Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

BPBD: Waspada! Hujan Badai Berkecepatan 30-50 Km/Jam Hingga 3 Hari Kedepan

14 Oktober 2016 | 14.10.16 WIB Last Updated 2016-10-14T05:02:55Z
ilustrasi



Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Provinsi Sumbar, Pagar Negara, dari hasil koordinasi pihaknya dengan BMKG menyatakan bahwa curah hujan disertai angin kencang masih melanda seluruh bagian pantai barat Sumatera termasuk kepulauan Mentawai.

"Dalam tiga hari kedepan masih. Kecepatan angin berkisar 30 sampai dengan 50 km/jam. Untuk itu kita imbau pada warga Pariaman agar waspada banjir dan tanah longsor," kata Pagar Negara saat dihubungi wartawan via seluler, Jumat (14/10).

Dia menyatakan, sejak empat hari belakangan gejala angin kencang disertai hujan deras akibat fenomena alam La Nina itu sudah melanda Provinsi Sumbar.

"Curah hujan dengan debit air sangat tinggi hampir merata terjadi dalam satu minggu terakhir," ungkapnya.

Sementara itu Kepala BPBD Kota Pariaman Yaminurizal, senada mengatakan agar masyarakat Pariaman mengurangi aktifitas yang berisiko bencana seperti melaut, berdiri di bawah pohon besar dan beraktifitas di sungai-sungai.

"Kita telah menyiagakan personil tanggap darurat 24 jam jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Disamping itu kita juga imbau kepada masyarakat agar selalu waspada karena daerah kita memang rawan bencana," kata Yaminurizal.

Disebutkan, pihaknya dalam menangani bencana dan tanggap bencana juga melibatkan unsur masyarakat di setiap desa dan kelurahan yang ada dengan pelatihan-pelatihan khusus kebencanaan.

Terpisah, tokoh masyarakat Pariaman Ajo Syahril Amiruddin mengapresiasi kinerja BPBD Sumbar dan BPBD Kota Pariaman yang selalu melakukan imbauan kepada masyarakat melalui media akan setiap potensi ancaman bencana.

"Sebagai bagian dari masyarakat kita beri apresiasi. Disamping itu kita juga minta kesadaran masyarakat sendiri, seperti nelayan agar sementara hentikan dulu melaut jika cuaca sangat ekstim," ucap dia.

Syahril juga mengimbau kepada warga yang pekarangan rumahnya terdapat pogon rimbun agar segera memangkasnya karena sangat berpotensi patah oleh tiupan angin kencang.

"Jika sudah lapuk sebaiknya ditebang saja, kemudian tanam pohon baru agar jangan sampai menimpa rumah sendiri yang dapat mengancam keselamatan penghuni," tuntasnya.

La Nina berarti "gadis cilik". La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur Equator di Lautan Pasifik. La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak tetap.

Pada saat terjadi La Nina angin passat timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifik menguat sehingga massa air hangat yang terbawa semakin banyak ke arah Pasifik Barat.
Akibatnya, massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas dan menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut upwelling. Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai normalnya. La Nina umumnya terjadi pada musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa.

OLP
×
Berita Terbaru Update