Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Padangpariaman Raih Adhikarya Pangan Nusantara

14 Oktober 2016 | 14.10.16 WIB Last Updated 2016-10-14T12:05:58Z




Pemerintah Kabupaten Padangpariaman meraih penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) sebagai Pembina Ketahanan Kabupaten pada Hari Pangan Sedunia yang dipusatkan di Terminal Bareh Solok, Kota Solok, Kamis (13/10).

Penghargaan itu diserahkan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang diterima oleh Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur. Selain itu juga diraih penghargaan atas nama Kelompok Wanita Tani Harapan Tani Nagari Kuranji Hilia Kec. Sungai Limau kategori pengolah pangan.

Usai menerima penghargaan, Wabup Suhatri Bur mengatakan bahwa penghargaan tersebut dipersembahkan untuk masyarakat baik ranah maupun rantau, khususnya pelaku pertanian. Diraihnya penghargaan itu sebagai bukti komitmen Padangparaiaman sebagai lumbung pangan nasional.

“Penghargaan ini untuk masyarakat Padangpariaman. Alhamdulillah, dalam 10 tahun terakhir kita selalu surplus beras dan dijadikan pemerintah pusat sebagai pilot project di Sumbar,” kata mantan Ketua KPU itu.

Dikatakan, Kabupaten Padangpariaman memiliki luas lahan pertanian mencapai 23 ribu hektar yang menghasilkan produksi padi/gabah kering giling (GKG) sebanyak 268.982 ton dan surplus beras sebanyak 130.696 ton setiap tahunnya.

Upaya pengadaaan pupuk, pembasmian hama tikus, perbaikan irigasi dan pengadaan alat-alat pertanian terus ditingkatkan melibatkan Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi serta dukungan Forkopimda terutama unsur TNI.

“Kita sering turun ke lapangan untuk motivasi pelaku pertanian agar mempertahankan swasembada beras di Padangpariaman,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluh Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Yuniswan mengatakan, dinasnya terus berinovasi dalam penyediaan pangan masyarakat. Tahun ini, ujarnya, ada tiga program unggulan telah diluncurkan yaitu, program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KWRL) yang berbasis pemanfaatan pekarangan untuk tanaman gizi anggota keluarga.

"Kedua, pengawasan potensi pangan untuk mengawasi makanan yang dikonsumsi masyarakat. Ketiga, menjaga kestabilan distribusi pangan. Arahan Bapak Bupati dan Wakil Bupati, kita terus berinovasi dalam ketahanan pangan untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Yuniswan.

Disaat yang sama Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Yurisman mengatakan, ke depan diupayakan program diversifikasi pangan untuk ketahanan pangan.

Artinya, saat ini konsumsi beras khsusunya di Padangparaiaman masih tinggi. Idealnya masyarakat mengkonsumsi beras 30 gram untuk satu kali makan, rata-rata 100 gram sehari. 


"Bahkan ada pula yang makan nasi 200 gram per hari. Untuk itu perlu pemahaman dan sosialisasi untuk mengganti beras dengan makanan bergizi lainnya yang terbuat dari ubi, pisang dan lainnnya," kata dia.

Mengingat pertambahan jumlah penduduk meningkat dari tahun ke tahun, tambah Yurisman, dirasa perlu untuk diversifikasi pangan untuk menstabilkan persediaan pangan sehingga masyarakat tidak mengkomsumsi satu jenis makanan saja.

HA/OLP
×
Berita Terbaru Update