Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wanita Dibalik Sang Presiden

28 Juni 2014 | 28.6.14 WIB Last Updated 2014-06-28T13:17:11Z



Sejarah pemimpin-pemimpin besar selalu menghadirkan kisah heroik wanita atau isteri pemimpin  dalam mengelola kekuasaan. Tanpa peran wanita dibalik kekuasaannya, pemimpin atau presiden,   akan mengalami kekalahan.

Keberhasilan  Presiden Soekarno memperjuangkan kemerdekaan Indonesia saat itu tidak bisa lepas dari  daya juang Ibu  Fatmawati.  Wanita utama bagi Proklamator itu,  telah berjasa dengan menjahit Bendera Pusaka Merah Putih  sebagai simbol  eksistensi sebuah bangsa dan negara hingga saat ini.

Keberadaan isteri ,  bukan hanya sebagai ibu rumah tangga tapi juga bagi Ibu Negara, pendidik bangsa, penjaga kualitas kehidupan anak-anak bangsa. Bahkan, kadang menjadi  stabliser politik nasional.

Ketika Presiden Soeharto masih didampingi oleh Ibu  Tien,  irama kehidupan  politik nasional dapat dikendalikan. Langkah stabil politik Soeharto tetap terjaga.Keadaan Istana Presiden di Era Orde  Baru berubah saat Ibu Tien wafat. Rejim Soeharto yang kuat, tiba-tiba secara perlahan mengalami pelemahan dari berbagai lini kekuatan politik.

Ibu Tien sebagai Ibu Negara yang tampak pendiam memiliki pengaruh  yang efektif dalam kepemimpinan Soeharto. Karakter Ibu Tien dalam konstelasi politik serta kebijakan presiden  jelas sekali.

Terbukti tak lama setelah  Ibu Tien wafat  di bulan April 1996,  langkah  Pak Harto dianggap tidak lagi menampakan kepekaan politik yang solutif . Pemimpin yang berkuasa hampir 35 tahun ini, tanpa disangka   melakukan kesalahan besar dengan menyerang markas PDI Perjuangan 27 Juli 1996 dengan mengorbankan  massa pro PDI Megawati.

Situasi yang tak dapat dikendalikan membuat situasi politik nasional chaos, dan secara cepat peristiwa penyerbuan kantor PDI di Jalan Diponegoro itu  menjadi trigger  Reformasi  hingga  kekuasaan Presiden Suharto tumbang.

Hal yang sama juga dialami oleh Presiden  B.J Habibie. Ketua Umum ICMI yang hidup lama  di Jerman  juga sangat tergantung pada peran isteri setia,  Ibu dr Ainun Habibie.

Sukses Menristek di Era Orde Baru ini,  karya di bidang teknologi pesawat terbang   diakui dunia internasional.  Habibie tercatat sebagai anak Indonesia yang berhasil  menciptakan pesawat terbang N35. Bukan hanya itu, BJ Habibie yang selalu didampingi oleh isterinya setiap kali mengikuti acara nasional maupun internasional itu,  juga  memiliki hak cipta pesawat terbang yang laku marketable di dunia luar.

Suport, inspirator, motivator dan peran –peran lain seorang wanita, baik sebagai teman, guru atau pun orang tua, kerap muncul dalam diri seorang isteri pemimpin. Seperti apa yang dilakukan Ny Ainun  Habibie saat dihadapkan pada masa transisi reformasi yang penuh  gejolak, serta penataan tata pemerintahan.

Memang tak dapat dipungkiri peran utama keberhasilan pemimpin  selalu menyebut kehebatan sosok wanita setia dalam  mendapingi tugas dan perannya. Calon Presiden JokoWidodo juga selalu didampingi oleh calon Ibu Negara Iriana yang selalu menjadi sorotan publik.

Keberhasilan Jokowi sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta  selalu didampingi oleh peran keibuan Iriana dalam menjalankan kepemimpinan.

Hari pertama kampanye yang di tetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum, Jokowi bersama sang istri terbang ke Jayapura untuk melakukan kampanye perdana. Di depan massa peserta kampanye, Jokowi memperkenalkan nama Iriana kepada masyarakat Jayapura. Namanya, mengingatkan tentang sejarah pemberian nama isteri Jokowi,  Iriana.

Dijelaskan, asal usul pemberian nama Irian kepada masayarakat  Irian Jaya atau Papua. Saat itu, kakek  Iriana menjadi guru di Provinsi Irian Jaya yang sekarang sudah berganti nama menjadi  Jayapura.

Sosok Jokowi yang dikenal sebagai calon presiden yang sederhana , jujur dan merakyat  rupanya setipe dengan  Iriana yang memiliki hobi dan jiwa yang sama. Iriana, juga merasakan kebahagiaan saat menyapa rakyat, berdialo dengan bahasa hati, dan menikmati hidangan loka yang memguat rindu  alam perdesaan di penjuru Indonesai yang pernah dikunjungi.

Bahkan, kehidupan Iriana sempat menarik  warga  yang menuangkan perilaku simpatik  Irian saat di Solo dalam sosmed.  Dalam sebuah tulisan jurnalis warga, di  kompasiana,  Ibu – ibu PKK di Solo menuturkan saat Ibu Iriana masih menjadi Istri walikota Solo, ia selalu hadir dalam kegiatan  PKK tingkat Kelurahan, bahkan hafal semua pengurus PKK, meski tingkat ndesa.

Kalo ada anggota atau warga yang tidak hadir, Ibu Walikota akan menanyakan, apa sakit atau ada apa?  Penampilan Iriana Jokowi  juga biasa biasa saja bahkan sering melebur dengan kebiasaan umum seperti  belanja tas serta kebutuhan lain di Pasar Kelewer.

Hal ini pun dirasakan oelh Iriana saat meenerima peran sebagai istri calon Presiden Jokowi yang selalu  mendampingi dalam berbagai kegiatan kampanye. Ia bisa bertemu dengan banyak orang dan mendengarkan kesah mereka, dan itu semua diterimanya sebagai tanggung jawab istri kepada suami. Iriana memastikan dalam kampanye yang tinggal 19 hari lagi, dia sebisa mungkin akan menemani Jokowi terus hingga menjadi saksi perubahan Indonesia.

Lalu bagaimana dengan pendamping Capres Prabowo ? Kita tunggu saja.


Rosidi, tempokini.com
×
Berita Terbaru Update