Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Didukung Banyak Pihak di Bursa Pilkada Pariaman, Inilah Sosok Asmi "Pejuang Infrastruktur Pariaman"

12 Mei 2017 | 12.5.17 WIB Last Updated 2017-05-12T13:50:53Z

Publik Pariaman dikejutkan dengan wacana akan majunya H. Asmi B, Dipl. ATP, MM dalam bursa Pilkada Pariaman 2018. Asmi, singkat ia disapa, kelahiran Lubuk Basung 28 Agustus 1957 itu, merupakan sumando Rang Kampuang Pondok Pariaman yang sudah mengakar di Pariaman selama 40 tahun.

Nama Asmi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat itu merupakan Kepala Dinas PU Kota Pariaman pertama sejak Pariaman menjadi kota otonom penuh, hingga tahun 2010. Semasa ia menjabat Kadis PU, sejumlah pembangunan monumental terlaksana dengan baik dan gemilang di Kota Pariaman, seperti Balaikota Pariaman, Kantor DPRD Kota Pariaman, Pendopo Rumah Dinas Walikota.

Kemudian infrastruktur lainnya seperti pembangunan jalan bypass Pariaman di Jati, pembangunan jalan jalur dua pertama Pariaman di sepanjang jalan Imambonjol hingga jembatan pariwisata di Pantai Kata.

Pamong senior yang telah puluhan tahun dinas di Dinas Pekerjaan Umum di Sumatera Barat itu mengawali karier kepegawaian pada tahun 1977 di Dinas PU Seksi Pariaman berbekal ijazah STM. Karena kepiawaian Asmi yang dalam bekerja memiliki motto: berkreasi, berinovasi dan memberikan solusi itu, ia mendapatkan beasiswa pendidikan beberapa kali.

Asmi dalam bekerja selalu menjadi tumpuan dan harapan atasannya. Ia pekerja keras yang sangat mencintai pekerjaannya. Pada tahun 1981 hingga tahun 1984 ia mendapatkan beasiswa khusus untuk menempuh pendidikan Akademi Pekerjaan Umum di Surabaya Jawa Timur, kemudian dilanjutkan dengan beasiswa pendikan di Universitas Diponegoro dan UNP di Padang.

Pada tahun 1996 hingga tahun 1998, Asmi diminta oleh Bupati Pesisir Selatan untuk menjabat di Dinas PU Pengairan Solok Selatan. Dua tahun di sana, ia dipromosikan ke Dinas PU Provinsi Sumbar. Dua bulan pasca terpilihnya Walikota Pariaman pertama Nasri Nazar, ia diminta pulang kampung untuk mengepalai Dinas PU Pariaman. Di masa jabatannya di Pariaman itu, ia membuat terobosan besar dalam membangun infrastruktur sebagaimana yang kita lihat sekarang ini.

"Satu rencana saya yang belum terealisasi yakni membangun jalan bypass dari Pariaman hingga Bandara Internasional Minangkabau yang tembus dari Simpang Lapai Pariaman terus ke Marabau hingga ke Sunur. Padahal dananya sudah tersedia dari pemerintah pusat. Kendala yang kita hadapi saat itu terkait belum adanya penyerahan kajian kepada pemerintah pusat," ujar Asmi tenang saat kami wawancarai secara khusus di Pariaman, Jumat (12/5/2017) di sebuah cafe di bilangan bypass Pariaman.

Lepas dari Dinas PU Kota Pariaman, Asmi diminta oleh Bupati Padangpariaman untuk mengomandoi Dinas PU Padangpariaman. Kemudian pada tahun 2013 hingga pensiun tahun 2016 ia diminta oleh Bupati Solok Selatan untuk memimpin Dinas PU di kabupaten pemekaran tersebut.

Semua tugas yang diberikan kepadanya, ia kerjakan dengan teliti. Bapak tiga anak yang dikenal pekerja keras ini bahkan mengaku pekerjaan paling mengesankan selama ia dinas di PU di berbagai wilayah, adalah pekerjaan kecil yang dianggap fenomenal karena dinilai dari azas dan manfaatnya.

"Selama puluhan tahun tidak pernah terpikirkan oleh orang lain bagaimana menuntaskan jalanan sempit berliku dari Padang Aru menuju Pulau Punjung yang sangat berbahaya di Solok Selatan. Tahun 2014, saya cuma kasih solusi bangun jalan pintas dekat sungai tepat di bawah jalanan terjal dan sempit itu, persoalan terselesaikan. Benar, dengan solusi yang tepat, jalan yang hanya panjang 300 meter itu menyelesaikan seluruh persoalan hingga kini," ungkapnya tersenyum mengingat saat ia membuat keputusan tersebut.

