Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Nasdem Hanura dan PDIP Bentuk Koalisi Pilkada Pariaman Tanpa Mahar

18 Mei 2017 | 18.5.17 WIB Last Updated 2017-07-25T14:58:21Z
(Dari kiri ke kanan) Ketua PDIP Yusrizal SE, MM, Ketua DPD Nasdem Ir. Dewi Fitri Deswati dan Wakil Sekretaris DPW Nasdem Sumbar Ligurnawati, SE, M.Si
Tiga partai politik (parpol) yakni Nasdem, Hanura dan PDIP --yang memiliki enam (6) kursi di DPRD Kota Pariaman-- sepakat koalisi untuk mengusung pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota Pariaman periode 2018-2023 di Pilkada Pariaman 2018 mendatang.

Koalisi yang dinamai "Nasdem Nurani Perjuangan Rakyat" itu, dideklarasikan oleh ketua partai masing-masing di Cafe Espresso, Pantai Gandoriah Pariaman, Kamis (18/5/2017).

Menurut Ketua DPD Partai Nasdem Kota Pariaman, Dewi Fitri Deswati didampingi Ketua DPC PDIP Pariaman, Yusrizal, pengusungan balon walikota didasarkan pada hasil survey yang akan dilaksanakan dari Juni hingga Agustus 2017 oleh lembaga survey independen yang dilibatkan oleh koalisi tersebut.

"Dari jajak pendapat awal, hasilnya ada empat nama balon walikota yang memiliki elektabilitas tertinggi yakni Genius Umar, Mardison Mahyuddin, Mahyuddin dan disusul Azwin Amir. Koalisi akan mengusung balon yang memiliki hasil survey elektabilitas tertinggi yang hasilnya akan keluar pada bulan Agustus mendatang," ungkap Dewi diamini Yusrizal.

Sedangkan untuk balon wakil walikota, menurut Dewi, koalisi telah menyiapkan tiga nama yakni Edison TRD, Dewi Fitri Deswati dan Yusrizal. Nama-nama tersebut merupakan ketua partai dalam koalisi tersebut.

"Tiga balon wakil yang akan diusung koalisi juga berdasarkan hasil survey. Keputusan koalisi akan menetapkan balon wakil walikota hasil survey tertinggi adalah mekanisme dalam koalisi yang telah kita sepakati," sambungnya.

Koalisi tersebut, imbuh Dewi, tidak akan memungut mahar sepeserpun dari masing-masing calon, baik balon walikota maupun wakil walikota, karena sudah merupakan instruksi dari DPP partai masing-masing.

Dewi menambahkan bahwa pembentukan koalisi parpol itu sudah sesuai dengan arahan pihak DPP partai masing-masing karena ketiga partai tersebut memiliki kesamaan ideologi.

"Usai deklarasi, kita bawa ke DPP masing-masing nama balon walikota dan wakil walikota. Keputusan penetapan paslon oleh DPP setelah hasil survey keluar," sebutnya.

Senada dengan Dewi, Yusrizal juga mengungkap, usai pengukuhan koalisi pihaknya akan langsung membentuk tim pemenangan, program koalisi dan menyiapkan saksi sebanyak 860 orang untuk mengawal proses pungut hitung di hari pencoblosan Pilkada Pariaman.

"Kita juga akan menjaring aspirasi masyarakat Pariaman melalui FGD (Focus Group Discusion) yang akan kita gelar di empat kecamatan. Masukan dari lapisan masyarakat merupakan landasan bagi program kerja paslon yang kita usung," ucap Yusrizal.

Pembentukan koalisi, imbuh Yusrizal sekaligus untuk meringankan keuangan calon atas instruksi dari DPP partai masing-masing. Ketiadaan mahar dalam pencalonan di partai koalisi juga merupakan pendidikan politik di Kota Pariaman bahwa siapapun bisa diusung menjadi walikota dan wakil walikota asal dikehendaki oleh masyarakat.

"Kita akan dipecat jika ketahuan memungut mahar dari bakal calon. Itu ditegaskan oleh partai di tingkat pusat dan wilayah," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam Pemilihan Legislatif tahun 2014 Pariaman, Partai Nasdem berhasil meraih tiga kursi di DPRD Kota Pariaman, Partai Hanura dua kursi dan PDIP satu kursi. Gabungan tiga partai tersebut secara administrasi telah melebihi syarat administrasi untuk mengusung pasangan calon ke KPU.

OLP
×
Berita Terbaru Update