Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketua BPK Sebut Ali Mukhni Salah Satu Bupati Terbaik Indonesia

17 Maret 2017 | 17.3.17 WIB Last Updated 2017-03-17T12:08:16Z
Ketua BPK RI DR. Harry Azhar Azis, MA memberikan kuliah umum dalam rangka program  BPK Goes To Campus di STIT Syekh Burhanuddin, Pariaman, Kamis (16/3).


Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Harry Azhar Azis, memuji keberhasilan Bupati Ali Mukhni dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Padangpariaman.

 

Ada empat hal yang menjadi perhatian Harry, yaitu pertama, realisasi APBD tahun 2016 Padangpariaman sebesar 95,52%-- adalah yang tertinggi di Sumatera Barat. Menurutnya berarti, Sistim Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Keuangan Daerah telah berjalan dengan baik.




Kedua, pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dapat terealisasi sebesar 98,17%. Ketiga, Penyusunan APBD 2017 di mana belanja modal sebesar 54% dan belanja pegawai hanya 46%. Keempat, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap LKPD 2016.

Apresiasi  tersebut ia sampaikan ketika menghadiri acara BPK Goes To Campus di STIT Syekh Burhanuddin, Pariaman, Kamis (16/3/2017).  Turut hadir Anggota DPR RI Refrizal, Kepala Perwakilan BPK RI Sumbar, Eliza, Sekda Jonpriadi, Sekdako Pariaman Indra Sakti dan Kepala BPKD, Hanibal.

"Saya kira Pak Ali Mukhni, salah satu bupati terbaik di Indonesia," ungkap Harry.

Selanjutnya, mantan Anggota DPR RI itu juga memuji kegigihan Ali Mukhni yang berhasil menggaet triyunan dana pusat dalam membangun mega proyek di Sumatera Barat. Contohnya, Pembangunan Balai Diklat Pelayaran di Tiram seluas 50 hektar yang akan menelan dana Rp1,3 trilyun. Ia tahu untuk mendapatkan program nasional, seorang kepala daerah harus "nyinyir" dan harus lihai dalam pembebasan lahan.

"Kita bangga, karena kelak Balai Diklat Pelayaran menjadi yang termegah di Indonesia. Jadi, pelaut kita bisa bersaing di dunia internasional," ujar Pria Kampung Dalam kelahiran Tanjung Pinang itu.

Sementara itu Bupati Ali Mukhni mengatakan pujian yang dilontarkan Ketua BPK RI tersebut suatu motivasi untuk bekerja lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan-keberhasilan yang dicapainya merupakan buah kerja keras seluruh stakeholders dan dukungan masyarakat ranah dan rantau. Melayani masyarakat merupakan komitmennya dalam memimpin derah yang dikenal penghasil cokelat itu.

"Sering saya sampaikan bahwa tidak ada istilah Penjabat di Padangpariaman, yang ada adalah pelayanan masyarakat. Dan kita punya motto 'dengan kebersamaan kita bangun Padangpariaman'," kata Alumni Harvard Keneddy School di Amerika Serikat itu.

Ia menyatakan bahwa banyak bupati dan walikota yang bertanya kepada dia apa saja kiat dalam menggaet dana pusat dan merealisasikan anggaran secara maksimal itu. Ali Mukhni memberikan tips, agar setiap kepala daerah harus rajin turun ke lapangan, tinjau pekerjaan secara langsung dan jangan percaya dengan laporan anak buah semata.

Kemudian, lanjutnya, seluruh pekerjaan fisik melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik harus dilaksanakan awal tahun. Menurut laporan, Padangpariaman adalah daerah yang pertama mengumumkan tender sebanyak 33 paket pada bulan Januari lalu. Ia optimis bisa mendorong sebanyak 110 paket lelang pada akhir Maret ini.

"Jadi seluruh pekerjaan fisik telah selesai bulan Oktober," sambungnya.

Atas kerja keras keras itu, masih kata bupati, Padangpariaman diapresiasi positif oleh pemerintah pusat dengan mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) sebanyak Rp51 milyar. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan yang dibutuhkan masyarakat.

Pembangunan fisik tahun 2017, tandas Ali Mukhni, antara lain Lanjutan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Parit Malintang sebesar Rp30 milyar, Jembatan Guguk Kayu Tanam sebesar Rp5 milyar.

"Kemudian Lanjutan  Pembangunan Mesjid Agung Syekh Burhanuddin sebesar Rp4 milyar, Lanjutan Pembangunan Mesjid Raya Padangpariaman sebesar 10 Milyar dan Lanjutan Pembangunan Perkantoran Kawasan Ibukota," pungkasnya.

TIM
×
Berita Terbaru Update