Kepala DPMPTP Padangpariaman Hendra Aswara menyambut rombongan studi tiru dari DPMPTSP OKU di Kantornya, Pariaman, Kamis (6/12). Foto: istimewa |
Hal itu disampaikan Asisten 2, Fahruddin Rozi, dan Kepala DPMPTSP Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan, Hakim Makmum, ketika berkunjung ke DPMPTP Padangpariaman, Kamis (6/12).
Studi tiru dilakukan untuk melihat langsung implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha Terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS).
“Kami direkomendasikan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) untuk studi banding ke sini, khususnya menyangkut pelaksanaan program OSS," kata Fahruddin Rozi, usai disambut oleh kepala, kabid, kasi dan staf DPMPTP Padangpariaman.
Sebenarnya, imbuh Fahruddin, pihaknya sebelumnya sudah melakukan studi banding berkaitan inovasi DPMPTSP ke Riau. Namun pihaknya merasa materi yang diperoleh lebih lengkap di DPMPTP Padangpariaman.
“Kami pasti terapkan apa yang telah kami dapatkan di sini. Walaupun tidak sama atau kami inovasikan lagi,” ujar Fahruddin mendapat anggukan dari Hakim Makmum, beserta stafnya yang lain.
Hakim Makmum mengatakan, pihaknya melihat DPMPTP Padangpariaman sangat bagus dalam pelaksanaan program OSS. Untuk itu, pihaknya tertarik melakukan studi banding ke daerah yang dipimpin oleh Ali Mukhni dan Suhatri Bur itu.
Kepala DPMPTP Padangpariaman Hendra Aswara mengatakan, kedatangan Asisten 2 dan Kepala DPMPTSP Kabupaten Ogan Komering Ulu beserta jajaran, turut menguntungkan bagi pihaknya. Sebab mereka bisa saling berbagi pengalaman di bidang penanaman modal, perizinan, ataupun, perindustrian.
“Sebenarnya pertemuan ini kan momen kita bisa saling berbagi. Kami tentu juga butuh ilmu dan pengalaman dari Pemkab Ogan Komering Ulu,” kata mantan Kabag Humas Pemkab Padangparaman itu.
Hendra menjelaskan, pihaknya memang sudah menjalankan program OSS. Bahkan, sudah 374 permohnan izin masuk melalui OSS. Sedangkan yang sudah ditindaklanjuti pihaknya sebanyak 206 dokumen.
“Kita lahirkan program yang namanya Papa Joss, pertama di Sumbar. Tujuannya untuk asistensi pelaksanaan program OSS ini. Jadi, inovasi program kita itu dapat langsung memandu pihak investor atau pelaku usaha dalam pengurusan izin melalui OSS,” ujar Hendra.
Ia menambahkan bahwa program itu mampu berjalan dengan maksimal lantaran didukung program inovasi yang terkonsep dan manajerial yang baik.
“Setiap inovasi kita itu kita buatkan bukunya. Semua dipaparkan di sana. Mulai dari susunan petugas, regulasi, pelaksanaan, hingga penganggaran secara mendetail. Makanya kita menjadi mudah,” ujar Hendra.
Inovasi yang ada di DPMPTP Padangpariaman akan direplika oleh DPMPTSP OKU. Seperti Ajep Papa (Antar Jemput Perizinan), Sejati (Sehari Jadi Gratis), Panter Darat (Pengaduan terintegrasi dengan Inspektorat, Terasi (Tracking Izin Onlie, Besan Pos (Bekerjasama dengan PT Pos), Sinaro (Sistim perizinan berbasis android), dan Tamu Kece (Konsultasi Bisnis Pemula dan Weekend Service).
"Insya Allah, tanggal 11 Januari 2019, kita adakan kerja sama seiring hari jadi ibukota kabupaten Padangpariaman," pungkasnya. (Tim)