Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Temuan LKS Konten Dewasa, Fitri Nora Imbau Pihak Sekolah Rapat dengan Walimurid

16 Maret 2017 | 16.3.17 WIB Last Updated 2017-03-16T04:14:09Z
Isi soal LKS yang tak layak bagi anak (foto istimewa walimurid)



DPRD Kota Pariaman menyayangkan beredarnya buku agama lembar kerja siswa (LKS) kepada murid kelas dua SD di SD 01 Pauah, Kuraitaji, Pariaman Selatan, yang diduga berisi konten dewasa.

"Mungkin ini akibat kelalaian (oknum) guru, karena tidak mungkin guru bermaksud buruk kepada siswanya," ujar anggota DPRD Kota Pariaman, Fitri Nora, Kamis (16/3/2017), melalui wawancara telepon dewan wartawan.

Agar kejadian serupa tidak terulang, ujar anggota dewan dari daerah pemilihan Pariaman Selatan itu, pihak sekolah hendaknya mengadakan rapat bersama dengan para walimurid dengan menyertakan pihak dinas dan komite sekolah untuk membahas hal tersebut.

"Dengan adanya rapat bersama itu tentu akan ada keputusan yang dibuat secara bersama pula, agar kejadian serupa tidak terulang kembali," sambungnya.

Ia menyampaikan pendidikan konten dewasa memang ada diajarkan ke murid-murid sekolah, tapi tidak layak bagi anak yang masih usia kelas dua SD karena akan membuat anak-anak menjadi bingung dan bertanya kepada orangtuanya.

"Bagi walimurid bahkan guru sendiri jika ditanya, pasti bingung juga kan menerangkannya. Jadi buku tersebut harus ditarik," sebutnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Jafreki, menyatakan pihaknya telah meminta guru dan kepala sekolah setempat untuk segera menarik LKS tersebut dari siswa.

"Hari ini sedang dilaksanakan oleh sekolah bersangkutan dan akan diserahkan ke Disdikpora," sebutnya.

Pihak dinas sendiri, imbuh Jafreki, juga telah membuat surat edaran ke SD dan SMP untuk melarang pihak sekolah menjual LKS kepada murid. Karena menurutnya LKS yang dibagikan kepada murid bersifat gratis yang didanai dari dana BOS.

Jafreki menceritakan, awal mula beredarnya buku agama Islam LKS di SD tersebut, bermula dari datangnya agen buku itu ke sekolah menemui guru.

Buku berjudul As-Salam terbitan Usaha Makmur, Solo, sebanyak 42 eksemplar itu akhirnya dibeli oleh guru dan dicicil oleh murid kepada guru bersangkutan.

"Semoga ini jadi pembelajaran berharga bagi guru bersangkutan dan guru lainnya," pungkasnya.

OLP
×
Berita Terbaru Update