Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

MTQ Ke37 Sumbar di Pariaman: Pemko Siapkan Pulau Buatan Untuk Mimbar

22 Juni 2016 | 22.6.16 WIB Last Updated 2016-06-22T06:11:59Z



Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 tingkat Propinsi Sumatera Barat akan diselenggarakan di Kota Pariaman pada tahun 2017 mendatang. Kota Pariaman sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan itu akan mengonsep kegiatan bernuansa wisata Islami.

Hal itu dinyatakan oleh Walikota Pariaman Mukhlis Rahman pada rapat persiapan pembentukan tim kepanitiaan MTQ di Ruang Rapat Walikota, Selasa (21/6).

Menurutnya pelaksanaan MTQ tingkat propinsi sudah lama tidak dilaksanakan di Pariaman. Lebih kurang 31 tahun sejak tahun 1984. Pihaknya bertekad menggunakan kesempatan tersebut dengan persiapan yang matang serta konsep yang berbeda dengan daerah lain.

“Sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ ke-37, ini peluang bagus dalam pengembangan daerah dan pengembangan agama. Tempat penyelenggaraannya dipusatkan  di kawasan wisata Pantai Kata Pariaman, dengan luas areal 9 hektar dan mimbar utama berada di sekitar laguna yang kita sulap jadi pulau buatan dengan luas sekitar 2 hektar," ungkap Mukhlis didampingi Wawako Genius Umar.

Di pulau buatan itu, kata dia, tempat mimbar utama beserta tempat hakim penilai. Karena areanya berada di depan Hotel Safari Inn, dewan hakim menginap di hotel tersebut.

Mimbar utama yang berada di tengah pulau buatan tersebut, terangnya, cukup besar dan dibuat permanen. Setalah berakhirnya MTQ mimbar akan dijadikan salah satu destinasi wisata dalam bentuk museum.

"Di dalamnya akan ada gambar dan keterangan tentang semua tokoh-tokoh agama pengembang Islam di Pariaman, seperti Syekh Burhanudin, Katik Sangko dan lain sebagainya,"ujarnya.

Untuk pendanaan penyelenggaraan, dikatakan Kepala Kanwil Kementerian Agama Propinsi Sumatera Barat diwakili oleh Kabid. Penyuluhan Agama Islam, Zakat dan Wakaf (Penaiszawa), Maswar, berasal dari APBD Propinsi dan APBD Kota beserta sumbangan masyarakat.

“Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi hanya menganggarkan dana untuk MTQ tingkat nasional,” tuturnya.

Teknis penyelenggaraan lomba menggunakan sistem penilaian e-MTQ.

“Khusus untuk di Kota Pariaman kita akan menggunakan sistem e-MTQ,” ucapnya.

Sistem E-MTQ mempermudah peserta untuk melakukan pendaftaran dan melihat hasil penilaian lomba setiap cabang yang ditampilkan. Kafilah dapat mendaftar langsung melalui sistem elektronik tanpa harus datang ke kantor panitia.  


Setelah peserta selesai lomba, masing-masing hakim memberikan penilaian langsung dapat diketahui nilai yang bersangkutan di layar tanpa harus menunggu lama.

MTQ ke-17 akan melombakan 13 cabang. Diperkirakan jumlah kafilah yang hadir dari 19 kabupaten/kota sebanyak 1406 orang.

TIM
×
Berita Terbaru Update