Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ali Mukhni Ekspose Potensi Padangpariaman di Forum Nasional MenPAN/RB

27 Oktober 2016 | 27.10.16 WIB Last Updated 2016-10-27T13:15:49Z




Bupati Padangpariaman Ali Mukhni didaulat sebagai pembicara di acara Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN/RB), Pemrov Jawa Barat dan Pemko Bandung selama dua hari, 26 s/d 27 Oktober di Bale Asri Pusdai, Bandung Jawa Barat.

Acara dibuka langsung oleh MenPAN/RB H Asman Abnur dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil serta beberapa kepala daerah lain.

“Kita undang inovator pelayanan publik untuk silaturahmi dan berbagi informasi, termasuk Bupati Padangpariaman,” kata Asman Abnur, Rabu (26/10).

Bupati Ali Mukhni pada kesempatan itu mengucapakan apresiasi dan terima kasih kepada kementerian yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk mempresentasikan inovasi yang telah diterapkannya di daerah khususnya bidang potensi lokasi pendidikan serta pembangunan.

“Alhamdulillah, ini kehormatan Padangpariaman dan nama baik Sumatera Barat untuk mengekspos inovasi yang berhasil kita terapkan di bidang pendidikan dan pembangunan,” kata dia.

Dijelaskan di depan hadirin Ali Mukhni menceritakan gempa dahsyat 30 September 2009 lalu yang menimbulkan korban nyawa, robohnya rumah penduduk, sarana pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, irigasi dan sektor lainnya.

Kerugian saat itu kata dia mencapai Rp8,6 trilyun yang tentunya sangat menguji dirinya segera bangkit untuk merehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa tersebut.

“Siapapun yang menjadi bupati saat itu dihadapkan tantangan yang sangat berat. Dan Alhamdulillah dengan dukungan seluruh pihak ranah dan rantau, kita buat program diberi nama Padang Pariaman Bangkit,” ucapnya.

Ali Mukhni juga memaparkan capaian dari tahun 2010 hingga tahun 2016 yakni peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di 2010 sebesar Rp27,4 milyar naik menjadi  Rp70,6 milyar di tahun 2016.

Sedangkan APBD tahun 2010 sebesar Rp773,6 milyar naik menjadi Rp1,3 trilyun di tahun 2016. Pertumbuhan ekonomi dari 3,34 persen akhir tahun 2009 (terendah di Sumbar) di tahun 2015 menjadi 7,12% (tertinggi di Sumatera Barat).

"Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Padangpariaman tahun 2011 sebesar 71,98 % meningkat menjadi 72,93 tahun 2015," tuturnya.

Penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 11,86 % pada tahun 2010 turun menjadi 9,12 persen  tahun 2015. Dan yang krusial lanjutnya, penurunan persentase penduduk miskin dari 11,86 persen pada tahun 2010 turun menjadi 8,17% tahun 2015.

“Kita bertekad menjadikan Padangpariaman dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera Barat,” tekadnya.

Ali Mukhni juga menyampaikan lima potensi lokal bidang pendidikan yang ada di Padangpariaman. Pertama, Bandara Internasional Minangkabau dibangun Sekolah Penerbangan Nusantara.

Kedua, daerah wisata halal, adanya SMK pariwisata. Ketiga, sektor kemaritiman, dibangun Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM).

Keempat, Daerah Yang Religius dibangun Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia. Kelima, Penghasil Coklat dibangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Enam Lingkung.

Saat ini, pihaknya mengaku sedang mempersiapkan lahan seluas 697 hektar untuk pembangunan Kampus Institut Seni Indonesia, Politeknik Negeri Padang, STIT Syekh Burhanuddin dan Stadion Padangpariaman. Lahan berada di Jalan lintas Padang Bukittinggi tepatnya di Tarok, Kec. 2x11 Kayu Tanam.

“Kabupaten Padang Pariaman memantapkan diri sebagai Kabupaten Pendidikan di Sumatera Barat,” tegasnya.

Pada forum itu Ali Mukhni juga menjelaskan replikasi hasil inovasi top 99 tahun 2014 dari SMA 1 Lubuk Alung terhadap 22 sekolah dari SD hingga SMA di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padangpariaman dengan membangun kultur sekolah dengan tiga program yang ditawarkan.

Pertama, Sekolah Ramah Lingkungan dengan program adiwiyata. Kedua, Sekolah Ramah Sosial dengan memutus rantai kemiskinan terhadap semangat bersekolah melalui budaya badoncek Padangpariaman. Ketiga, Sekolah Berbudaya Mutu yaitu membangun semangat kompetitif, mengoptimalkan perpustakaan, memberdayakan kelompok kerja guru dan program para bintang berbagi.

Hasil replikasi program sebagai taman belajar yang menyenangkan. Ke-22 Sekolah Imbas itu banyak mendapat penghargaan dari Gubernur Sumbar dan Menteri Lingkungan Hidup.

“Contoh Sekolah Imbas yaitu SMAN 1 Kampung Dalam meraih predikat Sekolah Model yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan,” pungkasnya.

HA/OLP
×
Berita Terbaru Update