Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pulau Kasiak dan Konservasi Penyu Pariaman Pusat Studi Eko-wisata di Sumbar

15 Januari 2016 | 15.1.16 WIB Last Updated 2016-01-15T12:38:46Z



Puluhan pelajar Mentari International School Bintaro, Jakarta, melakukan Field Study di Pusat Konservasi Penyu dan Pulau Kasiak, zona inti konservasi perairan Kota Pariaman Kamis, (14/1). Kegiatan tersebut masuk kurikulum wajib dan agenda rutin setiap tahunnya paling tidak dalam 5 tahun terakhir.

“Field study berwawasan lingkungan, tujuannya adalah untuk membentuk karakter siswa terhadap lingkungan dan mampu mengembangkan diri untuk mengarahkan dan mengeksplorasikan diri,” ucap Ridwan Tulus pimpinan tour travel Sumatera and Beyond.

Hasil dari field study itu dia yakini positif membentuk karakter siswa yang notabene anak kota berkecukupan yang kurang bersosialisasi dengan alam. Esensinya, kata dia, siswa nantinya dapat memupuk rasa kepedulian terhadap lingkungan dan banyak belajar dari alam.

Selain itu alam sebagai objek media belajar merupakan solusi ketika terjadi kejenuhan atas metodologi pendidikan di dalam kelas.

"Pada dasarnya kegiatan ini menggambarkan suasana yang menyenangkan untuk belajar dan bermain di alam disesuaikan kultur budaya setempat. Agendanya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi di kawasan konservasi," kata dia.

Dia menambahkan, generasi muda dari bangku sekolah perlu ditanamkan kesadaran mendalam akan pentingnya kaidah-kaidah pelestarian.

"Disamping itu kegiatan lain yang dilakukan di kawasan konservasi penyu adalah penanaman mangrove sebagai persiapan untuk pengembangan ekowisata hutan mangrove di kawasan ini dan transplantasi  terumbu karang di Pulau Kasiak," tutupnya.

Widodo salah seorang pelajar mengaku kegiatan yang diikuti tersebut sangat positif karena selama ini lebih kepada materi dan teori di kelas.

"Saya sangat menyukai cara dan pola belajar seperti ini, selain memiliki nilai edukasi rekreasi, kami juga bisa secara langsung mempelajari bagaimana cara melakukan transplantasi terumbu karang yang baik," kata dia.

Ke depanya ia berharap penanaman terumbu karang tersebut dapat menjaga keseimbangan ekosistem bawah laut dan menjadi habitat tempat ikan berkembang biak.

Kegiatan tersebut diikuti 81 siswa grade sembilan didampingi delapan guru. Setelah memperoleh materi di UPT Konservasi Penyu, para siswa langsung melepas puluhan anak tukik di Pulau Angso Duo.

TIM
×
Berita Terbaru Update