Pauh Pariaman Tengah, sedangkan bakal pasangan wakil walikotanya, Mardison Mahyuddin merupakan putra daerah Kampung Baru Pariaman Tengah. Genius Umar-Mardison Mahyuddin (GEMA) diusung oleh lima parpol, yakni Partai Golkar, PDI Perjuangan, PPP, PBB, PAN dengan total 11 kursi di DPRD Kota Pariaman.

Sementara itu, meskipun putra daerah Desa Ampalu Kecamatan Pariaman Utara, balon Walikota Mahyuddin berdomisili di Kampung Jawa I Kecamatan Pariaman Tengah. Sedangkan balon wakilnya, Muhammad Ridwan merupakan putra asli daerah Keluarahan Karan Aur Pariaman Tengah. Bapaslon ini diusung oleh 2 parpol yakni, PKS dan Gerindra dengan perolehan 4 kursi di DPRD Kota Pariaman.

Sedangkan balon walikota yang diusung oleh Partai Nasdem dan Hanura, Dewi Fitri Deswati berdomisili di Kelurahan Jati Hilir, Pariaman Tengah, Kota Pariaman.

“Tensi politiknya akan tinggi, karena dengan balon yang berdomisili dan berasal dari kecamatan ini akan bersosialisasi penuh, wajar jika tensinya lebih tinggi dibandingkan kecamatan lain,” jelas ketua Panwascam Pariaman Tengah, Idris.

Selain tensi, kerawanan pelanggaran diprediksi akan meningkat. Perebutan suara antara bakal calon kontestan pilkada juga rawan menimbulkan gesekan antara pendukung, relawan.

“Kita telah petakan kerawanan, meskipun diprediksi tensinya meninggi namun akan tetap berjalan dengan fair, Pilkadanya pun berjalan dengan badunsanak,” ulasnya.

Mengantisipasi terjadinya pelanggaran, Panwascam Pariaman Tengah telah melakukan pemetaan diikuti dengan langkah pencegahan. Melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif hingga sosialasasi dan ajakan pilkada badunsanak. (Nanda)
×
Berita Terbaru Update