Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Nikmatnya Kuliner Pagi, Syafinal Akbar Ungkap Sejarah Nasi Sala

23 April 2017 | 23.4.17 WIB Last Updated 2017-04-23T05:12:56Z
Ir. Syafinal Akbar, MT bersama grup senam ibu-ibu Pariaman usai wisata kuliner pagi
Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman, Syafinal Akbar, meninjau sejumlah lokasi wisata kuliner pagi di sepanjang Pantai Pariaman, Minggu (23/4/2017). Ia bahkan sarapan pagi di Warung Nasi Sala Nyanyak di Pantai Pasir Lohong yang sedang ramai dikunjungi pelanggan.

Menurut Syafinal, dengan hidupnya kembali Nasi Sala sebagai kekayaan kuliner asli Pariaman yang diminati banyak lidah, masyarakat telah berhasil melestarikan tradisi asli masyarakat pesisir.

Ia merunut sejarah, Nasi Sala dahulunya di Pesisir Pariaman merupakan "baka" (makanan bekal) bagi para nelayan. Nasi baka ditemani sala goreng ikan, sala lauak, sambal lado tanak, gulai ikan dan menu lainnya yang semua bahannya merakyat-- dibawa para nelayan setiap hari melaut. Ia mulai dijual sedari subuh menjelang siang. Harganya pun terbilang murah ukuran kantong nelayan saat itu. Nasi Baka sudah ada sepanjang sejarah nelayan Pariaman itu sendiri.

"Ayah saya almarhum Ali Akbar (1928-1988) salah satu pemilik Warung Nasi Baka di Desa Pauh. Saya sendiri yang mengantarkan nasi baka kepada nelayan-nelayan di Pasir Pauh saat itu," ujar Syafinal Akbar.

Seiring waktu, Nasi Baka kemudian 'berevolusi' menjadi Nasi Sek dan Nasi Sala. Ciri khasnya nasi dibungkus daun pisang agar tetap hangat dan wangi. Dengan dibungkus daun pisang, nasi yang ada di dalamnya tidak cepat basi. Seiring waktu Nasi Sala dan Nasi Sek menjelma jadi kekayaan kuliner dan menjadi usaha menguntungkan bagi masyarakat yang tinggal di area wisata Pariaman.

"Sekarang Nasi Sala dan Nasi Sek begitu digemari masyarakat, baik warga lokal hingga wisatawan dan para perantau," sambungnya.

Ia mengimbau bagi pemilik warung Nasi Sala dan Nasi Sek agar terus meningkatkan kebersihan, rasa dan pelayanan kepada pelanggan. Karena menurutnya sebersih dan seenak apapun masakan, jika tidak memberikan pelayanan yang ramah, pelanggan akan menjauh.

"Saya mencontohkan Warung Nasi Sala Nyanyak tempat saya sarapan tadi yang ditata rapi, bersih, menu lengkap dan spesifik, ditambah pelayanan yang ramah telah mengundang pelanggan berdatangan berulang-ulang. Ini perlu dicontoh oleh pemilik usaha serupa di Pariaman," imbaunya.

Menemukan masakan enak di Pariaman, kata Syafinal, itu gampang, tapi menemukan warung makan yang disertai pelayanan yang ramah agak sulit.

"Karena Pariaman merupakan destinasi wisata, pelayanan ramah adalah prinsip dasar bagi setiap pelaku usaha," pungkasnya.

Nasi Sala di Pariaman memiliki waktu jual beli buka-tutup berbeda. Ada yang buka dari pagi tutup siang, ada pula buka siang hingga tutup malam hari. Sebagai contoh, Nasi Sala Nyanyak di Pasir Lohong buka dari pukul 07.30 hingga pukul 14.00 WIB, sedangkan Nasi Sala Fandos di Kampung Tangah Pasir, buka mulai pukul 13.30 WIB hingga tutup pukul 21.00 WIB.

OLP
×
Berita Terbaru Update