Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

[Pasar Rakyat Pariaman] Mayoritas Pemilik Kartu Kuning Tidak Berdagang Namun Ngaku Jual Pakaian Agar Dapat Lantai 1

24 Maret 2021 | 24.3.21 WIB Last Updated 2021-03-24T12:31:44Z

Pasar Rakyat Pariaman rencananya akan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada 30 Maret 2021 mendatang. Foto: istimewa


Pariaman - Pemko Pariaman akan melakukan loting sebanyak dua tahap sebelum relokasi dari pasar penampungan ke Pasar Pariaman menjelang akan diresmikannya oleh Presiden Joko Widodo 30 Maret 2021 mendatang.

Tahap pertama, dilakukan loting bagi 341 pemilik kartu kuning yang hadir dari 354 jumlah pemilik kartu kuning sebenarnya untuk menempati kios yang ada 362 unit di bangunan empat lantai tersebut di GOR Rajo Bujang, Karan Aur, Pariaman Tengah, Rabu (24/3). Sedangkan sisanya 21 kios lagi akan diloting besok, dan khusus bagi pedagang yang telah lama berjualan di pasar Pariaman - namun bukan sebagai pemilik hak "istimewa menyewa."

Sedangkan penempatan lantai sesuai komoditi, terjadi perubahan. Dari yang lantai 1 untuk pedagang PMD diubah menjadi pedagang pakaian, sedangkan pedagang PMD akan menempati lantai 2. Sementara lantai 3 buat pedagang elektronik, aksesioris, salon dan lainnya. Untuk lantai 4, dikhususkan buat pedagang kuliner.

"Ini sudah dituangkan dalam Perwako, bagi yang melanggar dan berjualan tidak sesuai komoditi, akan dicabut izinnya. Ini akan diawasi sekuriti secara berkelanjutan karena kita sudah siapkan manajemennya," kata kepala dinas Koperindagkop/UKM Gusniyetti Zaunit di Pariaman.


Mayoritas Pemilik Kartu Kuning Tidak Aktif Berdagang
 

Dalam pantauan wartawan, mayoritas pencabut loting yang mendatangi GOR Rajo Bujang bukanlah pedagang pasar aktif. Hal itu diakui oleh Alfa, salah seorang pemilik kartu kuning yang mengaku akan berjualan pakaian. Namun setelah ditanya lebih lanjut ia menjawab, kiosnya akan disewakan.

Kemudian ada juga pedagang sekaligus pemilik kartu kuning bernama Al. Al ditempatkan di lantai 2 sementara ia berjualan pakaian dan itu sudah ia protes ke panitia loting.

"Yang seperti saya ada 17 orang. Semua pedagang dan pemilik kartu kuning dapat loting PMD lantai 2. Katanya jumlah kios di lantai 1 sudah penuh. Jika terbatas kenapa tidak ditaruh semua di lantai 2 yang memiliki 135 kios sebagaimana keputusan sebelumnya," ungkap Al yang memperlihatkan foto isi dagangan pakaiannya di pasar penampungan.

Meski demikian, Al mengaku juga ikut loting besok. Kata dia, hal itu karena ia disuruh petugas loting.

"Saya diminta loting sekali lagi besok," imbuhnya.

Asisten I Pemko Pariaman Yaminurizal menuturkan, pasar Pariaman yang baru masih milik Kementerian PUPR yang belum dihibahkan secara resmi kepada Pemko Pariaman. Serah terima bangunan kata Yaminurizal, akan dilakukan September 2021 mendatang.

"Karena itu, tidak boleh merubah bentuk, dan menyewakan karena belum serah terima ke Pemko, dan Pemko belum bisa mengontrakkan bagi pedagang. Jadi sebelum bulan September kita khususkan bagi pedagang aktif sekaligus pemilik kartu kuning yang selama ini aktif," kata Yaminurizal.

Yaminurizal menuturkan, dari 362 jumlah kios di Pasar Pariaman, 354 kios diantaranya akan disewakan kepada pemilik kartu kuning (pemilik kios di pasar lama) sesuai perjanjian sebelum pembangunan pasar.

Sementara dari seluruh jumlah pemilik kartu kuning, diakui Yaminurizal, hanya 48 di antaranya yang sekaligus berdagang, sisanya mengontrakkan ke pedagang lainnya.

"Hal tersebut juga sudah dikaji oleh Pemko Pariaman agar tidak merugikan pedagang yang mengontrak. Kemudian ada 241 pedagang di pasar penampungan yang mayoritas menyewa ke pemilik kartu kuning, kemudian juga ada 236 PKL yang mesti kita carikan lokasi PKL nya," ungkapnya.

Pasar Pariaman sendiri telah selesai 100 persen pembangunannya pada pertengahan Februari 2021 yang menelan biaya dari APBN Rp 89,74 miliar.

Bangunan baru Pasar Pariaman terdiri dari empat lantai di atas lahan seluas 5.431 meter persegi di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Pasir, Pariaman Tengah. Rancang atap bangunan menggunakan atap dak beton yang digunakan sebagai shelter antisipasi jika terjadi bencana gempa dan tsunami.

Pasar yang memiliki 362 kios tersebut dilengkapi dengan tiga unit eskalator dan satu unit lift. Meski tidak memiliki AC, untuk penjernihan udara dalam bangunan, terdapat sejumlah exaust guna menjaga udara dalam pasar tetap bersih dan sejuk.

Fasilitas pendukung lainnya adalah tersedianya ruang bagi penyandang disabilitas dan tempat ibu menyusui. Sejumlah toilet berukuran cukup besar juga ditempatkan di setiap lantai.

Pasar Pariaman dibangun oleh perusahaan plat merah PT Wijaya Karya yang peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bertepatan dengan Hari Nusantara Nasional di Kota Pariaman pada 14 Desember 2019 lalu.

Pemko Pariaman juga memastikan untuk tahun pertama penempatan Pasar Pariaman akan digratiskan bagi seluruh pemilik kartu kuning. Uang sewa, baru akan dipungut pada tahun kedua.(OLP)

×
Berita Terbaru Update