Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Padusi Minang Jakarta Bangun Masjid Untuk Panti Jompo Sicincin

8 Juni 2017 | 8.6.17 WIB Last Updated 2017-06-08T12:24:42Z
Nasrul Abid letakan batu pertama pembangunan Masjid Raudah.
Sicincin -- Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sabai Nan Aluih (SNA) di Sicincin dikunjungi Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam rangka peletakkan batu pertama pembangunan masjid bantuan dari kelompok arisan Padusi Minang Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Nasrul dan rombongan yang datang lebih cepat 15 menit dari jadwal, disambut bahagia oleh pengurus, penghuni panti, Forkompinka 2 x 11 Enam Lingkung dan masyarakat sekitar.

Nasrul Abit menyatakan memuji kepedulian Padusi Minang Jakarta yang telah membantu membangunkan masjid di panti jompo tersebut. Dia mendoakan semoga pahala berlimpah diberikan Allah kepada semua anggota kelompok.

"Semoga pahala dilimpahkan kepada semua anggota Padusi Minang Jakarta yang sudah ber-empati dan peduli dengan orang tua kita di panti ini," ucapnya.

Kemudian, mantan Bupati Pessel dua periode itu menjelaskan tentang melambatnya pembangunan di Sumbar. Menurut dia kendala utama terhambatnya pembangunan di Sumbar, terkendala masalah pembebasan lahan.

"Kalau bisa minta ampun saya minta ampun. Kalau bisa memohon, saya akan memohon kepada pemilik tanah yang harus dibebaskan," imbuhnya.

Ia menceritakan saat memimpin kabupaten Pesisir Selatan selama dua periode. Di daerah itu ia mengaku berhasil membebaskanlahan seluas 200 kilometer.

"Orang Pessel kan keras-keras juga. Saya banyak membebaskan lahan untuk pembuatan jalan. Ada sekitar 200 kilometer lebih yang saya bebaskan untuk membuat jalan. Tidak ada gejolak. Saya ajak bermusyawarah, alhamdulillah semua mau diajak bermusyawarah membantu pembangunan di Pessel," ucapnya.

Sementara Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur salut dan bangga atas kepedulian dan perhatian perantau yang sudah berinisiatif membantu Panti Sosial Tresno Werda Sabai Nan Aluih Sicincin.

PSTW SNA sendiri memiliki 110 penghuni, 62 pria selebihnya perempuan. Rata rata berumur 60 tahun ke atas dengan jumlah petugas sebanyak 14 orang.

Ia mengatakan bahwa sebanyak 14 orang petugas itu membantu mengurus 62 pria lansia setiap hari Jumat ke masjid di seberang jalan dari panti itu.

Suhatri Bur berharap dalam pembangunan masjid, panitia berkoordinasi dan merangkul tokoh tokoh agama, niniak mamak di Nagari Sicincin.

"Diharapkan semua aparatur pemerintah juga turut membantu pembangunan ini sesuai bidangnya masing-masing," kata dia.

Kepala Dinas Sosial Sumbar Abdul Gafar, juga mengapresiasi Padusi Minang Jakarta. Panti tersebut kata dia dibangun sejak tahun 1980. Sampai sekarang, cerita Abdul Gafar memang belum ada dilakukan rehabilitasi atau perbaikan karena keterbatasan dana dari Pemerintah Provinsi Sumbar. Menurut dia ada 8 panti yang dimiliki pemerintah provinsi dan 2 di antaranya panti jompo atau panti werdha. 1 di Tanah Datar 1 di Padangpariaman.

"Semua biaya kebutuhan, sarana prasarana, makan minum penghuni panti, semuanya dibiayai pemerintah provinsi. Oleh karena itulah panti ini belum memiliki masjid yang representatif. Alhamdulillah, ibu-ibu dari Padusi Minang Jakarta bermurah hati menyumbangkan kelebihan rejekinya untuk membangunkan masjid untuk panti ini," kata dia.

Ketua Pembina Padusi Minang Jakarta, Mery Syarif, menjelaskan bahwa mereka sebenarnya bukan sebuah organisasi tetapi hanya kelompok arisan. Anggotanya berasal dari 19 kabupaten/kota di Sumbar yang merantau di Jakarta. Mereka juga melakukan amal bakti sosial yang disalurkan ke Sumbar dan luar Sumbar.

"Awalnya kami ke sini, kami diminta untuk membantu memperbaiki musala. Tetapi setelah kami lihat bapak-bapak kita yang sudah tua renta ini harus berusaha berjalan dan menyeberang menuju masjid yang jauh dari panti ini, bahkan ada yang diangkut dengan kendaraan atau dituntun oleh petugas panti, hati kami tersentuh."

"Rasanya kurang tepat jika memperbaiki musala. Kami berpikir sebaiknya dibangun saja masjid baru. Karena masjid yang kita buat, maka dibutuhkan lahan yang lebih luas. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumbar yang mengizinkan lahan sebelahnya diruntuhkan dan dibangun masjid," Mery menuturkan.

Ia menambahkan masjid itu akan diberi nama Masjid Raudah. Artinya, kata dia suatu tempat yang multazam untuk berdoa.

"Setiap masjid yang kami bantu selalu kami beri nama Raudah," kata dia.

TIM
×
Berita Terbaru Update