Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dari Bantalan Rel Hingga Dasar Laut Tetumbu Karang

23 Agustus 2014 | 23.8.14 WIB Last Updated 2014-08-25T16:10:10Z



Kapolda Sumbar Brigjenpol Bambang Sri Herwanto bersama Kadivre PT KAI Sumbar Zulkarnaen bersama rombongan, ditemani Walikota Pariaman Mukhlis Rahman dan Wakil Walikota Pariaman Genius Umar beserta jajaran, melakukan perjalanan dari stasiun kereta api Simpang Aru Padang menuju stasiun kereta api Pariaman untuk uji coba ketahanan Kereta Api Railbus buatan dalam negeri yaitu oleh PT INKA Malang, Sabtu (23/8). 



Kereta api buatan tahun 2012 ini memiliki 78 kursi tempat duduk untuk penumpang, ditambah posisi area 78 penumpang berdiri, ruangan berpendingin AC, musik stereo, dilengkapi monitor display, sanggup berlari pada kecepatan penuh hingga 100 kilometer/jam. Railbus tanpa lokomotif itu, sebagaimana kata Zulkarnaen, lebih hemat konsumsi BBM nya ketimbang kereta api lokomotif biasa. Setelah jalan kereta api Duku-BIM selesai dibangun,
Railbus seharga Rp.30 milyar milik Dinas Perhubungan provinsi Sumbar yang nantinya akan diserah kelolakan kepada PT KAI, akan menjadi transportasi reguler Padang-BIM (bandara) bahkan juga Railbus wisata Padang-Pariaman.

Pemko Pariaman bersama PT KAI Sumbar sudah menjalin MoU untuk pengembangan transportasi kereta api sebagai sarana penunjang pembangunan dunia pariwisata Kota Pariaman. Bahkan Pemko Pariaman bersama PT KAI sudah mendapatkan sebuah lokomotif uap tua yang segera akan dijadikan museum kereta api di Pariaman.

Walikota Mukhlis Rahman mengatakan, mobilitas pengunjung yang datang ke Pariaman menggunakan transportasi kereta api sesuai statistik 15 hingga 30 persen dan grafiknya terus meningkat pada hari-hari tertentu membuat dirinya bersama wakil walikota semakin gigih berupaya menjadikan transportasi kereta api sebagai modal utama transportasi wisata di Kota Pariaman. Hal tersebut terlihat dengan realisasi Pemko bersama PT KAI membuka jalur mati kereta api Pariaman-Naras yang sudah dalam tahap pembukaan jalan dan penertipkan bangunan liar di sekitar bantalan rel.

Naik kereta api itu, sebagaimana yang dikatan Mukhlis memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, dan bisa dikatakan kereta api sebagai objek wisata.

"Saya ingat waktu kecil naik kereta api uap ke Padang, keretanya minum di jalan (mengisi air). Artinya, kereta api punya nilai historis untuk diceritakan. Dengan kereta api, kita genjot sektor lainnya," demikian kata Mukhlis saya kutip.

Ketikan diatas hanyalah sebagai kata pembuka dari lanjutan tulisan panjang saya tentang potensi wisata Pariaman dan kereta api dalam sejumlah postingan sebelumnya.

Potensi wisata yang dimiliki Kota Pariaman mendapat dorongan kuat dari yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, yaitu dari orang-orang yang benar-benar sadar wisata dan sudah melihat begitu banyak keindahan alam daerah lainnya di seantero republik, bahkan hingga ke luarnegeri. Salah satu opininya dari Kapolda Sumbar tentang keindahan pantai Pariaman yang bahkan menceritakan gambaran ke eksotikan alam pantai Pariaman kepada istrinya yang juga datang berkunjung sehari sebelumnya bersama rombongan ibu-ibu Bhayangkari Polda Sumbar ke pusat penangkaran penyu Kota Pariaman.

Kapolda tidak sungkan-sungkan meminta kepada Walikota dan Wakil Walikota Pariaman agar menggarap potensi wisata pantai Pariaman secara profesional agar kedepannya Kota Pariaman menjadi pusat destinasi wisata yang setaraf dengan wisata pantai ternama di Indonesia sebagaimana di pulau Bali.

