Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Padangpariaman Launching Ojek Pariwisata di Tiga Lokasi

20 Juni 2017 | 20.6.17 WIB Last Updated 2017-06-20T14:04:28Z

Parikmalintang -- Pemerintah Kabupaten Padangpariman melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga terus berinovasi meningkatkan kunjugan wisatawan ke daerah itu. Tidak hanya melakukan pembangunan fisik fasilitas penunjang di objek wisata dan kegiatan promosi pariwisata, namun pemerintah setempat juga berkomitmen memberdayakan masyarakat sebagai pelaku wisata.

Salah satu pemberdayaan itu diwujudkan dengan program Ojek Pariwisata (OJP) Kabupaten Padangpariaman. Program yang baru diluncurkan pada Senin (19/6/2017) itu, merupakan program pemberdayaan masyarakat agar aktif mengembangkan geliat pariwisata di Kabupaten Padangpariaman.

“Kita meluncurkan untuk objek wisata di Padangpariaman yang tidak dilewati oleh kendaraan umum. OJP ini nantinya akan melayani beberapa titik objek wisata yang terletak di pelosok, sehingga wisatawan dapat menjangkau semua objek wisata yang dimiliki Padangpariaman,” ujar Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur usai acara peluncuran OJP di Parikmalintang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Padangpariaman, Jon Kenedy didampingi Kabid Pariwisata, Wiwiek Herawati menuturkan, OJP saat ini baru dipusatkan di tiga titik jalan saja yang tersebar di Simpang Lubuak Bonta, Kecamatan 2X11 Kayutanam yang melayani pengunjung menuju objek wisata Lubuak Bonta dan Rumah Putiah.
Sedangkan dua pangkalan lainnya dipusatkan di Simpang BLKM, Lubuak Aluang yang menjemput dan mengantarkan pengunjung menuju objek wisata Lubuak Nyarai. Lalu pangkalan OJP di Simpang Kuliek, Batang Anai yang melayani pengunjung menuju objek wisata Sarasah.

Karena permulaan, anggota OJP baru berjumlah 27 orang. Namun jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dibukanya penampahan anggota OJP baru.

“Untuk awal baru ada titik pos OJP dengan 27 orang ojekersnya. Namun jumlah ojekers akan terus bertambah. Ke depan kita juga rencanakan akan membentuk OJP pada titik objek wisata lainnya,” ujarnya.

Sebelum dilucurkan, pihaknya terlebih dahulu membekali anggota OJP --yang merupakan warga setempat objek wisata-- dengan berbagai keterampilan. Pembekalan tentang sapta pesona, pelayanan prima dan yang tidak kalah penting tentang ketertiban dan keselamatan berlalu lintas.

Meningkatkan kapalisitas para ojeker, Disparpora Padangpariaman secara periodik melakukan pelatihan kepada OJP. Tidak hanya itu, dinas juga melakukan pengawasan dan evaluasi ojekers: dinas melakukan pengawasan dengan membukan layanan pengaduan pada nomor telpon pusat informasi.

“Orang OJP nya itu tidak sembarangan ada kualifikasi dan syaratnya. Syarat pertama itu kendaraannya laik dan lengkap surat-surat, pengendaranya ramah dan menguasai objek wisata,” sebutnya.

Saat ini, kata dia, operasi OJP di Padangpariaman masih dilakukan secara manual. Namun hal itu tidak tertutup kemungkinan akan dikembangkan menjadi layanan berbasis aplikasi.

Meski baru diluncurkan secara resmi oleh dinas, namun aktivitas pelayanan wisatawan dengan pelayanan ojekers wisata telah dimulai oleh masyarakat. Asep misalnya, anggota kelompok sadar wisata LA Nyarai Adventure telah menekuni pekerjaan tersebut sejak dibukanya objek wisata tracking Lubuak Nyarai. Menjemput, memandu dan mengantarkan kembali pengunjung telah ia lakoni sejak dua tahun terakhir.

Menurutnya, pengelolaan OJP yang dilakukan oleh Pemkab Padangpariaman merupakan bentuk intervesi pemerintah agar pelayanan wisata di daerah itu berjalan dengan baik.

Nanda
×
Berita Terbaru Update