Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Maraknya Anak SD Hisap Lem, Genius Usul Pihak Industri Ganti Bau Lem

22 April 2014 | 22.4.14 WIB Last Updated 2014-04-22T13:26:58Z




Fenomena yang terjadi dikalangan masyarakat dan generasi muda di Kota Pariaman, menurut Wakil Walikota Pariaman Dr. Genius Umar merupakan kegagalan masyarakat (failure of society), sehingga generasi muda dan para remaja berperilaku destruktif seperti penyalahgunaan narkotika yang dapat berujung pada penyakit HIV AIDS akibat penggunaan narkoba jarum suntik dan perilaku seks bebas. Hal itu dikatakan Genius saat membuka acara diskusi publik penyiapan generasi muda menghadapi tantangan era globalisasi dan bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV AIDS bekerjasama dengan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik kementrian Kominfo RI dengan Pemko Pariaman di BKPB Rawang, Selasa 22/4/2014.

Selain Genius, pemateri dalam acara diskusi tersebut adalah Direktur PPI (Pusat Pengolahan Informasi) Menkominfo RI Dedet Surya Nandika, Yoseph Jody S, dokter rehabilitasi BNN dan Baby Jim Aditya, Psikolog klinis dan Aktivis HIV AIDS. Acara dihadiri oleh 200 siswa setingkat sekolah menengah atas sekota Pariaman, guru BK, tokoh masyarakat dan ormas sekota Pariaman.

"Remaja Narkoba rentan terkena HIV. Dari data dinas kesehatan terdapat 28 orang pengidap HIV AIDS di Kota Pariaman, 8 orang meninggal, hal ini adalah
society failure atau kegagalan masyarakat mendidik generasi muda. Fakta ini musti kita buka, tidak perlu ditutup-tutupi," ungkap Genius serius.

Genius mengatakan, bahwa semalam sekitar pukul 23.30 WIB, jajaran Satpol PP Kota Pariaman menangkap 15 orang pelajar SD dan SMP sedang menghisap lem.

"Kemana orangtua anak-anak kita tersebut? bagaimana mereka mendidik, di jam segitu anaknya tidak dicari? Ketika ditanyakan pada anak anak itu, jawaban mereka semua ngawur karena teler akibat mabuk hisap lem," ungkap Genius heran.

Dengan fakta demikian, Genius mengatakan hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.


"Bagaimana kalau kita usulkan pada pihak industri agar bau lem diganti dengan bau tikus busuk yang tidak mandi-mandi, agar anak-anak tidak mau menghisapnya lagi," kata Genius dalam pidato tanpa teksnya itu.

"Belum lagi masalah narkoba. Peredaran narkoba di Pariaman ini seakan tidak tersentuh aparat penegak hukum. Bayangkan, dalam enam bulan kadang hanya satu orang yang tertangkap, padahal mana mungkin mereka tidak tahu siapa saja penjual narkoba tersebut. Jangan biarkan generasi kami rusak dan punya masa depan suram," gelegar Genius.

Sementara itu, menurut Yoseph Jody S, dokter rehabilitasi BNN, sekali narkoba dicoba, maka sensasi otak mengatakan itu enak.

"Sekali Anda mencoba, sensasi otak Anda mengatakan enak, kurang pake lagi. Jika sudah terjerat susah meninggali," ucap Yoseph.

Menurutnya, hingga saat ini, BNN sedang memperjuangkan rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Karena menurutnya, penjara bukanlah tempat yang tepat bagi pecandu narkoba.

"Justru di sana (dalam penjara) peredaran narkoba banyak, yang dipenjara sebelumnya hanya pemake biasa, di dalam jadi pecandu berat," pungkasnya.

Dari data BNN, angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba adalah 1,5% pertahun setara 15 ribu orang, atau, 40 orang perharinya. Gawat!

Catatan Oyong Liza Piliang



×
Berita Terbaru Update