ilustrasi by getty imagesPemerintah Kota Pariaman bersama Badan Hisap Rukyat (BHR) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pariaman melakukan Rukyatul Hilal di Pantai Gandoriah Pariaman pada hari Minggu 5 Juni 2016/29 Sa'ban 1437 H.
Menurut Kepala Kemenag Kota Pariaman, Helmi, di Pariaman, Jum'at (3/6,) rukyatul hilal belum pernah dilakukan selama ini di Kota Pariaman.
"Ini yang pertama kali dilakukan kerjasama Pemerintah Kota Pariaman dengan Badan Hisab Rukyat (BHR)," kata dia.
Pantai Gandoriah disamping sebagai kawasan wisata, imbuhnya, juga bisa dipergunakan sebagai tempat rukyatul hilal untuk menentukan masuknya bulan suci Ramadhan 1437 H.
"Pantai gandoriah sangat tepat digunakan untuk melihat bulan, kalau cuaca cerah sering digunakan oleh para wisatawan untuk melihat sunset menjelang magrib," sebutnya.
Dia menjelaskan BHR sendiri telah memiliki peralatan teodolit dan teleskop untuk melihat munculnya pergantian bulan dari Sa'ban ke Ramadhan secara akurat.
Hasil rukyatul hilal pada hari itu, akan dilaporkan ke Badan Hisap Rukyat Pusat sebagai bahan pertimbangan dalam rapat sidang istbat penetapan 1 Ramadhan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Terpisah, Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman, mengajak masyarakat bersikap arif apabila terjadi perbedaan dalam memulai pelaksanaan puasa. Kapan masuknya bulan suci Ramadhan tidak perlu dipertentangkan, kembali pada keyakinan masing-masing.
“Saya minta masyarakat tidak mempolemikan apabila terjadi perbedaan berpuasa dan berhari raya. Kita kembalikan kepada keyakinan kita masing-masing. Yang harus kita tegur dan nasehati adalah orang yang tidak berpuasa,” ungkap Mukhlis.
Dikutip dari detikcom, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1437 H jatuh pada hari Senin, 6 Juni 2016 berdasarkan maklumat nomor 01/MLM/1.0/E/2016 tentang penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal dan Zulhijah 1437 H dibacakan langsung oleh ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr .H. Yunahar Ilyas di kantor Jl. Cik Ditiro Yogyakarta.
Andi Sikumbang/OLP
