Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mukhlis Teken Kesepakatan Bersama Tolak Bangkitnya Paham Komunis

20 Mei 2016 | 20.5.16 WIB Last Updated 2016-05-20T13:01:13Z



Walikota Pariaman Mukhlis Rahman bersama unsur Forkopimda Pariaman dan sejumlah mahasiswa menandatangani kesepahaman penolakan bangkitnya paham komunis di Indonesia, terkhusus untuk daerah Pariaman usai peringati hari kebangkitan nasional (Harkitnas) ke-108 di halaman Balaikota Pariaman, Jl. Imambonjol no. 44, Jumat (20/5).

Mukhlis mengatakan, pada peringatan Harkitnas, dirinya mengajak generasi sekarang agar menyerap kembali nilai perjuangan Budi Utomo membangkitkan semangat nasionalisme pemuda pada 20 Mei tahun 1908.

Dikatakan Mukhlis, saat ini generasi muda dihadapkan banyak dilema dan ancaman oleh perkembangan zaman disertai arus budaya global. Filterisasi wajib dilakukan. Seperti narkoba dan situs-situs dewasa, radikalisme, paham komunis, yang meracuni pemikiran generasi muda.

"Semua harus bangkit dan kompetitif secara global dalam menghadapi era teknologi menjadi tantangan kita bersama. Dengan momentum Harkitnas, kita kembalikan nilai kebersamaan persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi tantangan," kata Mukhlis.

Surut ke belakang, pada hari Minggu, 20 Mei 1908, pada pukul sembilan pagi, bertempat di salah satu ruang belajar School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) di Batavia (kini Jakarta, saat ini telah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia). Dr. Soetomo menjelaskan gagasannya. Dia menyatakan bahwa hari depan bangsa dan tanah air ada di tangan mereka.

Maka lahirlah Boedi Oetomo (ejaan lama). Namun, para pemuda juga menyadari bahwa tugas mereka sebagai mahasiswa kedokteran masih banyak, di samping harus berorganisasi. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa "kaum tua" yang harus memimpin Budi Utomo, sedangkan para pemuda sendiri akan menjadi motor yang akan menggerakkan organisasi itu.

Sepuluh tahun pertama Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian pemimpin organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal kalangan "priayi" atau para bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo, mantan Bupati Karanganyar (presiden pertama Budi Utomo), dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.

OLP
×
Berita Terbaru Update