Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Partisipasi Pemilih Jauh Dibawah Target, Vifner: KPU Pusat Perlu Kaji Ulang Peraturan

10 Desember 2015 | 10.12.15 WIB Last Updated 2015-12-10T12:15:14Z


Tingkat partisipasi pemilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015 di seluruh daerah di Indonesia termasuk Sumatera Barat khususnya Padangpariaman, sangat rendah.

Untuk Pilkada Padangpariaman, menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padangpariaman, Vifner, hal tersebut tidak bisa sepenuhnya disalahkan kepada KPU di daerah sebagai pihak penyelenggara.

"Tingkat partisipasi pemilih kita (Pilkada Padangpariaman) jauh dari target 80 persen, hanya 55 persen," kata Vifner melalui seluler, Kamis (10/12).

Padahal menurut dia, KPU Padangpariaman sudah melakukan sosialisasi maksimal untuk menggapai target 80 persen partisipasi pemilih. Seluruh komponen masyarakat, aku dia bahkan diikut sertakan dalam rangka hal itu.

"Banyak yang kita lakukan diantaranya menggelar berbagai acara sosialisasi secara terbuka, forum diskusi hingga ke kampus-kampus. Makanya kita optimis dengan target 80 persen itu," imbuhnya.

Terlepas dari semua itu Vifner berpendapat, rendahnya partisipasi pemilih juga disebabkan oleh sikap apatis masyarakat terhadap pemilihan umum.

"Saya melihatnya demikian. Disamping itu sejumlah peraturan KPU yang membatasi partisipasi masyarakat dan media pers dalam pesta demokrasi, perlu dikaji ulang di tingkat pusat," ungkap dia.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pariaman, Ikhlas Bakri berpendapat, minimnya partisipasi masyarakat di Pilkada juga disebabkan oleh terbatasnya pilihan masyarakat.

"Saya melihat mungkin calon yang mereka unggulkan tidak maju hingga mereka lebih memilih golput," kata Ikhlas, Rabu (9/12).

Kata dia, perihal sosialisasi oleh KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih sudah maksimal sebatas kewenangan mereka yang terbatas oleh berbagai peraturan.


Jelas dia, peran tim sukses pasangan calon juga tidak bekerja maksimal.

"Di saat angka golput tinggi, saya menilai sosialisasi oleh tim sukses untuk meyakinkan calon pemilih agar memilih calon yang didukungnya juga gagal," sebut dia.

OLP

×
Berita Terbaru Update