Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Untuk Menjalin Kerjasama Dengan Pemko Pariaman MNMU Korea Selatan Siap Koordinasi Dengan DKP-RI

15 November 2013 | 15.11.13 WIB Last Updated 2013-11-15T05:17:16Z




Konsorsium Mitra Bahari se-Indonesia mengunjungi penangkaran penyu di Kawasan Konservasi Perairan (KKP), DKP Kota Pariaman, Kamis (14/11/2013) di Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara.

Rombongan yang berjumlah 80 orang ini disambut Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar didampingi Kadis DKP Yandrileza dan Kabag Humas Gusniyeti Zaunit.


Konsorsium Mitra Bahari ini, berasal dari 33 Provinsi yang diantaranya terdiri dari akademisi dari berbagai universitas, DKP se-Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Selain itu, dalam kunjungan ini juga ikut Konsorsium Mitra Bahari Korea Selatan Profesor Jeong Bin Yim yang berasal dari Mokpo National Maritime University (MNMU) Korea Selatan.

Genius Umar mengatakan, Pemko Pariaman menyambut baik kunjungan ini, sangat bermanfaat dalam rangka perkembangan KKP di lokasi tersebut dan sekaligus menjalin kemungkinan kerja sama di bidang konservasi lingkungan.

“Ini salah satu program kita, untuk menjadikan pusat penangkaran sebagai kawasan ekowisata. Kedepannya, kita berharap akan bisa menjalin kerja sama dengan pihak kampus untuk tujuan pendidikan dan penelitian dibidang lingkungan,” ujar Genius.

Menurutnya, kedatangan para akademisi ini akan membawa dampak positif bagi upaya pengembangan kawasan tersebut. Diharapkan rombongan ini bisa mempromosikan penangkaran penyu ditempat masing-masing untuk penelitian bagi mahasiswanya.

Selain itu, dengan adanya Konsorsium Mitra Bahari dari Korea Selatan yang berkunjung kekawasan ini, diharapkan ada kerja sama antara Pemko Pariaman dengan Mokpo National Maritime University. Salah satunya, melalui pengiriman mahasiswa untuk keperluan penelitian.

“Lingkungan menjadi isu dunia, menjadi isu kita bersama, seluruh pihak diharapkan ikut mengambil bagian. Diharapkan pihak universitas juga ikut membantu mengirimkan peneliti atau mahasiswanya melakukan penelitian dikawasan ini,” katanya.

Selain terdapat penangkaran penyu, Kawasan Konservasi Perairan itu juga memiliki beberapa hektare areal hutan bakau. Jadi sangat cocok dijadikan sebagai kawasan penelitian lingkungan bagi peneliti atau mahasiswa.

Sementara itu, Profesor Jeong mengaku kagum dengan penangkaran penyu yang dilakukan Pemko Pariaman. Ia memberikan apresiasi atas upaya untuk penyelamatan satwa dilindungi ini.

Menanggapi kemungkinan kerja sama dikatakannya, untuk langkah lebih lanjut pihaknya akan berkoordinasi dengan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) RI melalui Direktorat Jendral Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) bidang Mitra Bahari.

Penangkaran penyu di KKP mulai beroperasi sejak 2009, sampai saat ini 2013 lebih kurang sudah 13.000 butir telur penyu telah berhasil ditetaskan. Ada tiga jenis penyu yang ditangkar, jenis lekang, hijau dan sisik.


Pada kesempatan tersebut rombongan ini juga berkesempatan melakukan pelepasan sejumlah tukik (anak penyu) di kawasan tersebut.

Doni Sonipa
×
Berita Terbaru Update