Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pariaman Waspada DBD, Lucy Genius Onair di RRI

28 Januari 2015 | 28.1.15 WIB Last Updated 2015-01-28T13:04:46Z


Dengan meningkatnya curah hujan yang terjadi di wilayah Sumatera Barat, khususnya Kota Pariaman, perlu diwaspadai dan diantisipasi gejala penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) seperti telah jatuhnya korban di Desa Sikapak yang dirawat karena terjangkit penyakit demam berdarah.

Dinas Kesehatan Kota Pariaman melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Satri Harlina bersama Ketua GOW Kota Pariaman dr. Lucy Genius menyikapi dan ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan demam berdarah serta cara menanggulanginya dengan melakukan 3M yaitu Menguras, Menutup, Mengubur serta memantau perkembang-biakan nyamuk agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan.

Dalam dialog khusus dengan RRI Studio Produksi Pariaman 97,1 FM Rabu (28/01) pagi, Lucy  menjelaskan bahwa saat ini Pemko Pariaman melalui Dinkes akan berupaya maksimal melakukan penanganan terhadap korban yang telah dirawat di RSUD Pariaman.

"Dibalik itu kita juga telah menyiapkan tim tenaga Dinkes untuk melakukan sosialisasi dan menginvestigasi terhadap desa/kelurahan yang rentan terhadap bahaya dari nyamuk demam beradarah ini," kata Lucy.

Oleh sebab itu, lanjut Lucy, sangat penting sekali tindakan pencegahan mulai dilakukan dari sekarang, jika kita terlambat melakukannya, tambah dia, maka puncak penyebaran demam berdarah akan tidak terkendali, karena apabila ditanggulangi dengan fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa dan tidak membasmi jentik dan telur nyamuk.

“Kita juga akan menggiatkan sosialisasi untuk memberikan pengertian kepada kader-kader PKK agar menyampaikan  kepada masyarakat tentang bahaya dari wabah demam berdarah, karena penyakit ini tidak memandang usia, siapa saja bisa terkena penyakit berbahaya ini,“ jelasnya.

Dia juga menghimbau apabila ada masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga di lingkungan yang menunjukan gejala DBD, segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk pemeriksaan trombosit.

Sementara itu, Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Satri Harlina, menjelaskan bahwa dari hasil investigasi tim Dinkes masih terdapat 50% rumah penduduk di Kota Pariaman yang rawan terhadap perkembang-biakan nyamuk demam berdarah. Hal ini, sebutnya, disebabkan akibat kurangnya peran serta dari masyarakat dalam upaya memberantas sarang nyamuk dimana satu ekor nyamuk bisa menghasilkan 100 butir telur dengan masa usia perkembangan tujuh hari.

“Dinkes Kota Pariaman juga telah melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan fogging atau pengasapan. Lalu dengan Abatisasi, yaitu dengan menaburkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau tempat penampungan air. Kepada masyarakat kami himbau untuk terus melakukan 3 M,“ dia menandaskan.


Phaik/OLP
×
Berita Terbaru Update