Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tabligh Akbar Peringati G/30/S, MK Sanjung Ali Mukhni Bangun Padangpariaman Lebihi Ekspektasi

30 September 2015 | 30.9.15 WIB Last Updated 2015-09-30T14:08:44Z



Pemerintah Kabupaten Padangpariaman memperingati peristiwa pilu Gempa 30 September (G 30 S) tahun 2009 dengan menggelar tabligh akbar yang dipusatkan di Mesjid Agung Syekh Burhanuddin di Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Rabu (30/9).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Sumbar Dr. H. Syamsul Bahri Khatib langsung sebagai penceramah rohani di kesempatan ini.

Acara itu dihadiri oleh Bupati Padangpariaman Ali Mukhni, Sekda Jonpriadi, mantan Wakil Gubernur Sumbar Musim Kasim yang juga mantan Bupati Padangpariaman dua periode serta seluruh aparatur di lingkungan Pemerintah Padangpariaman. Adapun tema tabligh akbar tahun 2015 tersebut adalah "Kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT dan menjauhi segala maksiat yang dapat mengundang terjadinya bencana."

Dr. H. Syamsul Bahri Khatib, dalam tausyiahnya mengatakan bahwa Allah tidak akan mengazab suatu kaum kalau kaum itu beristiqfar.

Dikatakannyaa bahwa peristiwa gempa tahun 2009 yang terjadi enam tahun lalu, jangan hanya dipandang sebagai musibah dan kerugian semata, namun juga ada hikmahnya karena Allah SWT ingin membangun Padangpariaman yang lebih maju lagi.

“Gempa 2009 juga suatu peristiwa untuk mengingatkan keyakinan kita bahwa tidak ada sesuatu yang bergerak tanpa seizin Allah SWT," kata Buya.

Saat ini, kata Buya, ia menilai pembangunan paling pesat di Sumatera Barat adalah di Kabupaten Padangpariaman yang dipimpin oleh Bupati Ali Mukhni.


"Sangat luar biasa. Baru kali banyak sekali proyek nasional di Sumatera Barat terletak di Padangpariman yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," kata dia.


Adapun mega proyek tersebut, lanjutnya, antara lain Madrasah Insan Cendikia, Asrama Haji, Jalan Nasional Duku-Sicincin, Irigasi, Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran, Pelabuhan dan lain sebagainya.


“Kita juga bersyukur akan kemegahan Mesjid Agung Syekh Burhanuddin, satu-satunya Mesjid Agung di Padangpariaman. Pak Ali Mukhni sosok pekerja keras,” katanya menambahkan.


Dicerikaannya bahwa dulu mesjid di Ulakan tersebut mau berwudhu saja susah tapi sekarang semuanya telah berubah, jamaah bisa menikmati wudhu dengan nyaman.
    

Sementara itu Mantan Wagub Sumbar Muslim Kasim (MK) menyampaikan pada Gempa 30 september 2009, 60% masyarakat kehilangan tempat tinggal, mereka tidur ditenda darurat dan situasinya sangat memprihatinkan.

"Ketika itu saya sebagai bupati dan adinda Ali Mukhni selaku wakil bupati, kita membuka akses ke dunia internasional untuk mencari bantuan," kata Putra Pakandangan itu.


Pasca gempa lanjut MK, diadakan program rehabilitasi dan rekonstruksi untuk membangun kembali infrastruktur, anak-anak kembali ke sekolah, pasar kembali normal dan semangat perantau juga patut diapresiasi dalam membangun kampung halaman.


Ia menilai kondisi sekarang Padangpariaman sudah jauh lebih baik dibawah Kepemimpinan Ali Mukhni. Peristiwa gempa 30 september 2009 sudah berangsur hilang di tengah masyarakat.


Muslim Kasim yang juga Ketua DPW PKDP Sumbar itu juga mengajak seluruh masyarakat tidak perlu larut dalam kesedihan karena semua yang terjadi di dunia adalah kekuasaan Allah SWT.


"Ke depan, kita berharap Badan Nasional Penanggulangan Bencana bersinergi dengan Pemerintah Sumatera Barat dalam intensifkan mitigasi bencana," tambahnya.

Senada dengan Muslim Kasim, Bupati Ali Mukhni menceritakan perjuangan yang berat membangun Padangpariaman pasca gempa 2009. Sejak awal dilantik oleh Gubernur Gamawan Fauzi saat itu, Ia bersama Wabup Damsuar dihadapkan dengan permasalahan yang kompleks.


"Siapapun kepala daerah yang mempimpin saat itu, punya tanggung jawab besar. tak hanya rumah masyarakat saja yang hancur tapi fasilitias publik seperti rumah, sekolah, puskesmas dan kantor pemerintahan pun  juga rusak berat. Bahkan pertumbuhan ekonomi hanya 3,6%, terendah di Sumatera Barat," kata Bupati yang juga Ketua Palang Merah Indonesia Padang Pariaman itu.

Namun dengan berbekal semangat dan kerja keras ditambah gigih melobi, Ali Mukhni berhasil membawa Padangpariaman melewati masa-masa sulit itu. Ia mengaku menjalin sinergitas dengan pemerintah pusat, provinsi, perantau termasuk kepada lembaga legislatif pusat dan daerah. Sejak tahun 2010 telah dibangun kembali rumah penduduk, pasar, sekolah, rumah sakit, puskesmas, irigasi, rumah ibadah dengan relatif singkat.

"Kita punya motto dengan kebersamaan kita bangun Padangpariaman. Alhamdulillah berkat dukungan seluruh pihak, tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 7,12% tahun 2014 adalah yang tertinggi di Sumatera Barat," kata Pria kelahiran 16 September 1956 itu. 

Pada kesempatan itu Ali Mukhni juga memohon bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk pengembangan Mesjid Agung Syekh Burhanuddin yang juga sebagai shelter untuk bencana tsunami.

Usai acara tersebut dilanjutkan dengan makan bajamba dengan seluruh jamaah dan masyarakat Ulakan Tapakis. Bupati Ali  Mukhni juga menyerahkan hasil infak
kepada pengurus mesjid sebanyak Rp1,2 juta rupaiah.


HA/OLP
×
Berita Terbaru Update