Dari segi keindahan, pantai-pantai yang dimiliki Kota Pariaman tidak kalah memikat, baik dari segi tekstur alam, budaya, sarana pendukung, kuliner, nilai nilai eksotik pantai Pariaman yang memiliki untaian pulau menghadap ke pantai sudah menjadi modal awal yang sangat potensial dan menjual. Belum lagi dengan adanya stasiun kereta api tua zaman Belanda berdiri kokoh sejak seratus tahun lalu tepat di pintu gerbang pantai Gandoriah menjadi nilai tambah tersendiri yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

Kapolda secara pribadi bahkan menyarankan kepada walikota dan wakil walikota agar membangun infrastuktur untuk mempermudah wisatawan mengakses spot-spot wisata bahari Pariaman seperti dermaga untuk transportasi ke pulau, menyediakan spot area snorkeling dan diving bagi wisatawan pencinta alam bawah laut.

Dengan membangun infrastruktur sebagaimana yang sudah mulai dilakukan seperti menyediakan kapal transportasi menuju pulau berstandar keamanan dan berasuransi, geliat wisata bahari sedikit mengaung, dan industri swasta mulai berdiri semacam banana boat di pulau Angso Duo selalu ramai disewa kala musim liburan oleh para wisatawan dari berbagai daerah dan luar provinsi. 

Seiring dengan perjalanan menuju pulau Kasiak oleh Kapolda Sumbar bersama jajaran ditemani Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, Kadivre PT KAI Sumbar, serta rombongan jurnalis dari berbagai media terkemuka, untuk menikmati keindahan panorama bawah laut dengan panorama terumbu karang dan ikan-ikan warna warni memukau penghuni ekosistem terumbu, adalah suguhan menyenangkan liburan akhir pekan bagi siapapun.

Dengan peralatan snorkeling dan perlengkapan diving, Kapolda dan Genius serta Kadivre PT KAI dipandu oleh komunitas penyelam Tabuik Diving Club Pariaman bersertifikasi pimpinan Citra Aditur Bahri. Tanpa menyelam, dengan air laut sangat jernih, mata kita dimanjakan oleh panorama bawah laut halaman pulau kasiak yang dipenuhi terumbu karang tersebut. Menyekatkan kapal di halaman pulau berhawa sejuk (banyak yang menyebut demikian) adalah problem nyata yang musti dituntaskan. Susunan terumbu karang yang sangat rapat membuat kapal (ukuran menengah ke atas) muskil berlabuh di pulau ini sebelum dibangunkan sebuah dermaga permanen yang kokoh.

Genius Umar menyebutkan, terumbu karang di halaman pulau kasiak mengalami kerusakan 30 persen oleh jangkar perahu dan kapal. Sebagai solusi, kata Genius, Pemko Pariaman berniat membuatkan Mouring Bouye atau tempat jangkar di halaman pulau. Langkah selanjutnya, setelah melihat potensi pulau Kasiak yang kompak dipuji Kapolda beserta jajarannya ini, Pemko Pariaman berencana membangun infrastruktur penunjang pariwisata di pulau bermenara mercusuar itu. Bahkan dikesempatan itu Genius meminta Kepala Bappeda Kota Pariaman segera membuat perencanaan melibatkan dinas terkait untuk membangun sebuah dermaga di halaman pulau berjarak 3 Mil dari pantai Gandoriah tersebut.

Dengan niat serius dan kerja keras serta dukungan semua pihak, visi misi pemerintahan Mukhlis Genius untuk menjadikan Kota Pariaman sebagai Kota tujuan wisata, pasti akan terwujud. Alam indah anugerah Tuhan musti kita manfaatkan sebaik-baiknya. Pantai Pariaman, pulau pulaunya, panorama bawah lautnya, lukisan sunset di pantai Gandoriah jelang senja, sebagaimana ungkapan seorang teman, mungkin dibangun ketika Tuhan sedang tersenyum.

Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update