Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bupati Aceng - SBY Dan Andi Mallarangeng

7 Desember 2012 | 7.12.12 WIB Last Updated 2012-12-08T14:50:34Z

Tercatat ada 3 berita besar di seminggu ini yang menghebohkan masyarakat Indonesia dan dunia Internasional,pertama adalah kematian pesepakbola Diego Mendieta dari Paraguay yang merumput di Persis Solo dan selama 4 bulan belum dibayarkan gajinya hingga terlunta-lunta pada saat sakit di Solo hingga ajal menjemput tanpa bisa bertemu kembali dengan keluarganya yang menantikan kedatangannya membawa uang hasil keringatnya. Kedua adalah peristiwa kawin singkat yang hanya 4 hari dari Bupati Garut Aceng Fikri dan pernyataan-2nya yang kontroversial tentang wanita yang dianggapnya seperti ‘barang’ saja,tidak sesuai spesifikasi bisa dikembalikan…! 

Moralitas dan etika Bupati Aceng Fikri yang membawa agama Islam sebagai “kuda tunggang” dalam pernikahan tersebut telah “Go International” sehingga membuat persepsi tentang Indonesia dan Islam seperti sebuah negeri yang menjalankan agama Islam seperti sebuah banyolan yang tidak lucu. Terakhir adalah berita tentang penetapan Menpora RI yaitu Andi Mallarangeng sebagai tersangka korupsi Proyek Hambalang oleh KPK,menyiratkan bahwa di tubuh pemerintahan SBY dan Partai Demokrat (sejak Mantan Bendaharanya Nazaruddin mengoceh terus menerus di media tentang korupsi berjemaah yang dilakukan oleh teman-2 separtainya ) terindikasi tidak bersih.

3 peristiwa dalam seminggu ini membuktikan bahwa negeri ini dikelola tanpa rasa malu oleh para pemimpinnya,akibatnya bawahannya pun juga tidak merasa malu untuk melakukan hal yang sama persis dengan atasannya. Akhirnya,peristiwa memalukan dianggap sebagai hal yang biasa saja dan akan hilang sendirinya seiring dengan waktu yang berjalan,sebab mereka percaya bahwa ingatan orang Indonesia sangat pemdek,yang dibutuhkan adalah mengisi perut dan terima uang habis perkara. Pemimpin tidak perlu mundur walau peristiwa memalukan itu sudah menghancurkan kredibilitasnya, sebab atasannya tidak memintanya mundur (begitu katanya terus menerus di media).

SBY sebagai pemimpin negeri ini,juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat juga tidak perlu malu karena perbuatan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat (Andi Mallarangeng),kalimat yang dipakai adalah “Kita harus menguormati hukum…..” Padahal Menneg BUMN Dahlan Iskan mengatakan “Etika seharusnya diatas hukum….” Kalau etika saja sudah tidak ada,bagaimana hukum mau bekerja…? Itu artinya sama saja berlindung dibalik sebuah kepalsuan….!

Kalau saja SBY tahu etika seperti yang dimaksud oleh Dahlan Iskan,maka SBY seharusnya mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dan meletakkan kepresidenan yang ada karena sudah tidak bisa membawa ‘anak buah’nya ke etika yang benar…! Namun sekali lagi itu kalau SBY tahu etika…! Sama dengan Bupati Garut Aceng Fikri,seharusnya ybs mundur tanpa harus dipaksa mundur oleh DPRD Garut kalau dirinya masih tahu etika,tapi sayangnya pembelajaran etika dari Presiden-nya tidak seperti itu,maka dirinya ngotot bahwa kasusnya adalah sangat politis….! Sebab menurut hukum agamanya,kawin siri itu diperbolehkan daripada berbuat zinah,jadi secara hukum Islam dirinya sudah benar…!


Ketua Umum PSSI dan KPSI yang berseteru juga tidak perlu merasa malu dan mundur dengan kasus Diego Mendieta,sebab itu persoalan bukan di PSSI,tetapi Persis Solo…Etika sudah tidak ada di hati nurani mereka! Untuk membayar biaya rumah sakit saja dikatakan bahwa Diego Mendieta waktu dirawat di Rumah Sakit sudah bukan lagi pemain Persis Solo,jadi mereka tidak bertanggung-jawab lagi…! Wow,betapa etika mereka sudah tumpul dan tidak ada lagi rasa malunya…! Keberadaan Diego Mendieta yang mencoba bertahan di Solo sambil menunggu gaji 4 bulan yang belum dibayar dianggapnya bukan sebagai tanggung jawabnya..!

Dunia Internasional mencatat peristiwa ini sebagai peristiwa yang sangat merendahkan harkat dan martabat bangsa Indonesia. Bangsa ini perlu belajar etika terlebih dahulu sebelum belajar hukum dan agama…! Tanpa etika,maka bangsa ini percuma membuat begitu banyak produk hukum serta ber-Tuhan…! Tuhan saja mungkin sangat gerah dan malu bila menyaksikan bangsa ini mengakui keberadaanNya dan menyembahNya,tetapi sama sekali tidak menjalankan kehidupannya secara ber-etika..! Syariat agama diputar-putar dan ditafsirkan menurut kaidah manusia yang tidak ber-etika,bukan menurut kaidah Tuhan dan etika Tuhan…! Ini sungguh sangat memalukan pemeluk-2 agama Islam yang masih menjalankan etika Tuhan sebagai pegangan hidupnya.

Mungkinkah negeri ini memang sudah kehilangan urat malunya sehingga sebagian besar sudah tidak punya rasa malu? Rasa malu hanya bisa ada bila dirinya punya etika…!

Catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer

×
Berita Terbaru Update