Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ini Kata Ketua PWI Sumbar Ihwal Pembangunan Padangpariaman Dibawah Komando Ali Mukhni

24 November 2014 | 24.11.14 WIB Last Updated 2014-11-24T05:04:02Z
Ketua PWI Sumbar Basril Basyar bersama Bupati Ali Mukhni dan Sekda Jonpriadi meninjau Jembatan Batang Anai yang akan dilalui jalan lingkar Duku-Sicincin di Kapalo Hilalang, Jumat (20/11).



Kesan positif dirasakan Ketua PWI Sumbar Basir Basyar beserta rombongan pengurus, antara lain, Sukri Umar, Eko Yanche Edrie dan Jayusdi Efendi ketika diajak Bupati Padangpariaman Ali Mukhni meninjau pembangunan jembatan Batang Anai di Kapalo Hilalang, Kayu Tanam, Jumat (20/11). Sebagaimana diketahui Jembatan Batang Anai adalah salah satu dari empat jembatan yang menghubungkan jalan lingkar Duku-Sicincin.

"Luar biasa Pak Bupati. Pembangunan jalan lingkar Duku-Sicincin akan memacu pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat. Saya baru pertama kali  ke sini meninjau jembatan Batang Anai dan sangat terkesan sekali," kata pria yang juga Komisaris Semen Padang itu.

Disebutkan, pesatnya pembangunan di Padangpariaman mendapat perhatian khusus dari PWI Sumbar. Mulai dari pembangunan infrastruktur berskala nasional seperti BP2IP, Asrama Haji, Main stadion, MAN Insan Cendikia serta ada juga Program Gotong-Royong, Program Padang Pariaman Sehat, Bantuan Rumah Tidak Layak Huni dan lain sebagainya.

"Saya kira tidak banyak kepala daerah yang bertipe pekerja keras seperti Bapak Ali Mukhni. Trilyunan sudah dana pusat dibawa ke Padangpariaman. Dan juga banyak program unggulan seperti gotong royong,Padang Pariaman Sehat, Cerdas dan  Sejahtera. Itu bukti kesungguhan dan kepedulian semangat  membangun daerah untuk kesejahteraan masyarakat," kata pria yang akrab dipanggil BB ini.

Pada kesempatan itu, Pelaksana PT. Adhikarya Hendri Satria mengakui bahwa pekerjaan Jalan lingkar Duku-Sicincin terwujud atas kerja keras Bupati Ali Mukhni. Dijelaskannya bahwa pekerjaan jalan Duku-Sicincin disertai pembangunan jembatan sebanyak empat buah yaitu Jembatan Buayan, Jembatan Koto Buruak, Jembatan Pasie Laweh dan Jembatan Anai. Ke empat jembatan tersebut selesai tahun 2014 ini dan kemudian dilanjutkan untuk pengaspalan jalan sepanjang 20 km pada tahun 2015.

Diceritakannya bahwa pembangunan ke empat jembatan melalui perjuangan berat. Seperti jembatan buayan, ketika akan memulai pekerjaan ditentang oleh masyarakat karena belum selesai pembebasan tanah. Saat itu ia sedang ada tugas di Makassar sehingga anak buahnya tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian tuturnya, tanpa pikir panjang, ia menelpon Bupati Ali Mukhni untuk fasilitasi dengan masyarakat pemilik tanah. Dengan respon yang cepat, Bupati langsung datang ke lokasi dan berbicara langsung dengan pemilik tanah sekaligus berikan jaminan mengenai ganti rugi lahan.

"Kepedulian Bapak Bupati dalam pembangunan patut diapresiasi. Kenapa? Baru kali ini saya sebagai kontraktor bisa langsung menelpon dan berbicara dengan seorang Bupati untuk menyampaikan masalah yang ditemui di Jembatan Buayan Ketika itu saya sedang ada tugas di Makassar. Kemudian beliau langsung merespon dengan cepat dan esoknya saya ditelpon balik oleh Bupati bahwa kita sudah boleh melanjutkan pekerjaan," kata Hendri.

Lain lagi cerita ketika memulai pembangunan jembatan anai di Kapalo Hilalang, Kayu Tanam sepanjang 50 meter. Semula, kata Hendri, pembangunan jembatan tersebut akan dihentikan oleh pemerintah pusat pada bulan Juli yang lalu karena belum tuntasnya pembebasan lahan. Namun, dengan tekad yang kuat bahwa jembatan anai harus tuntas maka Bupati Ali Mukhni harus turun langsung menemui satu-persatu pemilik tanah.

"Alhamduillah, usaha pak Bupati diridhoi Allah. Walau dengan pembebasaan tanah yang alot, maka pada Bulan Agustus Kami sudah mulai bekerja. Saya pertama agak pesimis pekerjaan ini akan terwujud. Tapi Pak Bupati selalu inspeksi hampir setiap hari pada pembangunan keempat jembatan yang dilalui jalan lingkar duku-sicincin. Jadi kami dan para pekerja semakin termotivasi juga," kata ahli konstruksi itu.

Sementara itu Bupati Ali Mukhni mengatakan bahwa pesatnya pembangunan Padangpariaman merupakan peran dari insan pers yang senantiasa mengekspos kegiatan didaerahnya. Mengenai pembangunan jalan lingkar Duku-Sicincin, kata Ali Mukhni, banyak sekali tantangan dan halangan yang tidak mudah dilalui. Sering kali ia berhadapan dengan pemilik tanah yang bersikeras dalam negosiasi pembebasan lahan dengan harga yang tidak wajar. Kemudian ia juga didesak Gubernur Sumbar agar segera tuntaskan.

"Pembangunan keempat jembatan yang dilalui jalan lingkar Duku-Sicincin banyak suka dukanya, banyak sekali tantangannya. Apalagi kita sering didesak Bapak Gubernur untuk menyelesaikannya. Namun Allah Maha Kaya, beban berat dan segala rintangan itu dilalui dengan lancar. Kuncinya adalah kepedulian dan  kesungguhan. Selesaikan permasalahan langsung ke lapangan," kata pria yang dijuluki Bupati Peduli Umat itu.

Jalan Lingkar Duku-Sicincin, tambah Bupati, akan dibangun main stadion untuk persiapan Sumbar sebagai tuan rumah PON 2024. Luas lahan yang disediakan 50 hektar yang akan menelan biaya sebesar 1,6 Trilyun. Tidak jauh dari Main Stadion, rencana pembangunan Kampus Universitas Negeri Padang dimana telah disediakan lahan sebanyak 100 hektar. Ali Mukhni mengatakan bahwa ninik mamak dan wali nagari sikabu dan Lubuk Alung telah menemui langsung Rektor UNP untuk menjamin pembangunan kampus dimaksud.

Sementara itu, Ketua PWI Padangpariaman Ikhlas Bakri menilai Bupati Ali Mukhni merupakan sosok pekerja keras dan pantang menyerah.

"Kita lihat nilai plus dari Bupati Ali Mukhni adalah beliau langsung turun ketika ada permasalahan di lapangan. Tidak semua Bupati bisa seperti beliau. Jadi permasalahan yang ada tidak bisa ditangani oleh dinas terkait saja," kata Ikhlas.


HA
×
Berita Terbaru Update