Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Saya Orang Bayaran ?

30 Juli 2012 | 30.7.12 WIB Last Updated 2012-07-30T11:43:53Z

                               bersama jurnalis BBC meng online kan news gempa sumbar 2009


Dulu pernah saya dituding orangnya mukhlis rahman (wako pariaman), setelah tak terbukti dituding pula saya orang Mardison Mahyudin (ketua dpd golkar/wakil ketua Dprd) bersebab saya satu ormas dengannya, setelah tak terbukti dituduh pula saya orangnya Ruslan a gani bersebab polingnya yg tinggi diweb ini, setelah tak terbukti dituding pula saya orangnya Ibnu Hajar (ketua Dprd) bersebab ia menantu paman saya, setelah tak terbukti dituduh pula saya Orang bayaran.. namun sipenuduh ini sesekali melihat fakta kehidupan saya sehari-hari yg jauh dari kesan yg mereka tuduhkan tersebut.


ada yg beranggapan saya menyerang mukhlis karena saya tak kebagian proyek..padahal mereka tidak tau historis saya dengan Wako ini. dia sudah seumpama kakak bagi saya bersebab salah seorang keponakan kandung saya sudah dianggap anak oleh ibu Reni istri Wako teman seangkatan dengan anaknya. ada yg bilang saya menyerang mardison ikhwal perpecahan ditubuh ormas Pemuda Pancasila Pariaman padahal kami kompak-kompak saja bak orang beradik kakak.


Masyarakat pariaman musti dididik cerdas melalui tulisan, mereka harus tau apa itu freedom writers, mereka harus tau apa itu profesionalisme jurnalis. saya belajar ikhwal ini tak lebih tak bukan dari kalangan wartawan senior yg sudah amat tuanya dan bahkan yg sudah wafat, baik langsung maupun melalui tulisan-tulisannya semacam Martias J Pandoe dan alm Buya HAMKA.


terkejut seorang sahabat ketika saya menulis dan mengkritisi Mardison mahyudin dan berujung pula verifikasinya diradio damai yg juga beradu argumentasi dengan saya live dan didengar orang banyak. Sms yg masuk kesaya seakan langsung tendensius menuding bahwa apa gerangan di Pemuda Pancasila Pariaman, apakah terjadi perpecahan? sebagai mana masyarakat pariaman tau Mardison Mahyudin Ketua MPO PP KOTA PARIAMAN.


pandangan sempit berbagai kalangan yg mengenal saya tidak secara emosional terkadang mereka mencerminkan saya seumpama dirinya saja. saya ajan dipitih (uang).. tapi uang yg bisa saya pertanggungjawabkan, saya dianggap bagak bersebab Parewa yg kalau dianu-anukan bisa berurusan panjang bersebab banyak peluru sepeda indak balampunya.. mereka hanya bisa menduga saja.. menilai saya secara lahiriah.. saya adalah orang yg paling taat hukum bersebab saya pencandu dan penggemar hukum,kemanapun saya berhelm,polisi dari pangkat terendah sampai yg tertinggi saya hormati, bersebab mereka penegak hukum bukan karena mereka sahabat-sahabat saya, tak mau saya ongas dengan berperilaku pecundang mentang-mentang.. tak sedikit produk hukum yg saya baca hari demi hari demi menambah wawasan dan mempertjam keilmuan saya, dikarenakan dalam beberapa kegiatan saya diormas dan LSM menuntut saya harus punya pemahaman materi yg mendalam dalam setiap kasus yg kami advokasi.


teringat saya pepatah alm Buya HAMKA : "tak perlu menepuk duli, menekan tulen dikenal jua oleh jauhari.."


catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update