Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Profesor Unsyiah Kuala Banda Aceh Sebut Ganja Bisa Tangkal Corona

26 Maret 2020 | 26.3.20 WIB Last Updated 2020-03-26T07:09:11Z
Telewicara Deddy Corbuzir di kanal Youtubenya dengan Profesor Musri. Foto/istimewa
Pariaman - Peneliti Universitas Syiah Kuala Banda, Aceh, Profesor Musri Musman menyebut kandungan ganja yang sudah disarikan bisa menangkal Covid-19.

"Berilah kesempatan untuk kita melakukan eksperimen tentang itu," kata Profesor Musri dalam telewicara bersama Deddy Corbuzier di kanal Youtube Deddy Corbuzier yang ditengok Pariamantoday.com, Kamis (26/3). Video 24 menit itu diunggah pada Rabu (25/3).

Ia menyebut penggunaan ganja untuk kepentingan medis bukan berarti ganja dikonsumsi dengan cara dihisap atau nyimeng. Namun zat yang telah disarikan dalam ganja Cannabidiol (CBD). Ia mengklaim CBD berguna bagi penyakit asma dan paru-paru.

Menurutnya, hal tersebut berdasarkan kajian dari para ilmuan lain karena pihaknya belum mendapatkan lisensi untuk melakukan uji coba hal tersebut.

"Hanya saja kasus-kasus yang melibatkan virus pernah dicoba para ahli dan menunjukkan hasil positif dimana mereka menggunakan CBD menangani penyakit paru-paru, penyakit asma, penyakit hepatitis," kata dia.

Kondisi-kondisi itu, kata dia, berdasarkan informasi yang ia kumpulkan terhadap Covid-19, memiliki aspek yang hampir mirip.

Ia mengakui belum ada eksperimen CBD untuk corona, tapi dia meyakini hal tersebut sebagai salah satu solusi menangani kasus Covid-19.

Ketika Deddy Corbuzier menanyakan kenapa negara-negara yang menjual bebas CBD di mal-mal seperti di Amerika tidak melakukan hal tersebut. Dan, kata Deddy, harusnya mereka bisa melakukan riset dahulu, Profesor Musri menjawab karena protokol mengujinya sangat ketat di negara itu karena corona merupakan virus baru.

"Kondisi karena itu belum dilakukan karena regulasi itu tadi, sebelum dinyatakan oleh badan-badan yang berwenang," kata dia.

Ia mengatakan penggunaan CBD yang disarikan harus melalui oral untuk pengobatan. Bukan dengan menggunakan ganja secara langsung seperti dihisap.

Ia meminta izin kepada pemerintah agar bisa melakukan eksperiman CBD untuk pengobatan Covid-19. Ia bahkan bersedia jika pemerintah meminta bantuan pihaknya untuk melakukan hal tersebut.

"Menggunakan material yang ada di negara kita untuk menangani kasus ini," kata dia.

Ganja sendiri saat ini merupakan golongan narkotika tingkat 1 di Indonesia. Namun Profesor Musri mengatakan jika berdasarkan kepentingan dan kebutuhan, semuanya dapat berubah.

"Bila hal ini dianggap salah satu alternatif penyembuhan saya rasa pemerintah akan membuka hati," sebutnya.

Dikutip dari CNNINdonesia.com, Profesor Musri mengatakan CBD dapat mencegah atau anti peradangan. Ia berkesimpulan CBD bisa melakukan anti infamasi termasuk pada kasus Covid-19.

Menurutnya inflamasi mengakibatkan perangsangan antibodi berlebihan bahkan bisa menyebabkan kegagalan pada organ khusus di tubuh manusia.

"CBD yang dicoba ternyata mampu menghentikan pengeluaran antibodi yang berlebihan dari sistem imun. Ini sama dengan kasus corona," kata dia. (OLP/sumber kanal Youtube Deddy Corbuzier/CNNIndonesia.com)
×
Berita Terbaru Update