Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Inilah 5 Jenis Batu Akik Paling Populer dan Diburu Kolektor Saat Ini

31 Januari 2015 | 31.1.15 WIB Last Updated 2015-01-31T13:55:58Z


Cincin bermatakan batu akik yang dari dulu sudah ada kini memasuki masa keemasannya. Lantas fenomenan itu pun menjadi tren yang digandrungi tidak hanya yang tua, yang muda pun kini tak malu memamerkan aksesoris jari tersebut.
 
Batu akik penghias cincin atau ada pula yang dijadikan bandul pada kalung ternyata beragam jenisnya. Tidak hanya jenis ternyata, harganya pun juga beraneka dari yang paling murah hingga yang paling mahal. Semua disesuaikan dengan kombinasi warna dan bentuknya.

Seorang penjual batu akik di Pasar Mester Jatinegara menjual cincin batu jenis bacan dengan harga Rp 700 ribu. Inilah jenis batu yang paling banyak penggemarnya. Sebab latar belakang keindahannya adalah nilai jual dari jenis tersebut.

Berikut beberapa jenis batu cincin yang paling banyak diincar :

1. Batu Bacan


Batu bacan banyak menjadi incaran. Menurut seorang kolektor cincin batu akik bernama Herman (24), karakter batu ini sangat unik lantaran makin hari makin indah warna yang dimunculkan. Kelangkaan juga menjadi faktor lain dari diincarnya batu jenis ini oleh para penggemar. Kata Bacan diambil dari tempat dari mana batu ini diperdagangkan, yaitu Pulau Bacan. Namun, batu ini justru banyak ditemukan di Pulau Kasiruta Halmahera. Menurut Herman untuk sebongkah bacan doko dibanderol berkisar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.


2.Batu Idocrase Bio Solar

Batu permata idocrase merupakan jenis permata langka dan banyak diminati kalangan kolektor lokal maupun mancanegara. Sehingga batu mulia ini sering menjadi buruan para pencinta batu/gemslover dari berbagai negara dan membuat harga batu itu semakin melambung tinggi. Salah satu jenis batu idocrase atau idokras yang saat ini tengah menjadi primadona kalangan penggemar adalah jenis batu giok jenis bio solar Aceh.

Jenis batu akik idocrase yang ada di Indonesia saat ini masih ditemukan di dua tempat yaitu Sumatera Barat dan Nangroe Aceh Darussalam. Jenis idocrase dari Sumatera Barat lebih dikenal dengan Batu lumut Sungai Dareh sedangkan idocrase Aceh dikenal dengan nama Batu Giok Lumut Aceh Atau Batu Bio Solar yang beberapa waktu lalu berhasil memenangkan kontes batu alam di Jakarta.

 3.Batu Akik Lavender

Herman kembali menjelaskan bahwa dari bermacam-macam jenis batu akik, ada yang menyebut akik lavendarlah yang menjadi primadonanya. Sambil melihatkan koleksinya, Herman menjelaskan perbedaan antara batu akik lavender dengan batu akik jenis lainnya yang berwarna ungu murni.
“Biasanya kalau ungu doang itu batu kecubung, biasanya batu akik lavender yang keunguan bisa berubah menjadi coklat dan terkadang kuning,” kata Herman.

Menjadi primadona lantaran lavender memiliki harga yang terjangkau. Sehingga tidak berat di kantong, terlebih demi mengikuti tren penggunaan batu akik. Harga yang dibanderol untuk batu jenis ini sekitar Rp 100 ribu.

4. Akik Anggur

Batu akik jenis ini menurut penjual batu akik di Pasar Mester Jatinegara memiliki warna yang sangat menarik yaitu putih susu. Batu ini juga bisa dibilang cukup terjangkau, harga standar yang dibanderol untuk batu jenis ini berkisar dari Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

5. Ruby

Alasan batu-batu tersebut diburu selain akan keindahan serta kelangkaanya juga lantaran gengsi saat memakainya. Salah satu yang dapat meninggikan gengsi itu adalah batu jenis ruby. Batu ini tergolong dalam batu jenis mulya yang paling banyak dicari lantaran harganya yang miring dan bergengsi.

“Ini paling dicari karena mewah dan tergolong dalam batu mulia dan harganya termasuk miring, namun beda harga tergantung dari tempat asalnya,” kata seorang kolektor batu cincin, Rendi.

Batu ruby yang paling banyak dicari berasal dari Sri Lanka. Batu ruby asal Sri Lanka ini diminati karena warnanya semakin indah apabila sudah lama digunakan atau istilahnya sudah “jadi”. Harga yang dibanderol untuk batu mulya ini tidak sama dengan batu akik. Batu mulya dijual tidak asal-asalan karena dihitung harga perkaratnya.

“Yang membedakan harga dari batu mulya dengan yang lainnya dia dihitung melalui berapa karatnya. Perkarat harganya variatif namun biasanya Rp 50 ribu sudah dapat 1 karat,” ujar Rendi.
Selain ruby masih ada sapphire dan zamrud yang tergolong menjadi incaran di jenis batu mulya. Namun, paling mahal tetap batu diamond karena keindahan, mahalnya harga dan juga kelangkaannya.

“Alasan mahalnya diamond di Indonesia karena belum ada alat potong berlian untuk dijadikan cincin selain di Eropa. Paling ada yang jual diamond di Frank and Co dan itu harganya dahsyat bisa mulai puluhan juta hingga milyaran,” pungkasnya.

Sumber


×
Berita Terbaru Update