Mardison didampingi Kapolres Pariaman, AKBP Denny Rendra Laksmana dan Dandim 0308 Pariaman,
Letkol Czi. Titan Jatmiko terima trofi penghargaan dari Provinsi Sumbar di Ruang Rapat Markas Polda Sumbar. Foto: Erwin
Pariaman - Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) menilai Kota Pariaman sebagai daerah terbaik di antara 19 kabupaten/kota untuk penanganan Covid-19 dengan memberikan penghargan berupa Trofi kepada Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin di Markas Polda Sumbar yang diserahkan oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Jumat lalu (7/5).
Mardison Mahyuddin mengatakan, selama pandemi corona, Pemko Pariaman menanganinya dengan sangat serius sehingga berhasil melandaikan kurva penyebaran.
"Pertengahan 2020 lalu sempat terjadi peningkatan namun berhasil kita turunkan, dan itu tidak terlepas berkat kerjasama seluruh elemen masyarakat dan TNI Polri," kata Mardison di Pariaman, Minggu (9/5).
Kala itu (2020), sambung Mardison, angka positif cukup tinggi dengan terjangkitinya beberapa klaster yang menyebabkan Pariaman sempat masuk zonasi merah. Pihaknya segera melakukan karantina terstruktur, melakukan tracing secepatnya, pengobatan dan memperketat penerapan protokol kesehatan bagi siapa saja yang memasuki wilayah kota Pariaman.
"Kota Pariaman kala itu juga memperketat perbatasan dengan menyiagakan petugas gabungan Satgas Covid-19. Hebatnya lagi, tindakan kita ini didukung oleh hampir seluruh Ormas, tokoh masyarakat, dengan ikut berpartisipasi dengan menyumbangkan berbagai perlengkapan bagi Satgas," kata dia.
Setelah beberapa bulan setelahnya, kota Pariaman berhasil keluar dari zonasi merah bahkan sempat masuk ke zona hijau. Kota Pariaman selama beberapa bulan mempertahankan status zona hijau hingga terjadi peningkatan kembali di Sumatera Barat dan nasional sejak April lalu.
"Jelang vaksinasi nasional memang sempat ada kelonggaran secara nasional, ini juga berdampak untuk Kota Pariaman," kata dia.
Saat ini, kata Mardison, kota Pariaman berada di zona kuning yang secara harfiah masuk kategori daerah dengan tingkat risiko rendah.
Pariaman juga masuk dalam daerah dengan tingkat kesembuhan tertinggi di atas 90 persen. Dari 685 kasus positif sudah 631 orang yang dinyatakan sembuh. Sedangkan 30 orang lainnya kategori gejala ringan menjalani isolasi mandiri, 6 orang dirawat dan 18 orang meninggal dunia.
"Dari seluruh parameter yang kita miliki memang Kota Pariaman yang paling baik, kasus terkonfirmasi cendrung menurun dibanding tahun sebelumnya dan pasien yang sembuh terus bertambah," kata mantan Ketua DPRD Pariaman dan Ketua DPD Golkar empat periode ini.
Meski begitu, sambung Mardison, ia meminta pihaknya tidak lengah dan terus mengetatkan protokol kesehatan menjelang libur hari raya Idul Fitri dan sudah memulainya sejak 1 Mei lalu.
"Hasilnya angka kasus harian terus menurun dan angka kesembuhan terus meningkat. Kita terus memperketat protokol dan tidak lengah sebelum kembali ke zona hijau," ujar dia.
Angka vaksinasi Covid-19
Mardison menyebut tingkat vaksinasi bagi tenaga medis Pariaman melebihi target nasional dengan capaian 136 persen. Meski begitu total keseluruhan angka vaksinasi untuk kota Pariaman masih mencapai angka 26,34 persen karena belum sepenuhnya menerima vaksin dari pemerintah guna mencapai angka 70 persen.
"Tapi untuk penerimaan vaksin tahap awal angkanya sangat tinggi. Dengan jumlah vaksin yang kita terima, selain petugas kesehatan, bagi lansia sudah 1,03 persen, petugas publik sudah mencapai 47,84 persen," ungkapnya.
Mardison bahkan memuji walikota Genius Umar yang menjadi satu-satunya kepala daerah di Sumatera Barat yang diundang Mendagri untuk rapat bersama Presiden Joko Widodo - beberapa hari lalu - guna membahas penanganan Covid-19 di daerah.
"Ini menandakan penanganan Covid-19 di Pariaman mendapat apresiasi langsung dari Mendagri dan Presiden," kata Mardison. (Erwin/OLP)
