Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Openrace dan Pacu Kuda Tradisional Padangpariaman 2015 Lombakan 10 Kelas

26 September 2015 | 26.9.15 WIB Last Updated 2015-09-26T13:00:25Z



Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) cabang Padangpariaman kembali mengadakan pacuan kuda Open race dan Tradisional tahun 2015 di Gelanggang Pacu Kuda Duku Banyak, di Nagari Balahaie, Kecamatan VII Koto Padangpariaman, Sabtu (26/9).

Menurut Bupati Padangpariaman diwakili Sekda Jonpriadi menuturkan bahwa acara tersebut diadakan dalam rangka realisasi program dan kalender rutin Pordasi Sumatera Barat putaran I Seizoen 2015-2016.

"Juga merupakan bagian dari rangkaian even kepariwisataan di Padangpariaman dan Sumatera Barat," sebut Jonpriadi yang juga ketua umum pelaksana acara tersebut.

Kata dia, pacuan kuda Padangpariaman sudah berlangsung selama puluhan tahun dan merupakan permainan anak nagari Padangpariaman. Selain itu menurutnya olahraga pacuan kuda yang merupakan olahraga bergengsi diharapkan melahirkan kuda-kuda berkualitas dan joki-joki handal asal Padangpariaman yang nanti akan mengharumkan nama Padangpariaman di tingkat provinsi dan nasional.

Acara yang di helat selama dua hari itu dari catatan sementara panitia diikuti oleh 53 kuda dari 7 daerah di Sumatera Barat. Kelompok pacu atau race yang diperlombakan adalah 10 kelas yakni, kelas CD 2 tahun pemula perdana, kelas CD 3 tahun remaja, AB 3 tahun derby, kelas III handycap, kelas boko, draf bogie baru, draf bogie usang, pacuan kuda lokal dan kelas E terbuka.

Di hari pertama usai acara pembukaan oleh Sekda Jonpriadi yang ditandai dengan penembakan badie balansa ke udara oleh tetua adat langsung diperlombakan kelas draf bogie baru dan bogie usang di mana jokinya menunggang kuda di atas wagon.

Pacuan kuda yang mendapat atensi ribuan warga tersebut dihadiri oleh pimpinan DPRD Padangpariaman, unsur Muspida Pariaman, BUMN/BUMD, Tokoh Rantau, Niniak Mamak, sponsor dan peserta bersama tim yang datang dari berbagai daerah.

Menurut Helmi (47) perantau yang datang dari Pekanbaru bersama keluarga menggunakan mobil Inova klir putih seri BM hanya untuk menyaksikan acara tersebut mengaku kecewa dengan panitia, terutama pemuda penjaga portal.

"Pembenahan harus dilakukan terutama kepada pemuda setempat yang memungut parkir terlalu tinggi dan berlagak kurang sopan terhadap pengunjung di portal-portal masuk menuju arena gelanggang pacuan kuda. Ini harus diketahui oleh bupati dan niniak mamak agar tidak membuat malu nama daerah. Orang yang datang ke sini kan bercampur, bisa dari mana saja," kata Helmi kepada wartawan yang mengaku pencinta olahraga berkuda sedari remajanya.


OLP
×
Berita Terbaru Update