Ia mengatakan, seorang pemimpin tidak boleh mentok. Semua persoalan pasti ada solusinya. Berbekal pengalaman dan kinerja yang sudah terukur, banyak pihak yang menginginkan ia mengabdi di Pariaman baik sebagai walikota atau wakil walikota. Asmi yang sadar akan posisinya sudah menimbang-nimbang diri dalam berbagai aspek sebelum memutuskan untuk maju.

"Saya orang yang rasional. Banyak orang ingin maju sebagai walikota, tapi saya sudah memantapkan diri mencalonkan diri sebagai wakil walikota bukan walikota. Itu keputusan yang sangat ideal dan paling rasional bagi saya," kata Asmi meyakinkan.

Menurut Asmi, kemajuan pembangunan di Pariaman empat tahun belakangan tidak terlepas dari harmonisnya hubungan antara walikota dan wakil walikota. Pariaman yang memiliki potensi dijadikan kawasan pusat wisata bahari di Sumbar itu, harus tetap fokus dalam membangun.

Ke depan, sambung Asmi, pemimpin mendatang dituntut fokus menjadikan Kota Pariaman menjadi kota mandiri dalam berbagai aspek. Langkah menuju hal tersebut membutuhkan pasangan pemimpin yang harmonis dan satu pemikiran.

"PR pemimpin ke depan meneruskan pembangunan jalan wisata sepanjang Pantai Pariaman yang tertinggal dari Muaro Pariaman hingga batas kota di Nareh Pariaman Utara. Kemudian optimalisasi lahan terlantar dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah provinsi," kata Asmi.

Bicara Pariwisata Pariaman, Asmi mengatakan Pariaman diuntungkan dengan pantainya yang landai dihiasi pulau dan berlokasi strategis dekat dari bandar udara. Pariaman juga perlu ingat bahwa secara geografis terletak di jalur mitigasi gempa Mentawai. Oleh karena kelebihan dan ancaman bencana alam tersebut, pemerintah perlu membangun selter-selter di sepanjang garis pantai Pariaman untuk menaikan trust wisatawan.

Pengembangan wisata, kata Asmi juga mesti menyeluruh hingga ke setiap desa yang ada. Setiap desa mesti ditonjolkan kelebihannya masing-masing. Tiap desa yang ada mesti bercirikan kota dengan memiliki taman, lampu penerangan jalan dan trotoar.

"Dalam menjalankan pembangunan mesti ada blueprintnya sebagai acuan, setelah itu baru menetapkan skala prioritas sembari melakukan pekerjaan yang bersifat rutinitas. Pembangunan juga tidak boleh ada yang terbengkalai," tutur Asmi.

Pria yang semasa menjabat Kepala Dinas PU Pariaman yang berhasil mengatasi persoalan banjir di Desa Marunggi dengan menormalisasi Batang Mangau itu, berharap mendapatkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat untuk bersama-sama membangun Kota Pariaman yang ia cintai itu.

"Seorang pemimpin tidak ada artinya jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat," pungkas Asmi berfilosofi.

Dari sejumlah tokoh masyarakat yang mengapresiasi keinginan maju Asmi dalam Pilkada Pariaman, salah satunya Zulbahri, SH, mantan pimpinan DPRD periode 1999-2004, masa Pariaman dan Kabupaten masih satu administrasi.

Zulbahri mengatakan sosok Asmi sangat dibutuhkan Pariaman di era sekarang ini. Pariaman butuh sosok pemimpin pekerja keras sebagaimana yang telah diperlihatkan Asmi selama ia mengemban amanah pekerjaan.

"Saya tidak mengenal dekat Pak Asmi, namun semasa di DPRD, kawan-kawan menyebut tidak ada pekerjaan yang tidak diselesaikan Asmi sesulit apapun dengan baik. Ia bak pepatah 'mambunuah indak badarah' --ia sosok pekerja, bukan peretorika," ungkap Zulbahri.

Bahkan menurut Zulbahri, Asmi sangat cocok disandingkan dengan Genius Umar, wakil walikota saat ini yang telah menyatakan diri maju sebagai calon walikota.

"Jika Asmi mendampingi Genius Umar, pasangan itu yang paling ideal. Pariaman akan dipimpin oleh dua orang pekerja, satu dari kalangan muda, satunya lagi kalangan tua yang pamong. Asmi dikenal dekat dengan ASN, bahkan banyak yang memanggil Asmi dengan sebutan ayah," ujar Zulbahri.

Ia menilai Genius Umar dan Asmi akan mampu membawa Pariaman jauh ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang jika mereka dipercaya masyarakat memimpin Kota Pariaman periode 2018-2023.

OLP
×
Berita Terbaru Update