Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tragedi Lapas Sleman

23 Maret 2013 | 23.3.13 WIB Last Updated 2013-03-23T14:45:35Z



Membaca berita adanya aksi penyerbuan beberapa orang bertopeng/bercadar dan kemudian menembak mati para “preman” yang diduga mereka melakukan pembunuhan terhadap seorang anggota TNI seperti yang diberitakan di beberapa media sungguh suatu berita yang luar biasa bagi masyarakat. Bayangkan saja,sudah cukup lama masyarakat kurang mendapatkan berita yang terkesan “heroisme” . Berita di tanah air lebih banyak menyuguhkan tontonan politikus yang korup dan bandar narkoba yang bebas atau mendapatkan hukuman seadanya saja. Kasus korupsi terus saja menjadi “headline” media yang membuat masyarakat menjadi bosan dan bahkan telah membawa perubahan pola pikir masyarakat,bahwa korupsi atau sejenisnya adalah halal dan sah.

Kali ini masyarakat mendapat kehangatan berita,bahwa ada anak-2 bangsa yang berani melakukan tindakan “heroic” menumpas para terduga pembunuh anggota TNI. Kejadiannya juga bukan di sembarang tempat,bahkan di dalam Lapas yang notabene ada penjagaan oleh para sipir LP Sleman. Mungkin orang-2 akan bertanya,siapa pelaku penyerbuan,dsb…Tetapi diluar itu,terlepas mereka benar atau salah dalam mengambil tindakan,penyerbuan tersebut merupakan suatu peristiwa heroik yang mungkin perlu menjadi introspeksi para penegak hukum dan politisi di tanah air.

Masyarakat sebenarnya sudah sangat capek sekali dengan permainan kotor para penegak hukum dan politisi bangsa ini yang terus menerus memutar-mutar persoalan hukum sehingga mengakibatkan kepentingan masyarakat umum terabaikan. Kepentingan masyarakat umum adalah penegakan HAM (hak asasi manusia) bagi masyarakat umum,bukan bagi para bandit,koruptor,preman dan bandar narkoba yang merugikan negara. Sekarang ini,apapun di atas namakan HAM,tetapi kepentingan HAM lebih banyak untuk menjaga para penjahat hidup seperti Raja di dalam Lapas atau melepaskan para penjahat yang seharusnya layak mendapatkan hukuman mati.

Para aktivis LSM HAM juga belum tentu murni dalam menegakkan HAM yang meminta penghapusan hukuman mati,bisa jadi di tubuh LSM tersebut sudah disusupi oleh para bandar narkoba atau ideologi mereka mendapatkan dukungan dana dari para penjahat kelas berat dengan menggunakan samaran-2 LSM Internasional. Para aktivis itu seharusnya melihat kepentingan masyarakat umum yang jauh lebih luas dan lebih banyak dirugikan bila para penjahat atau preman dibiarkan hidup merejalela di tanah air. Bisa jadi bangsa ini menjadi bangsa bandit dan TNI lama-kelamaan juga bisa menjadi alat mereka seperti yang terjadi di negara-2 penghasil narkoba di Amerika Latin.

Oleh karena itu,masyarakat justru ada yang senang bila benar penyerbuan itu guna menumpas kelompok gerombolan preman. Kalau perlu tim penyerbu itu supaya diberi medali emas dan diaktifkan kembali seperti zaman “Petrus” untuk menghabisi para preman dan bandit narkoba tanpa ampun. Masyarakat yang senang dengan cara-2 ini bukan tipe masyarakat sakit,tetapi justru seyogyanyalah para penegak hukum dan politisi waspada,kenapa masyarakat senang dengan cara-2 ini…? Karena masyarakat sudah tidak senang lagi dengan hukuman bohong-2an para penegak hukum. Selama para penegak hukum bermain-main dengan rasa keadilan dan HAM untuk masyarakat umum diabaikan,maka masyarakat justru menganggap aksi para penyerbu ini adalah aksi heroik…!

Peristiwa penyerbuan Lapas Sleman harus menjadi momen introspeksi bagi aktivis HAM,jangan cuman sekedar menyalahkan hukuman mati bagi para penjahat atau supaya para penjahat hidup enak di Lapas,tetapi pikirkanlah HAM untuk kepentingan masyarakat umum,juga saudara-2,orang tua para aktivis yang hidupnya selalu terancam dan melarat karena tingkah laku para penjahat.

Tulisan ini didedikasikan untuk keseimbangan agar masyarakat tidak hanya mendengar dari sisi “menyerbu dan membunuh di Lapas” itu salah,tetapi mencoba mengadakan keseimbangan cara berpikir bahwa negara ini bukan milik preman dan penjahat yang dilindungi HAM. Bila negara takut melanggar HAM terhadap para penjahat,maka sebaiknya negara ini harus segera di redefinisi…Bukan lagi singkatan NKRI adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia,tetapi Negara Ketakutan Rakyat Indonesia,rakyat yang hidupnya selalu takut karena tidak aman…!
Bravo pejuang HAM untuk kepentingan masyarakat umum,bukan HAM untuk para penjahat…!

catatan Mania Telo Freedom Writers Kompasianer
×
Berita Terbaru Update