Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Caleg, Jangan Khianati Kami

23 Maret 2014 | 23.3.14 WIB Last Updated 2014-03-23T11:56:58Z




Kampanye paling efektif kadang di identikan dengan mobilisasi massa secara besar-besaran yang tentunya menghabiskan dana bejibun. Massa yang hadir disana pun dapat dikelompokan dalam tiga kategori. Yakni, massa militan, massa simpatisan dan massa bayaran. Kategori tiga paling banyak prosentasenya kita temukan jika kita memverifikasinya.

Kampanye terbaik menurut hemat saya adalah track record dari para pelaga politik itu sendiri. Reputasinya kadang lebih mendahului namanya jika disebut. Maka, bagi pelaku politik, baik yang ingin berlaga dikancah lokal, hingga nasional, musti membangun reputasi baik terlebih dahulu. Tak ada kesuksesan instan dalam dunia politik. Artis terkenal sekalipun lalok pinangnya jika bertarung di Ranah Minang ini. Jangan dikira orang minang kini kalah hebat dari leluhurnya yang dikenal aktor dibalik kemerdekaan NKRI ini.

Budaya minang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekerabatan, kekeluargaan, ke-kauman, ke-sukuan, ke-materian (finansial), hingga ke-patutan, menjadi hukuman cambuk bagi para Caleg yang akan berlaga saat ini. Uang dan kecerdasan saja tidak cukup bisa diandalkan jika tidak memiliki apa yang baru saya sebutkan diatas.

Kepatutan, ini yang agak rumit. Misal; si caleg punya dukungan ke kerabatan yang kuat namun dinilai tidak patut dijadikan wakil rakyat. Dia dinilai memiliki cela atau aib sosial terbuka yang nantinya akan membuat malu nama kerabat dan kaumnya. Caleg tipe begini sukar untuk mendulang suara meski punya dukungan materi yang kuat. Dia tidak akan dapat dukungan penuh orang kampungnya. 


Seorang aktor politik musti jadi aktor sosial terlebih dahulu. Jangan hanya mendadak dan tiba-tiba. Kaget kita dibuatnya.

Kemudian Caleg yang kuat secara intelektual, patut dan paham ilmu pemerintahan, memiliki jiwa seorang pemimpin, namun lemah dari sisi kekerabatan dan finansial, alamat tersingkir digaris start. Namun orang tpe begini akan melejit di pemilu Demokrasi Negara maju semacam Amerika dan Inggris, dimana masyarakatnya sendiri yang lebih proaktif dalam menyeleksi calon wakilnya di parlemen. Belum lagi dukungan parpol yang lebih memprioritaskannya.

Negara kita memang sedang menuju bentuk ideal demokrasinya. Akan banyak fenomena politik yang akan terjadi menjelangnya. Kemudian, kemajuan politik selalu berbanding lurus dengan ekonomi. Dimana kehidupan ekonomi sebuah negara sudah bisa dikatakan maju (mapan), disana pulalah bentuk ideal demokrasi tercipta dengan sendirinya. Sekarang? masyarakat kita lebih memikirkan kehidupan ekonominya ketimbang menyigi calon pemimpinnya. Masyarakat kita dituntut untuk terlalu keras bekerja hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokoknya saja.

Ingin demokrasi kita seperti negara-negara maju? Punya pemimpin yang bisa di andalkan? Bisa! Mapan kan ekonomi masyarakat terlebih dahulu. Perjuangkan nasib mereka dengan sungguh-sungguh. Jangan khianati mereka yang telah memberikan dukungan suara kepada Anda setelah tujuan Anda tercapai. Jangan mencuri uang mereka (baca: Rakyat)

Jangan salahkan masyarakat jika mereka tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu legislatif. Cari penyebabnya. Apakah Anda yang selama ini di dukungnya duduk di legislatif telah memperjuangkan kepentingan mereka atau justru sebaliknya mengkhianati mereka dengan menguras uang rakyat dengan perilaku Koruptif. Masyarakat sebenarnya sudah muak dan frustasi. Mereka dari dulu disuguhkan janji perubahan yang entah sampai kapan akan terwujud.

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update