Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lapsus Kunker: Pesona Kawasan Ini Pukau Tiga Presiden Indonesia

17 Desember 2015 | 17.12.15 WIB Last Updated 2015-12-17T03:05:17Z




Memasuki hari kedua, Kunjungan Kerja (Kunker) anggota DPRD Padang Pariaman di Makassar, Selasa (15/12) menyaksikan lansung keindahan Pantai Losari yang berada hanya dalam hitugan beberapa puluh meter saja dari tempat menginap.

Makassar lebih beruntung memiliki pantai yang disertai teluk. Sehingga pada kawasan pantai tidak ada lagi hempasan ombak. Dengan kondisi air yang tenang, pengunjung lebih santai menikmati bermain di laut dengan beragam pilihan.

Bangunan-bangunan bertingkat di sepanjang pantai juga menambah keindahan negeri Anging Mamiri (angin yang behembos perlahan) itu. Bangunan hotel, apartemen, perkantoran swasta dan yang lainnya. Dari kejauhan tampak terminal peti kemas yang merupakan tempat bongkar muat berbagai barang dari dan ke kawasan Indonesia Timur.
 
Selain itu, adalagi mesjid yang tak kalah bagusnya berdiri kokoh di atas laut, di mana pondasinya ditancapkan ke dasar laut. Sama seperti di Padang Pariaman, menikmati keindahan alam ini tidak dipungut biaya.

Kawasan Wisata Alam Bantimurung
   
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke kawasan wisata alam Bantimurung yang terletak di Kabupaten Maros, tetangga Kota Makassar. Tepatnya ke Desa Bantimurung,  Kecamatan Bantimurung.  Ke Bantimurung ditempuh dalam perjalanan sekitar 60 menit.
   
Rombongan anggota dewan disambut beberapa remaja yang menawarkan jasa pemotretan dan penjual aksesoris khas setempat berupa gantungan kunci dan hiasan terbuat  dari kupu-kupu yang telah diawetkan.
   
Dua orang remaja yang setia mendampingi rombongan, Adi dan Ibrahim menjelaskan, Bantimurung berarti air yang bergemuruh. Maklum, kawasan wisata ini adalah kawasan wisata air terjun yang berkombinasi dengan goa dan pemandian di telaga, serta kawasan kupu-kupu dengan populasi yang tinggi.
   
Kupu-kupu di sini karena populasinya  tinggi, yang sudah mati kemudian diawetkan dan dijadikan souvenir khas di sana. “Populasinya yang tertinggi biasanya terjadi setiap bulan Mei,” kata Adi menjelaskan.  Oleh karena itu, Pemkab Maros pun membangun tugu kupu-kupu dalam kawasan itu.

   
Dalam kawasan beberapa hektar tersebut terdapat dua telaga untuk tempat pemandian. Telaga Jamalak dan Bidadari. Mitos penduduk setempat menyebutkan, bila anak-anak yang mandi di telaga tersebut diyakini dapat mencegah kenakalan.  Bila orang dewasa yang mandi, diyakini akan awet muda.

   
Dua goa, Goa Mimpi dan Goa Batu melengkapi kawasan wisata alam. Dinamai goa mimpi karena dulunya ditemukan lewat mimpi seorang penduduk di sana dengan panjang sekitar 800m. Goa Batu, karena memang terdapat dalam kawasan batu-batu cadas yang keras dan kuat, panjangnya sekitar 100m.
   
Wisata itu juga dilengkapi dengan permainan flying fox, terbang dari arah bukit ke tanah dengan berpegangan kepada tali sling. Setelah gerbang masuk, sebelum menuju kawasan wisata alam, terdapat pula wisata buatan waterboom berupa permainan air dan pemandian.  
   
Diakui Adi dan Ibrahim, dengan adanya kawasan wisata tersebut sangat membantu perekonomian masyarakat setempat lewat berbagai jenis usaha. Jasa penyewaan payung bila hujan, penewaan tikar, pengrajin kupu-kupu hingga jasa pemotretan.
   
Tiga presiden terakhir Indonesia, Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati, kata Adi pernah mengunjungi tempat ini.


IB/OLP
×
Berita Terbaru Update