Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Analisa: Peluang Zalman Zaunit dan Injay Dampingi Genius

22 April 2017 | 22.4.17 WIB Last Updated 2017-04-22T04:27:32Z

Genius Umar
Pilkada Pariaman kembali hangat diperbincangkan pasca usainya Pilgub DKI. Masyarakat kembali membahas topik Pilkada di berbagai palanta Pariaman yang memang dikenal macam mini aturnya Indonesia Lawyer Club itu.

Bicara politik kekinian Pariaman tidak terlepas dari beberapa nama kandidat yang disebut tiga kekuatan besar atau strong triagle. Genius Umar, Mahyuddin dan Mardison Mahyuddin, dianggap calon paling berpeluang memenangkan Pilkada Pariaman 2018.

Dalam tulisan kali ini kami akan memfokuskan pada satu nama saja dari tiga kekuatan besar itu. Nama lain akan kami ulas dalam tulisan selanjutnya. Kita mulai dari Genius Umar yang sudah mantap menyatakan diri maju sebagai walikota dan sudah diusung pula oleh parpol PAN. Kabarnya PAN akan berkoalisi dengan PBB. Dari koalisi 5 kursi di DPRD tersebut, jika terwujud, Genius Umar sudah memenuhi syarat administrasi dukungan parpol untuk didaftarkan ke KPU.

Yang jadi pertanyaan mendasar masyarakat saat ini siapakah calon wakil walikota yang akan mendampingi Genius Umar. Pertanyaan menarik itu akan kami jawab dalam fokus analisa kali ini.

Dari penelusuran yang gigih, sejumlah wawancara dan argumentasi rasional, kami menyimpulkan dua nama paling berpeluang mendampingi Genius Umar pada Pilkada nanti. Dua nama tersebut kami yakini akan disetujui oleh Mukhlis Rahman, walikota saat ini. Mukhlis adalah figur penentu dan bersifat final, jika kita bicara siapa calon wakil walikota Genius Umar.

Mereka adalah Zalman Zaunit dan Indra Jaya (Injay). Kita akan mengulasnya satu persatu.

Zalman Zaunit adalah anggota DPRD yang tidak terputus menjabat sejak reformasi. Dia telah menjadi anggota DPRD Kota Pariaman sejak tahun 1999 hingga 2014. Saat ini anggota DPRD Provinsi Sumbar dari fraksi Partai PPP periode 2014-2019.

Nilai plus Zalman Zaunit jika dipasangkan dengan Genius ada beberapa pertimbangan, pertama ia orang yang sudah cukup dikenal, seorang politisi matang. Kedua, Zalman Zaunit juga dikenal memiliki reputasi positif di mata masyarakat. Oleh nilai plus yang dia miliki tersebut, ia diyakini mampu mendongkrak perolehan suara Genius nantinya.

Kemudian Zalman Zaunit juga memiliki keluarga besar. Dia "aur serumpun, bukan pinang sebatang". Dari jaringan primordial tersebut lebih memudahkan dia menumbuhkan kantong-kantong suara baru.

Pentingnya lagi, Zalman Zaunit juga merupakan salah satu teman dekat Mukhlis Rahman. Ia berpeluang menemukan cara agar memperoleh dukungan Mukhlis-Reni beserta gerbong PNS dan jaringan keluarga mereka yang dikenal paling berpengaruh di Pariaman.

Zalman Zaunit, dari segi kekurangan, cukup minor. Ia hanya belum gencar melakukan sosialisasi saat panggung sudah dibuka. Jika ia mampu menaikan popularitas dan elektabilitas dalam rentang waktu yang tersisa jelang pilkada, kemungkinan besar pasangan Genius Umar-Zalman Zaunit akan terwujud.

Kemudian Indra Jaya. Siapa dia? Masih banyak warga Pariaman yang belum mengenalnya meski ia telah dua periode duduk sebagai komisioner di KPU Kota Pariaman. Ia bahkan pernah menjabat ketua di lembaga penyelenggara pemilu tersebut sebelum Boedi Satria.

Indra Jaya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Reni Mukhlis, istri walikota saat ini. Pengalaman organisasinya cukup matang. Ia salah satu tokoh muda progressif yang dimilik Kota Pariaman.

Indra Jaya juga memiliki jaringan primordial memadai. Ia memiliki keluarga besar yang solid. Jika ia dipasangkan dengan Genius Umar juga akan membantu perolehan suara, namun tidak akan sebesar kontribusi yang diberikan jika Genius berpasangan dengan Zalman Zaunit. Indra Jaya juga punya cara agar Mukhlis-Reni memberi restu dan dukungan. Dia dianggap "anak baik" dalam keluarga besar itu.

Indra Jaya jika berpasangan dengan Genius, terbentuk pola pasangan muda. Mewakili kepemimpinan kaum muda oleh usia keduanya. Pasangan itu akan sedikit susah meyakinkan parpol pengusung.

Fokus tulisan di atas berdasar dinamika politik kekinian. Karena politik itu dinamis, bisa saja berubah sewaktu-waktu.

OLP
×
Berita Terbaru Update