Memasuki musim buah manggis, agen pengepul manggis musiman mulai menjamur di kecamatan Enam Lingkung. Hampir di setiap korong di Kecamatan Enam Lingkung terdapat agen pengepul buah manggis.
Banyaknya agen pengepul musiman, persaingan dan adu cepat mendapatkan pohon yang berbuah pun terjadi. Tidak hanya itu, bagi agen pengepul yang memiliki banyak modal, terkadang harus membayar uang muka (ijon) sebagai tanda jadi kepada pemilik pohon saat buah manggis masih belum matang agar tidak didahului oleh agen pengepul lainnya.
Diakui Nada Putra Dinata, salah seorang agen pengepul manggis, Senin, (21/11) di Padangpariaman, bahwa ia harus membayar uang muka kepada pemilik pohon manggis saat buah masih muda.
"Kita survey pohonnya dulu, jika hitung-hitungannya cocok, kita bayar uang muka agar saat buahnya matang nanti bisa dipetik," ujarnya.
Dia menuturkan, manisnya keuntungan dari buah manggis bukan hanya bagi pemilik pohonnya saja, namun juga kepada pengepul, tukang petik, hingga eksportir manggis.
"Buah manggis yang dikonsumsi masyarakat ataupun yang diekspor, melalui proses panjang, bahkan tukang petik juga mendapatkan keuntungan dari tiap buah yang ia petik," ulasnya.
Untuk mendapatkan 1 kilogram (kg) buah manggis kualitas baik, pengepul membeli seharga Rp28 ribu/kg dari pemilik pohon. Dari pengepul buah manggis dikumpulkan oleh eksportir buah dengan harga Rp30 ribu/kg.
Salah seorang agen pengepul manggis lainnya, Joniwan Putra mengatakan, buah musiman tersebut selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga banyak diekspor ke negara-nagara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia dan Tiongkok. Selain konsumsi, buah manggis banyak digunakan untuk bahan obat dan kosmetik.
"Kebanyakan dieskpor ke Singapura untuk bahan baku obat dan kosmetik. Namun banyak juga yang dikonsumsi oleh masyarakat," sambungnya.
Musim buah manggis, kata dia, tidak akan lama karena setiap ada yang matang selalu dipetik dan hampir seluruh pohon manggis telah dikontrak oleh agen pengepul manggis.
Nanda/OLP
