Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Disaat Masyarakat Pariaman 'Menjual' Suaranya Pada Caleg, KPU Berharap Pemilu Jujur dan Adil

8 April 2014 | 8.4.14 WIB Last Updated 2014-04-08T13:29:21Z
                Alfiandri Zaharmi harapkan Kota Pariaman bebas politik uang



Besok, Rabu 9 April 2014 adalah hari pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif, baik untuk DPRD Kota/Kabupaten maupun DPRD Provinsi dan pusat serantak di seluruh Indonesia. Ditambah pemilihan senator atau yang lebih dikenal dengan istilah Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dimana untuk Provinsi Sumatera Barat dapat jatah empat kersi untuk DPD RI tersebut.

Hingga hari ini, dari data yang kami lunggukan, seratus persen logistik dan personel PPS, Linmas, sudah siap di seluruh Desa dan Kelurahan se Kota Pariaman.

"Logistik, baik itu surat suara, tinta, dan seluruhnya (termasuk bilik suara) sudah berada di semua Desa dan Kelurahan se Kota Pariaman, termasuk petugas PPS dan Linmas, semuanya sudah sisiagakan," kata Alfiandri Zaharmi, Komisioner KPU bidang sosialisasi dan informasi KPU Kota Pariaman.

Dikatakan, besok pagi (9/4) seluruh logistik akan di distribusikan ke seluruh TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ada di Kota Pariaman yang berjumlah sebanyak 177 TPS.

"Sekarang logistik berada di tiap Desa dan Kelurahan sejak Tanggal 6 April. Selanjutnya besok pagi akan di bawa ke tiap TPS yang ada di seluruh Kota Pariaman," lanjut Andi sapaannya.

Diharapkan agar seluruh masyarakat Kota Pariaman yang terdaftar dalam DPT agar menggunakan hak pilihnya.

"Gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pilihan hati nurani. Jangan tergiur dengan politik uang yang mencerdai nilai-nilai luhur demokrasi," harap Andi.

Pada Pemilu 2014 ini, KPU Kota Pariaman bertekad untuk melaksanakan Pemilu dengan jujur adil dan bersih.

"Kota Pariaman bertekad menyelenggarakan Pemilu 2014 sebagai Pemilu terbersih, dan paling aman di Indonesia. Dengan sosialisasi yang kita lakukan, kita berharap tingkat partisipasi pemilih jauh lebih meningkat dibandingkan dengan Pilkada Tahun lalu (Pemilukada 2013)" tutup Andi.

Sementara itu, dari pantauan Tim kami dilapangan, memang ada sebagian warga yang masih bingung tentang perubahan surat suara pada Pemilu 2014 yang tidak memajang photo para caleg kecuali kertas suara untuk DPD RI. Namun dengan sosialisasi yang dilakukan oleh para caleg, hal tersebut kuat dugaan cukup teratasi.

"Mulanya kami tidak paham cara mencoblos yang kata orang tidak ada foto calegnya. Namun kemarin ada beberapa caleg sosialisasi ke sini sambil memperlihatkan contoh surat suara kepada kami dan tata cara mencoblos," ujar Ita (39) salah seorang warga Desa Marunggi kepada Tim peliput yang kami turunkan ke lapangan.

Kemudian dari temuan tim kami di lapangan, masih ada para warga yang menjual suara mereka pada calo-calo para oknum caleg dengan modus akan mencoblos bila diberikan uang seratus ribu rupiah.

"Kali ini masyarakatnya yang agresif dibanding caleg untuk melakukan politik transaksional. Kita belum yakin mereka akan memilih caleg tersebut, sebab, mereka tak hanya menawarkan suaranya untuk satu orang caleg, melainkan mereka seakan mengumpulkan uang dari semua caleg yang menyiram (melakukan politik uang), dan mereka melakukan hal itu terang-terangan, bukan rahasia umum lagi," pantau tim kami melaporkan.

OLP/ESD/UF
×
Berita Terbaru Update