Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sebelum Terima Penghargaan Dari Presiden, Padangpariaman Disidak Tim Penilai

2 Oktober 2014 | 2.10.14 WIB Last Updated 2014-10-02T13:05:54Z

Ketua Tim Peniliai Latifah Hanun bersama Bupati Ali Mukhni meninjau program bedah rumah di nagari balah air, kec. VII Koto, Kamis (2/10) 

Sungguh beruntung Kabupaten Padangpariaman memiliki pemimpin layaknya Ali Mukhni. Mungkin itulah kata yang tepat disampaikan karena raihan prestasi demi prestasi secara berturut-turut baik tingkat provinsi maupun nasional selama dua bulan terakhir. Hal ini merupakan buah dari akumulasi kerja keras dan kerja  ikhlas dalam membangun dan mensejahterakan masyarakat Padangpariaman.

Setelah menerima Tanda Penghargaan Wredatama Madya dari Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) hari Rabu kemaren (1/10), kali ini Bupati Ali Mukhni menerima Tim Penilai Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Sekretaris Militer Kepresidenan. Rombongan tim penilai tersebut diterima langsung oleh Ali Mukhni beserta jajaran SKPD di Pendopo Bupati, Kamis (2/10). Pada kesempatan itu Bupati Ali Mukhni mengekspos kegiatan di bidang sosial dan kebencanaan.

Ketua Tim Penilai Satya Lencana Kebaktian Sosial RI Latifha Hanum mengatakan, kunjungannya ke Sumatera Barat sengaja secara mendadak dan tidak memberitahu sebelumnya. Dia menyebut, kedatangan tim adalah untuk memverifikasi data atas usulan yang disampaikan untuk mendapatkan penghargaan dari presiden. Kemudian kata dia, tim juga akan meninjau  langsung ke lapangan melihat program unggulan kesejahteraan masyarakat yang telah dilakukan oleh Pemkab PadangPariaman.

Dijelaskan dia bahwa penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial merupakan penghargaan  tertinggi yang diberikan oleh Presiden RI kepada yang dianggap berjasa dan pengabdian yang tinggi terhadap masyarakat. Untuk Sumatera Barat ada tiga orang calon penerima yang diseleksi yaitu Bupati Padangpariaman Ali Mukhni, Walikota Solok Irzal Ilyas dan Ketuan Tim Penggerak PKK Provinsi Sumbar  Nevi Irwan Prayitno.

Disebutkan dia, Satya Lencana Kebaktian Sosial ini bukanlah penghargaan yang sederhana tapi butuh kerja keras melalui program yang bersentuhan langsung pada masyarakat baru bisa meraihnya.

"Disini akan dinilai tingkat kepedulian seorang pemimpin kepada masyarakat seperti mengurangi pengangguran, membuka lapangan kerja, cepat tanggap apabila terjadi bencana, bantuan untuk masyarakat miskin dan kriteria lainnya," sebut Latifah.

Latifah Hanum, dikesempatan itu juga memuji kearifan lokal yang ada di Padangpariaman melalui Motto Saiyo Sakato. Contohnya budaya gotong royong, budaya badoncek dan peranan perantau dalam membangun daerah yang sangat tinggi.

“Tadi saya dengar dari Pak Bupati bahwa disini punya motto Saiyo Sakato. Dalam implementasinya ada kegiatan gotong-royong, budaya badoncek apabila ada warga yang butuh bantuan atau untuk membangun mesjid serta partisipasi perantau yang sangat tinggi mendukung program pemerintah. Ini yang membedakan Padangpariaman dari daerah lain,” imbuh dia.

Sementara itu Bupati Ali Mukhni dalam eksposnya menyampaikan bahwa Padangpariaman komit dalam program dan kegiatan yang menyentuh masyarakat. Kata bupati, setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Padangpariaman mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial, dan sampai saat ini dana untuk kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial selalu mengalami peningkatan karena itu wujud dari kepedulian Pemkab untuk kesejahteraan sosial. Diantara program dimaksud adalah; santunan kepada mantan para pejuang, memberikan bantuan kepada korban bencana alam, memberikan bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) kepada keluarga miskin.

Selain itu, imbuh Ali Mukhni, juga ada  bantuan kepada keluarga yang rumahnya tidak layak huni (RTLH) sebanyak 190 unit dari Tahun 2012-2014. Memberikan bantuan kelompok usaha bersama (Kube),  menyediakan dana bantuan bagi keluarga miskin melalui program PKH dengan jumlah dana pada tahun 2013 Rp 2.105.340.000,- dan tahun 2014 Rp 1.226.400.000,-, memberikan pembinaan pada panti asuhan swasta dan yayasan se Kabupaten Padangpariaman.

“Kepada Ibu Ketua Tim kami sampaikan, bahwa Padangpariaman sudah jauh lebih baik pasca gempa 2009. Untuk bidang sosial kita banyak membuat terobosan dan inovasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui kerja keras seluruh jajaran, masyarakat dan perantau, Pada tahun 2014 ini Padangpariaman dinyatakan telah keluar dari daerah tertinggal,”  pungkas Ali Mukhni.


HA/OLP
×
Berita Terbaru Update