Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

GOW Pariaman Lestarikan Tradisi Barzanji Riwayat Rasul SAW

18 Desember 2016 | 18.12.16 WIB Last Updated 2016-12-18T07:12:17Z



Wakil Walikota Pariaman Genius Umar buka lomba Barzanji di Balairung Pendopo Walikota Pariaman, Minggu (18/12). Acara tersebut sedianya digelar di lapangan parkir Gandoriah sebelum hujan deras mengguyur tempat tersebut.

Barzanji ialah suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada yang biasa dilantunkan ketika kelahiran, khitanan, pernikahan dan maulid Nabi Muhammad.

"Melantunkan Barzanji adalah bersalawat kepada rasul, budaya ini harus diteruskan kepada generasi muda," ujar Genius.

Dia mengimbau budaya religius wajib untuk dilestarikan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Semua komponen masyarakat punya tanggungjawab untuk hal tersebut, termasuk Barzanji.

"Kitab Al Barzanji ditulis dengan tujuan untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan meningkatkan gairah umat. Dalam kitab itu, riwayat Nabi Muhammad SAW dilukiskan dengan bahasa yang indah dalam bentuk puisi, prosa dan kasidah yang sangat menarik," ucapnya.

Sejarah Barzanji, ungkap Genius tidak lepas dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang pertama digelar oleh Sultan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi-- dalam literatur sejarah Eropa dikenal dengan nama Saladin. Saladin menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa seindah mungkin.

"Pemenang yang menjadi juara pertama adalah Syaikh Ja`far Al-Barzanji, yang merupakan penulis kitab Barzanji ini," tutur Genius menceritakan.

Dia meneruskan, peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin itu membuahkan hasil positif. Semangat umat Islam menghadapi Perang Salib bergelora kembali dibuatnya.

Pada tahun 1099 Masehi, terus Genius, tentara salib telah berhasil merebut Yerusalem dan menyulap Masjidil Aqsa menjadi gereja. Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan dan persaudaraan ukhuwah. Salahuddin berhasil menghimpun kekuatan, sehingga pada tahun 1187 (583 H) Yerusalem dapat direbut oleh Salahuddin dari tangan bangsa Eropa, dan Masjidil Aqsa menjadi masjid kembali sampai hari ini.

Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pariaman Lucy Genius mengatakan, Barzanji dilaksanakan juga dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 tingkat Kota Pariaman, sekaligus memperkuat ukhuwah antar organisasi wanita yang ada.

Acara ini diikuti oleh delapan (8) Kelompok BKMT. Masing-masing kecamatan mengutus 2 kelompok. Lomba Barzanji kali pertama digelar di Kota Pariaman.

"Tahun depan acara ini diharapkan lebih besar dengan menyertakan masyarakat luas beserta generasi muda, guna mengenalkan hakekat Barzanji sekaligus melestarikannya di tengah masyarakat Pariaman," ucap Lucy.

TIM
×
Berita Terbaru Update