Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Benarkah Hanya Walikota Yang Bisa Merubah Pariaman

11 Desember 2012 | 11.12.12 WIB Last Updated 2012-12-14T13:13:16Z

Menghidupi Keluarga, anak , istri harus dengan uang yang bisa kita pertanggungjawabkan.Halal. demikian tulisan H Rosihan Anwar dikoran mengutip kalimat Bung Hatta, bapak Proklamator RI.

tulisan tersebut saya kliping semasa masih bujangan,kini hilang.namun entah kenapa bersebab dari sekian banyak klipingan tulisan hanya kutipan itu yang tertanam dalam hati hingga kini dan sudah menjadi karakter .

Pernah dulu jadi penagih hutang, jumlah nominalnya sangat banyak. komisi  diterima bila hari itu juga dibelikan kerumah atau tanah, mungkin sekarang saya tak tinggal ditempat seperti sekarang ini. kutipan kalimat tersebut menghantuiku sehingga tak selimper dibelah tujuhpun di berikan keanak istri . buat beli susu anak pun ketika itu pinjam uang sahabat. kemana perginya uang tersebut? hanyut dimakan setan, menguap di Bar, club malam dll.

sebuah ketetapan hati memang sulit diubah. di dalam diri uang hanya sejumlah angka-angka. sebuah pantangan jika tangan menelentang. dalam kesederhanaan tetap menelungkup tangan ini.

literatur diatas bukanlah hendak membanggakan diri, atau lagak langgam ingin mencengangkan. jika anda kenal saya secara personal dengan seketika anda melihat sebuah kepribadian yang berbeda dari orang kebanyakan. silahkan bertanya pada sahabat atau bahkan orang yang menganggap saya musuh sekalipun.

dalam tulisan ini, saya berkeyakinan bahwa kebahagiaan terletak didalam diri kita sendiri setelah kita mengenal diri sendiri terlebih dahulu. mengenali dan menilai orang lain adalah pekerjaan termudah didunia,namun untuk mengenal diri sendiri diperlukan energi lebih untuk itu. untuk mempertajam hati , sebagai saran perbanyak bacaan tentang Filosofi dan falsafah hidup, serta buku-buku sejenisnya atau bisa juga dengan membaca Biography tokoh-tokoh besar Dunia.tentu untuk mengenal diri anda lebih mendalam lewat output pesan moral dalam kandungan buku tersebut. Buku karangan Buya Hamka sungguh sangat layak .

Jelang Pilkada dan Pemilu Banyak yang bercita-cita jadi Walikota atau Anggota Legislatif dikota ini. jika ditanya jawabannya seragam. yaitu ingin mensejahterakan masyarakat dan melakukan perubahan untuk Kota Pariaman. namun setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan semua hanya Omong Kosong.hanya mereka yang sejahtera, masyarakat yang mereka katakan ingin disejahterakan masih disitu kesitu saja taraf hidupnya.dan itu sudah berulang-ulang terjadi. pemimpin tipe demikian sesungguhnya mereka belum mengenal diri mereka sendiri seutuhnya, sehingga tak peka pada hajat hidup orang banyak.


Seorang pilsuf pernah berkata "orang yang tak mengenali dirinya sendiri takan pernah bisa mengenali orang lain, dan takan pernah kenal akan Tuhannya dan nilai-nilai kebaikan.orang yang tak bisa menguasai dirinya sendiri sangat muskil bisa menguasai orang banyak.". dalam kalimat tersebut dapat disimpulkan, pimpinlah diri sendiri dulu baru orang lain. menata hati dengan menanamkan nilai-nilai kebajikan adalah zat Tuhan yang membinarkan sebuah kepribadian.kata syekh Muhammad Abduh.

saya berpendapat, beropini, sebelum mendaftar sebagai anggota dewan atau pejabat politik lainnya sebaiknya ada sebuah badan Independen yang dibentuk pemerintah pusat yang berlaku sampai kedaerah. tim penyeleksi azas dan kelayakan seseorang sebelum diusung Parpol secara integritas dan Psikologis agar diperoleh pribadi yang betul-betul berjiwa nasionalis dan negarawan. acap kita dengar masyarakat menyesal memilih sianu dan sianu, sebelum jadi sianu anu anu.. setelah duduk kelakuannya Wallahualam sangat anu-anu..

tak kan berubah sebuah peradaban bila sistem yang ada dinegara kita masih tetap seperti sekarang ini. negara kita diambang kehancuran karena kelakuan kita pula, baik pejabatnya maupun masyarakatnya. semua perlu pembenahan radikal, sistem yang tegas serta Undang-Undang Yang Hukumnya menjerakan.

catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update