Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anton Nelayan Hilang Ditemukan Selamat, Berikut Kronologinya

26 Februari 2016 | 26.2.16 WIB Last Updated 2016-02-26T13:03:06Z



Anton (39) nelayan yang hilang saat melaut akhirnya ditemukan selamat oleh tim nelayan yang tergabung dalam tim pencari dibawah komando Basarnas Sumbar. Anton ditemukan oleh dua orang nelayan asal Dusun Pasir Pauh, Pauh Barat, Pariaman, bernama Keprot (29) dan Lis (28) sedang bergelayutan di atas tali "Rabo" ikan di belakang Pulau Bando sekitar pukul 16.00 WIB, Jum'at (26/2).

Usai ditemukan, Anton langsung dilarikan oleh Tim Rescue BPBD ke IGD RSUD Pariaman untuk dilakukan perawatan intensif. Di sekujur tubuh Anton terlihat luka memar yang diperkirakan oleh gesekan tali Rabo dan gigitan ubur-ubur ditambah cuaca panas menyengat. Kondisi Anton saat ditemukan dalam keadaan lemas karena dehidrasi namun masih sadarkan diri. Anton terkatung-katung di laut lebih dari 24 jam. Dia dihempas gelombang tidak makan dan tidak minum.

Dikatakan sahabat korban, Ramon (30), Anton belum bicara apapun kepadanya, namun sempat menceritakan kisah hanyutnya dia kepada nelayan yang menemukannya. Di atas perahu yang menyelamatkannya Anton sempat diberikan teh manis untuk asupan mineral dan kalorinya.

"Dia terjatuh saat mengisi bensin untuk mesin robin. Dia berdiri dan hilang keseimbangan lalu jatuh bersamaan derigen bensin kapasitas 10 liter. Berbekal derigen itu dia menyelamatkan diri dan mencari lokasi Rabo," kata Ramon yang juga pernah jatuh dari perahunya yang juga berhasil selamat beberapa tahun lalu.

Sementara itu Kepala Desa Pauh Barat, Kardinal Feri, menyebutkan bahwa lokasi Rabo di mana Anton ditemukan tujuh jam perjalanan menggunakan perahu mesin robin dari bibir pantai Pariaman, bahkan dua jam lagi sampai ke Kepulauan Mentawai.

"Alhamdulillah nelayan kami berhasil selamat. Kita sangat bersyukur atas kerjasama semua pihak di bawah komando Basarnas mencari nelayan kami yang hilang," kata Kardinal di RSUD Pariaman.

Kardinal berharap dengan kejadian tersebut menjadi kajian bagi semua pihak terutama Dinas Kelautan Perikanan tentang SOP keselamatan nelayan.

"Nelayan tradisional kita melaut menggunakan insting yang sangat kuat. Berbekal perahu kecil dan mesin robin mereka mengarungi lautan lepas seorang diri. Ini perlu menjadi kajian kita bersama tentang keselamatan mereka," sebut Kardinal.

Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar, terlihat lega dan terharu saat mendapat kabar Anton berhasil selamat. Dia yang merupakan pembentuk tim pencarian Anton sejak dikabarkan hilang, di RSUD tak kuasa menahan airmatanya.

"Sungguh kami sangat bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pencarian Anton. Ini semua terjadi atas kuasa Tuhan. Terima kasih kepada Basarnas, BPBD, Kamla dan terutama nelayan Pauh Barat yang memiliki solidaritas tinggi," kata Genius.

Genius menuturkan, sejak subuh telah diberangkatkan 11 armada pencarian yakni, 1 kapal milik Basarnas beserta 8 personilnya, 4 kapal milik BPBD Kota Pariaman beserta puluhan awak, 1 kapal milik BPBD Padangpariaman ditambah satu kapal tundo dan 4 perahu nelayan berpengalaman untuk menyisir perairan pulau Bando, Naras, hingga Tiku untuk mencari Anton.

"Hingga kini tim pencari sebagian masih di laut. Alhamdulillah membuahkan hasil dan Anton mampu menyelamatkan diri dari cuaca ganas berkat bantuan derigen. Semuanya karena kuasa Tuhan, usaha dan doa kita bersama sehingga Anton yang merupakan tulang punggung keluarga terselamatkan," pungkas Genius.

Sebagaimana berita sebelumnya, Anton, dikabarkan hilang saat melaut, Kamis pukul 14.30 WIB (25/2). Kabar tersebut tersiar usai ditemukannya perahu milik Anton beserta ikan hasil tangkapannya sebanyak dua pes (dua mini viber) oleh nelayan lainnya bernama Ampe (45) di sekitaran Pulau Bando.

Ketua Himpunan Nelayan Dusun Pasir Pauh, Pauh Barat, Jasmardi (40) menuturkan, mulanya Ampe menemukan perahu Anton tanpa penghuni dalam keadaan mesin hidup yang menuju arahnya. Kala itu Ampe sempat menduga dia sedang diajak bercanda oleh Anton.

Anton, disebutkan Jasmardi melaut seorang diri sejak Selasa lalu dan hendak menuju pulang saat ditemukan Ampe. Anton menggunakan perahu tradisional dengan mesin tempel berbahan bakar bensin.

Mesin tempel yang dikenal nelayan dengan sebutan "robin" itu isi tangki bahan bakarnya sebanyak lima liter sekali isi penuh. Jadi kuat dugaan Anton menghilang belum lama sebelum perahunya ditemukan.


OLP
×
Berita Terbaru Update